I & YOU (BXB LOVE STORY COMPLETED)

"PRANK"

Kejadian itu merupakan awal kedekatan aku dengan Kak Bima, ternyata dia adalah kakak kelas di sekolahku. Dia kelas 11 IPA 1. Ternyata dia anak IPA, agak aneh aja. Dia bisa nyasar ke jurusan IPA, sama sepertiku.

Dari penampilan fisik dan cara berpakaiannya sih keliatan banget kalo dia siswa bar bar. Tapi gak papa, aku gak perduli kalo dia bar bar atau tidak. Yang penting selagi gak nyakitin kenapa mesti di jauhin.

Aku menceritakan semua ini ke friend chat ku yang aku kenal namanya Reza Dwi Putra. Kami selalu chattingan setiap malam, katanya dia emang senggangnya pas malem aja.

"Tadi aku ketemu cogan, nganterin aku pulang juga, hot news banget kan"✓✓

"Serius, siapa cogan yang mau deketin cowok Jerapah kaya kamu"✓✓

"Apaan sih bikin bad mood aja😑"✓✓

"Nggak nggak bercanda ehe😁"✓✓

"Emang siapa namanya? Siapa tahu aku kenal"✓✓

Aku gak bisa membalas pesan tersebut, itu sedikit privasi. Aku tak mau Kak Bima jadi bahan gosip nantinya, walaupun aku dengan Reza udah setahun jadi friend chat. Tapi kita belum pernah ketemu sama sekali, aku belum tahu sifat asli dia.

Walaupun aku ragu kalau dia ember mulutnya. Dan yang paling penting hubungan aku dengan Kak Bima belum bener bener jelas. Oleh karena itu aku ga bisa jawab.

"Ntar, kalo aku emang bener bener resmi jadian sama dia. Aku kasih tau"✓✓

"Hmm, so sad😔. Padahal aku udah kepo setengah mati, kenapa gak sekarang aja sih."✓✓

"Ntar aja, btw udah jam sebelas malem nih. Besok hari pertama resmi masuk sekolah kan?  Kita gak boleh terlambat. Dan semangat kapten buat besok, walaupun aku gak tahu kamu sekolah dimana, dan kelas berapa."✓✓

"Kita seangkatan kok, tapi beda sekolah. Oke semangat juga jenderal, selamat malam jangan lupa mimpikan aku yah!"

Dia selalu bilang kaya gitu kalo ngucapin selamat malem, kita emang punya nama panggilan tersendiri. Aku manggil dia kapten karena dia adalah kapten tim sepak bola, dan dia manggil aku jenderal karena aku seorang Pasukan Paskibra. Kiyut kan?

Aku keburu ngantuk untuk membalas pesan dari Reza. Aku tak tahu bagaimana perasaan Kak Bima kepadaku, sepenglihatan aku dia hanya menawarkan diri untuk mengantarku pulang selama MPLS ini yang berlangsung tiga hari.

Wajar gak sih? Aku rasa itu gak wajar seorang pria asing mengantar pria yang baru ia temui satu kali. Kalau emang itu hanya rasa iba semata. Buat apa coba? Aku bukan siapa siapa dia, aku bukan orang yang gak mampu pulang sendiri.

Nggak tahu! aku begitu egois. Aku sangat sangat ingin Kak Bima ada rasa kepadaku, walaupun aku adalah seorang lelaki sama sepertinya.
                            

Paginya di angkot, aku duduk di pojok. Aku sengaja karena ingin bersandar dengan nyaman. Tanpa ku sadari ini adalah tempat paling pas untuk melihat adegan pagi yang begitu menyakitkan.

Motor ninja merah terlihat melaju di belakang angkot ini. Aku menyaksikan lewat kaca angkot, aku tahu siapa pengendara sekaligus yang punya motor ninja merah itu.

Walaupun dia mengenakan helm full face warna hitam yang menutupi seluruh wajahnya, juga jaket Hoodie pria warna Biru Dongker yang menutupi seragam SMA Putihnya.

Dia adalah Kak Bima, awalnya aku senyum saat melihat keberadaannya. Tapi saat motor itu berusaha menyalip untuk mendahului angkot yang aku tunggangi.