Bagian 24

4 0 0
                                    

"Aaaa suep kalian, gue sampe izin 3 hari dari sekolah dan ternyata apa? Anjim!"teriak kevin di depan kelas astha dan regan.

"ini semua ide siapa?"tanya devan.

Devan, kevin, regan dan indah langsung sontak menengok ke arah astha, astha nyengir kikuk.

"Ya mana gue tau bakal jadi gini"ucap astha takut.

"Pokoknya lo harus traktir kita sepuasnya, karna lo udah ngabisin bensin mobil gue, dan ngabisin tenaga gue"ucap devan

"Enak aja sepuasnya, lo kira gue itu sultan hah!, lo kan kembaran gue van masa lo gitu sih."ucap astha tak terima.

"Sayang, bener kata devan kamu harus traktir kita sebagai ganti semuanya"ucap regan lembut.

"Oke, oke gue bakal traktir kalian"ucap astha pasrah.

"Giliran sama regan aja nurut"cibir kevin.

*****
Pagi ini astha duduk di meja belajarnya, ia sedang bergulat dengan alat tulisnya serius.

"Sial! Ini 2 tuh dari mana sih, dari tadi bolak balik gak ketemu-temu"decak astha sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

"Tok....Tok.....Tok...."
Suara ketukan pintu mengalihkan kegiatan astha.

"Apaan sih van, jangan ganggu gue. Sibuk!"ucap astha teriak

"Tok....Tok....Tok....."

"DEVAN! STOP! Lo ganggu konsentrasi gue"teriak astha.

Clek!

"Marah-marah mulu sih"ucap regan yang tiba-tiba sudah berada di belakang astha.

"Eh, kamu kok bisa disini?"tanya astha terkejut karna kedatangan regan.

"Bisa lah, apa sih yang gak bisa buat kamu"ucap regan tersenyum manis.

Astha menatap regan bingung, ini serius regan? Apa dia kesambet? Atau jangan-jangan dia kerasukan, tapi emang ada orang kerasukan setan bucin?

"Kenapa sih natep aku gitu banget, nanti jatuh cinta loh"ucap regan menggoda astha namun astha malah bergidik.

"Ngapain kesini?"tanya astha sambil kembali menatap buku di depannya.

"Mau ngapel pacarku dong"jawab regan berjongkok di samping kursi yang diduduki oleh astha.

"Apasih ihhh jijik sumpah"ucap astha sinis.

"Oh iya, tadi aku liat mama mertua lagi masak, kok kamu gak bantuin mama mertua sih yang"ucap regan membuat astha jijik dengan panggilan regan untuk mamanya.

"Regan stop! Aku lagi konsentrasi nih"decak astha.

"Konsentrasi ngapain sih?"tanya regan.

"Tugas fisika"jawab astha cuek.

"Sini biar aku yang ngerjain"tawar regan, namun tak di hiraukan oleh astha.

"Sayang"panggil regan.

"Apasih gan"

"Mau aku bantuin gak?"tawar regan lagi.

"Gak usah, kamu keluar aja aku bisa sendiri kok!"

"Ya udah, tapi kamu udah makan?"tanya regan mengelus rambut astha lembut.

"Regan, plis! Kamu keluar, aku lagi belajar!"tegas astha membuat regan menatapnya bingung.

"Tapi kamu harus makan-"

"Iyahh nanti aku makan, sekarang lo keluar plis"ucap astha.

"Apa! Aku gak salah denger?"tanya regan yang mendengar astha memanggil dirinya dengan lo-gue.

"Enggak! Karna lo udah ganggu waktu belajar gue gan" tegas astha

"Okeh aku minta maaf sama kamu yahh karna udah ganggu, tapi kamu harus makan dulu, aku gak mau kamu sakit" ucap regan lembut karna ia sudah tau jika astha begini itu artinya ia benar-benar mengganggu astha.

"Nanti gue makan kok, gue mau selesain ini dulu" ucap astha.

"Ya udah, tapi inget kamu harus makan jangan sampe telat!" ucap regan mengacak rambut astha kemudian berjalan keluar kamar astha.

******

"Jadi itu semua gak bener?" tanya pak gusti.

"Iya pak, masa iya saya kek gitu sama si curut ini, mending sama yayang astha dah" jawab regan.

"Emangnya gue mau sama lo?! Enggak!" ketus indah

"Gak pala lo botak, kan lo seambisius ini ke gue sampe rela ngedit tu foto terus pake ngancem gue lagi" sinis regan.

"Itu kan dulu karna gue sayang sama lo, tapi sekarang gue udah gak sayang sama lo, malah benci gue sama lo" ucap indah tak kalah sinis.

"Bibir nya emang berkata tidak, tapi hatinya berkata iya tuh" ucap regan.

"Enggak!"

"Iya"

"Enggak"

"Iya"

"STOP!!"

"Berhenti dari pertengkaran kalian yang tidak berguna itu, membuat kepala saya pusing tau gak?!" ucap pak gusti sewot.

"Dia duluan tuh pak"

"Apaan lo hah! Lo duluan ya bukan gue" indah tak kalah sewot dari regan.

"KALIAN BISA DIAM TIDAK?! BAPAK PUSING DENGERNYA! BIARIN BAPAK YANG BICARA, KALIAN DUDUK, DIAM DAN DENGARKAN, PAHAM!" teriak pak gusti membuat indah dan regan diam dan saling melirik sinis satu sama lain.

"Baik, karna emang ini tidak benar dan berita itu hoaks jadi bapak ringankan hukuman kalian. Kalian bersihkan halaman sekolah ini. Sampai bersih, kalo sampe tidak bersih! Kalian akan dapat hukuman lagi, paham?!" ucap pak gusti.

"Paham pak" ucap indah dan regan pasrah.

Pak gusti mengetahui berita tentang foto yang terpajang di mading sekolah dua hari yang lalu itu karna berita itu viral disekolah ini. Dan sebagai hukuman untuk indah dan regan karna menurut pak gusti itu adalah hal yang sudah melewati batas tapi karna pengakuan dari keduannya bahwa itu semua settingan jadi pak gusti meringankan hukuman mereka. Tadinya mau menghukum mereka membersihkan toilet selama 1 bulan tapi sekarang hukuman mereka yaitu membersihkan halaman sekolah selama 1 minggu.

Indah dan regan keluar dari ruangan pak gusti dan mulai menjalankan hukuman mereka dimulai dari gerbang sekolah.

"Coba aja lo gak ngarang foto itu dan lo gak seambisius itu milikin gue, mungkin gue gak kena hukuman kayak gini." rutuk regan yang sedang menyapu dibawah pohon mangga milik sekolah.

"Gue juga gak mau dihukum kek gini, tapi ya udah lah, nikmatin aja"ucap indah dan melanjutkan kegiatannya.

Regan berdengus dan kembali melanjutkan menyapu.

******




Vote and coment jan lupa gengss:)

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang