Bagian 16

6 2 1
                                    

Regan melajukan motornya setelah mengantar astha regan pergi kesebuah rumah yang sudah beberapa hari ini ia kunjungi. Rumah indah.

Kali ini regan berniat untuk mengakhiri semuanya demi astha. Ia rela jika indah menyebarkan rahasianya yang terpenting ia dan astha seperti dulu bahkan jika bisa lebih dari seorang sahabat.

"Tok....tok....tok."
Regan mengetuk pintu rumah indah. Namun tidak ada jawaban apapun. Regan mencoba membuka pintu itu dan ternyata pintunya tidak dikunci.

Regan memasuki rumah indah yang tampak sepi. mencari keberadaan indah dengan memanggil namanya namun indah sama sekali tak menjawab. regan mulai memasuki ruang tamu disana tidak ada seorang pun. Dan sampai dimana regan memasuki ruang makan. Regan mendengar seseorang berbicara sepertinya itu indah. Dan regan mengikuti suara itu dan benar.

Indah sedang berada di taman belakang rumahnya dia berdiri santai dengan handphone nya yang ditempelkan di telinga pertanda ia sedang menerima telfon.

Regan baru saja ingin menyapanya namun ia urung karna yang sedang indah perbincangkan dengan seseorang itu menyangkutnya karna regan sesekali mendengar namanya disebut begitu juga dengan astha.

Regan menguping dengan mngintip indah di belakang tembok. Dengan indah yang membelkangi regan. Sepertinya indah belum menyadari keberadaan regan.

"Yapss betul banget. Gue senenggg banget akhirnya regan bisa gue dapetin"

"...."

"Ya. Dengan cara gue mengancam hal itu ke regan dia luluh sama gue. Sekarang aja dia udah lumayan jauh dengan cewek sok cantik itu."

"....."

"Iya yang rencana kita waktu itu loh. Hahahahah padahal ya foto-foto dan semua adegan itu cuma editan. Tapi ya gitu bodohnya regan percaya sama omongan gue."

"....."

"Gue akan selalu memanfaatkan ini"

"....."

"Okeh byee"

Regan mengepalkan tangannya. Ia mendengar semua yang dibicarakan oleh indah. Ketika indah berbalik indah terkejut dengan adanya regan dan muka marahnya.

"Re-regan l-lo sejak kapan disini?"tanya indah terkejut.

"Sejak lo ngomong kalo semua ini cuma editan"jawab regan tajam.

"Gan i-ini gak seperti apa yang kamu denger"ucap indah gugup.

"Gak seperti apa yang gue denger lo bilang. Gue denger dengan telinga dan didepan mata gue sendiri kalo semua itu cuma editan"ucap regan marah.

"Gan aku ngelakuin ini juga karna aku sayang sama kamu. Aku gak mau kalo kamu sama cewek lain selain aku."ucap indah menangis

"Lo pikir dengan lo jelasin sambil nangis-nangis gini gue bakal luluh. Gak akan pernah"ucap regan dan beranjak pergi.

Indah menahan regan agar tidak meninggalkannya. Regan menatap indah dengan tatapan marah dicampur kecewa.

"Denger ya. Gara-gara lo astha benci sama gue. Lo tuh harusnya mikir dengan cara kayak gini lo gak akan pernah dapetin apa yang lo inginkan. Cara lo MUNAFIK TAU GAK"tegas regan kemudian menepis tangan indah kasar dan berlalu namun baru beberapa langkah regan membalikkan badan nya dan melihat kearah indah yang sudah menangis.

"Satu lagi. Mulai sekarang gue gak mau lo deketin gue lagi dan jangan pernah lo ganggu-ganggu gue sama astha."ucap regan.

Indah mengangguk kecil. Ia terus menangis. Dan regan dia pergi dari rumah indah kemudian pulang kerumahnya.

"kenapa semuanya jadi kayak gini"teriak indah menangis. Badannya sudah melorot kebawah. Ia menyesal karna sudah berbuat hal seperti ini. Ia tau ini salah mencoba menghancurkan hubungan orang lain karna ego.

****

Pagi ini astha berangkat sekolah dengan devan. Astha ingin menghindar dari regan dan ia ingin regan membuktikan seberapa besarnya perjuangannya demi membuat mereka seperti dulu.

Kini astha dan devan sudah berada di mobil dan sudah berada diperjalan menuju sekolah.

"Dua tiga ikan di kutuk. Kenapa tuh muka ditekuk?"tanya devan dengan lagak pantun dua karat.

"Gak papa"jawab astha singkat

"Dua tiga ada api. Sudahlah bawa happy"ucap devan.

"Dua tiga. Dua tiga. Lu tuh bisa gak sih jangan pantun kesel gue dengernya"ucap astha.

"Dua ti-"

"Sekali lagi lo pantun gue dorong lo keluar"ancam astha.

Devan nyengir dan setelah berdebat yang unfaedah akhirnya mereka sampai dirumah ehh salah sekolah maksudnya.

Devan dan astha berjalan beriringan menuju kelas masing masing di tengah jalan mereka berpapasan dengan seorang cewek yang gak sengaja menabrak devan membuat devan sedikit terjungkal namun cewek itu yang malah tersungkur.

Cewek itu bangun dan devan siap-siap akan memarahinya namun disaat mata cewek itu dan devan bertemu mereka diam dan saling menatap.

"Lo"

"Kamu"
Ucap mereka bersamaan.

****

Dont forget voment
Seu next part.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang