Bagian 10

6 2 0
                                    

"Van"panggil kevin.

Devan menoleh dan mengerti kode kevin yang mengajaknya untuk berbicara berdua diluar.

Devan dan kevin berjalan menuju taman belakang rumah.
Mereka duduk gazebo dekat kolam ikan.

"Van gue mau nanya sama lo"ucap kevin.

Devan bingung mengapa kevin berbicara sangat serius.

"Apaan?"tanya devan.

"Astha sakit apaan?"tanya kevin.

skak. Devan tak bisa menjawab ia bingung ingin menjawab apa karena ia sudah berjanji dengan astha untuk tidak memberitahukannya pada siapapun. Termasuk keluarganya.

"Van. Gue denger semua obrolan lo sama bang reno"ucap kevin.

"Lo kenal sama reno?"tanya devan mengalihkan pembicaraan.

Namun kevin tak menjawab pertanyaan devan. Ia terus mendesak devan untuk menceritakan tentang penyakit astha.

"Okeh gue bakal ceritain ke lo. Tapi lo janji jangan kasih tau kesiapapun. Gue gak mau astha sedih."ucap devan membuat kevin menyunggingkan senyum nya.

Devan menghela nafas panjang sebelum ia menceritakan semuanya ke kevin. Devan tau kevin peduli dengan astha. Maka dari itu ia percaya dengan kevin bahwa ia akan menjaga rahasia ini.

"Dulu saat usia astha 4 tahun. Astha pernah mengalami kecelakaan. Bukan hanya astha saja yang mengalami kecelakaan. Bokap dan nyokap juga. Waktu itu mereka lagi pergi jalan-jalan. Dan saat dirumah sakit gue yang ngejagain astha karena ruangan astha dan bokap sama nyokap beda jadi gue sama kak wily bergantian. Awalnya gue gak tau tentang penyakit itu. Sampai dimana disaat usia astha 13 tahun astha selalu mengeluh sakit kepala hanya bokap yang tau tentang astha."
Devan menjeda ucapannya.
"Gue selalu curiga dengan gerak-gerik astha yang seperti manahan sakit ketika kami sedang berkumpul ntah makan malam ataupun siang. Gue itu kembarannya jadi gue juga ngerasain apa yang dia rasain. Gue tau tentang penyakitnya ketika dia berbicara berdua sama bokap. Dan bokap bakal nyari obat buat dia di luar negri. Tapi bokap itu bilang ke keluarga kalo dia ada kerjaan di luar kota. Dan dari situ bokap gak pernah kasih kabar, dia menghilang. Sampai saat ini. Dan astha. Dia gak mau kalo kita tau penyakitnya dan mereka khawatir lalu mencarikan obat untuknya dan akan bernasib sama seperti bokap. Itu yang dia takutin sampai sekarang."jelas devan tanpa ada yang ia tutup-tutupi.

Kevin terenyuh dengan cerita devan tentang astha. Walau bagaimanapun astha itu adalah sahabatnya.

"Gue mohon. Jaga rahasia ini."ucap devan.

Kevin mengangguk dan tersenyum. Dalam hatinya ia bertekad untuk menjaga dan melindungi astha dimana pun astha berada.

****
"Papa awasssss"teriak gadis kecil didalam mobil yang dikendari sang ayah.

Gadis kecil itu berteriak ketika melihat sebuah truk besar yang melaju sangat kencang dari arah berlawanan.

"Mas awasss"teriak sang ibu yang memangku gadis kecil itu.

Sang ayah yang mengemudi pun terlonjak kaget dan membanting stir mobil menghindari mobil truk yang hampir bertabrakan. Namun sayang kini malah mobil mereka yang menabrak sebuah pohon besar.

Gadis kecil itu sempat pinsan namun ia membuka matanya dan memanggil lirih orang tuanya yang sudah tak sadarkan diri.

Ia memegangi kepalnya yang terasa sakit dan pusing. Gadis kecil itu sempat tersenyum.

"Mama"
"Papa"
Lirih gadis kecil itu lalu menutup matanya.

"Huhh. Huhhh"nafas astha terpenggal-penggal ia seperti habis berlari maraton.

Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari.

"Gue mimpi itu lagi"ucap astha menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Ia bergerak mengambil sebuah bingkai foto yang ada di nakas tempat tidurnya.

Astha menatap foto beberapa orang disana yang mengenakan seragam senada.

Sepasang suami istri dan dua orang anak laki-laki satu orang anak perempuan. ia mengusap foto.

"Papa"ucapnya lirih.

***
Hay.
Ada yang tau gak. Papa nya astha kemana. Kalo ada yang tau hubungi nomer dibawag ini ya.

Nih nomernya
+628**********

Hehehehe.

Seu next part

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang