Bagian 21

5 3 0
                                    

Di perjalanan. Devan, regan, kevin, astha dan indah sudah memasuki kawasan bandung. Baru masuk kawasannya aja udara udah dingin. Perjalanan menuju bandung memeperlukan waktu sekitar 5 jam(maaf kalo salah. Author gak tau dan gak pernah kebandung soalnya😢😢😅😅)

mereka menggunakan satu mobil ya itu mobil devan kebetulan mobil devan itu muat menampung 5 orang jadi mereka menggunakan mobil devan.

Dengan regan, indah dan astha di bagian belakang. Eitsss disini astha yang duduk di tengah jadi indah dan regan berjauhan.

Sedangkan kevin duduk di kursi samping kemudi dan devan? Kalian taulah dia dimana. Kalo dia duduk di belakang? salah. Lah kalo devan duduk di belakang yang nyetir siapa? Setan?.

Astha tidur dengan kepalanya yang di sandarkan di bahu regan. Sedangkan indah dia tidur dengan kepala yang di senderkan ke jendela begitu juga dengan regan. Kevin dan devan masih belum bisa tidur. Sejak tadi kevin regan dan devan bergantian menyetir awalnya astha juga ingin bergantian dengan mereka namun regan melarangnya dan begitu juga devan kevin. Katanya.
"Gue gak mau ya mati disini"
Jahat kan mereka.

Mobil yanh ditumpangi mereka sampai di sebuah pekarangan. Devan memberhentikan mobilnya dan menanyakan dimana rumah nenek indah kepada indah namun indah masih tidak bangun dalam tidurnya.

"Kebo ni orang ye. Woy bangun"teriak kevin. Astha dan regan terbangun karna teriakkan kevin

"Brisik banget sih lo"ucap regan kesal.

"Nih si indah udah tau kita gak tau rumah neneknya dimana eh dibangunin malah ngebo"ucap kevin.

"Ndah. Rumah nenek lo dimana?"ucap astha mengguncang tubuh indah.

Indah mulai bergeliat dalam tidurnya. Dan membuka matanya kemudian terkejut karna semuanya menatap kearahnya.

"Eh udah pagi. Udah nyampe ya. Ya udah yuk turun"ucap indah dengan WATADOS.
Wajah Tanpa Dosa.

"Gigi lo kali yang nyampe. Gimana mau nyampe kita kan gak tau rumah nenek lo dimana bego"ucap kevin.

"Dih nyolot banget sih lo jadi orang. Gue sangrai baru tau rasa lo"ucap indah kemudian menatap sekeliling nya dan menepuk jidatnya.

"Lu semua ngapain pake nanya gue. Turun dah ayok"ucap indah kemudian turun dari mobil devan membuat seisi mobil menatapnya bingung.

Indah yang merasa jika teman-temannya belum turun kembali membuka pintu mobil dan berteriak.

"woy. Ayok turun"teriak indah membuat semuanya turun dari mobil.

"ngapain sih lu nyuruh kita turun. Nih pasti lu mau mapir-mampir ye. Gak ada waktu cepet naik. Lu kira kita mau liburan apah"ucap devan dan sudah memegang pegangan pintu mobil namun indah mencegahnya dan menarik tangan devan.

"Ngapain masuk lagi sih. Lo mau kemana?"tanya indah.

"Ya kerumah nenek lo lah bego"jawab devan.

"Rumah nenek gue tuh disitu. Ngapain masuk lagi"ucap indah menujuk rumah minimalis namun terlihat mewah.

Devan dan yang lain saling tatap kemudian menatap indah. Membuat indah menatap jengah mereka.

"Udah ayok masuk. Ayok tha"ucap indah menggandeng astha menuju rumah neneknya dan diikuti para lelaki.

Sesampainya dirumah nenek indah mereka disambut oleh nenek indah. Panggil saja nenek sam.

"Assalamualaikum nenek"ucap indah dan berlari memeluk sang nenek. Dan yang lain hanya menyalimi nenek sam dengan sopan. Walaupun sudah nenek nenek. Nenek sam masih terlihat awet muda.

"owalah. Kamu toh nduk. Yuk masuk. Mari masuk"ucap nenek sam sopan. Mereka semua masuk kedalam rumah dan duduk di kursi tamu. ternyata diluarnya saja yang terlihat minimalis tapi di dalam nya mewah. Mulai dari hiasan dinding, sofa, tv. Dan semuanya. Membuat ke-4 nya ternganga.

Indah tersenyum geli melihat wajah kevin yang mendadak seperti orang yang mempunyai penyakit bengek.

"Ayok nduk duduk. Kalian mau minum apa. Pasti capek kan dari jakarta ke bandung itu jauh loh"ucap nenek sam.

"Air putih saja nek"jawab regan.

"Jus oranges ada gak nek?"tanya kevin.

"Owhh ada kok ya sudah bentar ya. Raa raa sini"panggil nenek sam.

Datanglah seorang wanita dengan pakaian gamis dan khimar panjang kemudian menunduk patuh ke nenek sam

"Iya bu?"tanya wanita itu.

Devan dan astha menatap tak asing wanita itu. Sepertinya mereka pernah melihat.

"Tolong bikin kan minuman untuk mereka ya. Jus oranges."ucap nenek sam. Wanita itu mendongakkan wajahnya dan menatap mereka ber-5. Devan tercekat dengan siapa wanita itu begitu juga astha.

Devan berdiri dari duduknya dan melihat wanita itu lekat.
"Ayra"panggil devan. Ya itu adalah ayra. Jadi jika hari libur ayra akan pulang ke bandung rumah pamannya. Dan menggantikan bibinya bekerja.

"Saya kedapur dulu bu."ucap ayra kemudian pergi kedapur.

Devan yang melihat ayra pergi pun mengikutinya tak lupa meminta izin nenek sam untuk menemui ayra.

"Ay. Kamu kenapa selalu menghindar dari aku"ucap devan ketika sudah berada di depan ayra. Ayra selalu menunduk ia ingin menjawab namun lidahnya keluh. Apa iya dia akan menceritakan kehidupannya setelah lulus smp dulu. Tidak, tidak mungkin. Ayra hanya diam

"Ra aku mau bicara sama kamu."ucap devan. Ayra mengangguk dan membawa nampan berisi minum ke depan. Meninggalkan devan yang menunggunya.

Setelah itu devan dan ayra pergi ketaman belakang. Mereka berbicara berdua.

***
Dont forget voment guysss.

Seu next part.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang