Bagian 9

5 2 0
                                    

"ASTHA"teriak kevin ketika melihat astha yang tergeletak dipangkuannya.

Regan berlari dan langsung memukul riko karena sudah memukul asthanya.

Regan mendekat kearah astha dan ingin mengangkat tubuh astha namun kevin mencegahnya.

"Mau ngapain lo?" Tanya kevin

"Minggir gue mau bawa astha ke rumah sakit"jawab regan.

"Gue juga bisa"ucap kevin lalu berdiri dan mengangkat tubuh mungil astha. Kemudian pergi menuju rumah astha.

Regan yang melihat pujaannya di gendong oleh lelaki lain merasakan dada yang bergemuruh. Ia mengepalkan tangannya menahan emosi kemudian ia berjalan mengekori kevin.

***
"Ya allah astha kenapa?"tanya quny ketika melihat anaknya yang tak sadarkan diri di dalam gendongan kevin.

"Tan tolong bukain pintu mobilnya"ucap kevin.

"Iya.... iya tunggu"ucap quny dan berlari masuk kedalam rumah.

Devan yang melihat mamanya berlari pun keluar rumah.
Melihat apa yang terjadi.

"Astha"teriak devan dan langsung menghampiri astha yang masih pinsan dan membawa astha dalam gendongannya.

"Kenapa astha bisa kayak gini?"tanya devan emosi melihat adik kembarannya tak sadarkan diri.

Asal kalian tau astha itu mempunyai penyakit yang cukup serius dan yang tau penyakitnya hanya astha,devan dan papa mereka. Selain mereka ber 3 tidak ada yang tau tentang ini. Keluarga astha bahkan quny pun tidak mengetahuinya.

Karena devan mengetahui itu jadi sekarang dia sangat khawatir dengan adik kembar nya ini.

Devan mengangkat tubuh astha masuk kedalam dan tidak lupa ia menelfon dokter yang selama ini membantu astha dalam melawan penyakitnya.

Regan dan kevin pun mengikuti devan sampai ke kamar astha.

Quny juga ikut menyusul.
Mereka tidak jadi ke rumah sakit karena......karena apa ya gak tau author.

Setelah beberapa menit dokter pun datang. Kevin yang melihat kedatangan dokter itu pun terkejut. Karena pasalnya itu adalah reno kakaknya.

"Ngapain lo disini vin?"tanya reno.

"Bukannya tadi lo bilang mau beli nasgor ya"lanjut reno.

"Dok bisa nanti gak. Sekarang dokter reno priksa astha aja dulu"ucap devan.

Reno berjalan mendekat kearah astha yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.

Reno mulai memeriksa keadaan astha.

Setelah selesai memeriksa reno izin pulang katanya ada pasien yang lain.

Devan mengantarkan reno sampai halaman depan.

"Dok. Gimana keadaan astha?"tanya devan.

Reno menghela nafas dalam.
"Gumpalan darah yang ada di otaknya itu sudah semakin parah."jawab reno

"Apa karena pukulan itu?"tanya devan. Devan sudah tau karena apa astha pinsan.

"Iya pukulan itu menyebabkan semakin banyaknya gumpalan darah didalam otaknya."ucap reno.

"Ya allah. Terus gimana donk dok?"tanya devan.

"Hanya ada satu cara"ucap reno.

"Apa?"

"Berobat keluar negri"ucap reno.

****
"Berobat keluar negri"ucapan dokter reno seakan berputar-putar di kepala devan.

Ia menatap adik kembarnya yang masih belum sadar.

"Pahh.....papa"lirih astha.

Semua yang ada di kamar astha pun sontak menatap astha yang mulai perlahan membuka matanya sambil terus menyebut papa.

"Ma"panggil astha.

"Iya sayang. Kamu mau apa nak. Mama ambilkan ya"ucap quny bergetar dan menangis.

Astha mengangkat tangannya untuk menghapus air mata sang mama.

Astha berusaha tersenyum padahal kepalanya sangat sakit.

"Mama gak boleh nangis"ucap astha pelan.

"Tha. Sorry ta ini semua gara-gara gue"ucap riko. Ya riko memberanikan diri menemui astha karena walau bagaimanapun ini semua salahnya.

"Gak papa kak."ucap astha tersenyum.

"Thanks tha."ucap riko.

Astha mengangguk dan tersenyum. Kini matanya beralih kearah sahabatnya berdiri.

"Regan"panggil astha pelan.

Regan memdekat ke arah astha.

"Sorry ya tha. Ini juga salah gue."ucap regan.

"Gak disini gak ada yang salah kok."ucap astha.

Semua orang tersenyum. Astha memang perempuan baik. Walaupun kadang ia cuek. Tapi bukan berarti cuek itu jahat dan bejat.

Astha itu gadis yang ceria. Di balik keceriannya itu sebenarnya ada luka yang ia pendam sendiri.

****

Gimana?
Astha punya penyakit apa ya?

Terus baca ya seu next part.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang