"The Ending"

104 27 11
                                    

Setelah usai kejadian semalam, hari hari esok meninggalkan bekas luka kepada kita berdua. Entah siapa yang paling tersakiti di antara kita. Itu tak penting, yang penting kita harus bisa  bertahan.

Hari ini di sekolah, Kak Bima masih mengejarku. Ia bahkan melindungiku kali ini, waktu itu pas istirahat. Aku ingin ke toilet, saat aku menuruni tangga menuju letak toilet yang ada di bawah sana. Aku bertemu dengan tiga gerombolan siswa nakal, aku yakin mereka adalah kelas 12. Keliatan dari wajahnya yang udah dewasa, dan badannya yang sudah mirip om om.

Aku menundukkan kepala, enggan menatap mereka. Namun mereka sengaja membuatku jengkel, mereka berusaha menghalanginya jalanku. Akupun menatap wajah salah satu dari mereka dengan tatapan risih.
Yang di tengah gak tau siapa, dia cengengesan saat itu.

"Loh Wahyu kan?"

Aku males jawab.

" Seksi juga loh."

"Berapa loh semalem?"

AKU BUKAN LONTE! teriakku dalam hati.

"GUE BUKAN LONTE! walaupun loh mau nyewa gue. Loh gak bakal mampu, GUE MAHAL!" Berangku.

"Ouich, kalo gitu. Berapa loh sekali isep?"

Mereka bertiga pun mulai ketawa cengengesan. Sumpah bikin darah tinggi aja, "Ish!"

Lalu seseorang mencegahku dari belakang. Ia menyuruhku bersembunyi di belakang punggungnya. Tangannya yang hangat menggenggam tanganku.

"Dia Pacar Gue Bro! Gak di jual." Ujar kak Bima dengan tatapan bengis.

"Ouh, kita cuman bercanda doank kali. Jangan di bawa serius!" Brengsek itu langsung ciut.

"Iya kan bro?" Tanyanya kepada dua rekan yang ada di kanan dan kirinya. Kedua rekannya hanya
menyanggupinya dengan anggukan pelan.

"Mending kita cabut!" Lalu mereka kabur.

Dasar pengecut! Lalu Kak Bima melirikku dan menatap dengan wajah khawatir.

"Kamu gak papa?" Lalu ku hempaskan tanganku dari tangannya. Kakiku buru buru pergi.

"Pasti ada caranya! Pasti ada caranya buat kita bisa bersama."

Aku memejamkan mataku menahan tangis. Please gak usah nengok ke belakang! Jalan aja lurus kedepan ke tujuan kamu.

Emang sulit, emang sulit menghilangkan rasa cinta seseorang. Hari hari berikutnya, aku baru usai pelajaran olahraga, di toilet udah di isi semua cowok kelasku. Aku memilih ganti baju terakhir, biar leluasa. Semua orang sudah pergi, tinggal kesempatan aku untuk ganti seragam olahraga yang di basahi oleh peluhku ini.

Setelah keluar dari bilik toilet, dan berganti kostum. Aku mencuci tanganku di wastafel dengan sabun sambil menikmati kembaran ku di cermin. Keresek putih yang isinya pakaian olahraga aku simpan di keramik dekat wastafel.

Tak lama dia datang, melihat wajahnya aku langsung bergegas pergi sampe lupa dengan keresek seragam olahraga itu. Aku langsung berjalan, menuju lawang keluar toilet yang udah di hadang oleh cowok yang berpakaian seragam putih abu tanpa dasi SMA. Dia menghadangku, ku coba untuk menerobos cowok 10 cm lebih tinggi dariku.

Lalu ternyata ia langsung mendorongku, dan menyudutkanku di tembok toilet. Kedua tanganku di cekal olehnya, aku gak bisa apa apa.

"Kak Bima lepasin!" Titah ku dengan nada tinggi.

"Rasa cinta yang kita rasakan itu nyata, kita berdua sama sama merasakannya. Iya kan? Kamu cinta aku kan? Kamu sayang kan? Kamu merasakan perasaan yang sama kan?"

I & YOU (BXB LOVE STORY COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang