Bagian 23

6 3 0
                                    

Ini part khusus devan sama ayra ya.

Happy reading.

***

Devan masih setia mendengarkan cerita ayra. Sesekali ia menghapus air mata ayra yang sudah meluncur dengan sapu tangan yang biasa ia bawa.

"Sayang kamu yang sabar ya. Ini semua tadir."ucap bibi ayra.

Ayra masih menangis dalam pelukan sang bibi kemudian bertanya dimana ayah dan ibunya.

"Ayah sama ibu dimana bi?"tanya ayra.

"Ayah sama ibu kamu sudah dimakamkan. Apa kamu mau lihat mereka disana?"tanya bibi ayra.

Ayra mengangguk dan menjawab.
"Ayra mau kesana bi. Ayra ingin mengantar ayah dan ibu ke tempat terakhir mereka"jawab ayra. Bibi ayra mengangguk kemudian menuntun ayra untuk keluar kamar menuju tempat pemakaman ayah dan ibu ayra.

Sesampainya mereka di pemakaman. Ayra langsung terduduk memegani nisan sang ayah.

"Ayah sama ibu kenapa ninggali ayra. Ayra masih butuh kalian ayra gak bisa tanpa kalian."ucap ayra menangis di nisan ayahnya.

Ibnu indatomo
Bin
Suryo indatomo

Dan

Syifa indah sari
Bin
Ashuto maskuri


dan disampingnya lagi.

Ikhsan arrifahmi
Bin
Ibnu indatomo

Ayra menatap batu nisan ayah dan ibunya. Bayangan mereka ber empat disaat mereka tertawa bersama.

Sejak seminggu ayah dan ibunya meninggal ayra tinggal bersama paman dan bibinya. Ayra terpaksa ikut kebandung dan melanjutkan sekolah disana.

Ayra sekolah di SMK yang ada di bandung. Ayra selalu menuruti perintah bibinya. Bahkan bibinya itu berbeda sikap disaat hanya ayra sendiri. paman ayra atau paman insha itu adik dari ibu ayra atau syifa. Dan berbeda dari inshan yang sayang pada ayra justru bibi ayra atau lisa malah membenci ayra.

Insha ingin ayra bersekolah di SMA yang sama dengan intan anak mereka. Namun lisa menolaknya beralasan bahwa biayanya akan lebih besar karna harus membiayai dua kali lipat.

Akhirnya ayra bersekolah di salah satu smk.
Ayra diperlakukan sebagai seorang pembantu oleh bibinya. Itu dilakukan oleh bibinya ketika insha sudah berangkat bekerja. Sebenarnya lisa bekerja sebagai pembantu di salah satu rumah di komplek samping kompleknya.

Kadang jika lisa sakit. Ayra lah yang menggantikan lisa bekerja. Ayra mulai akrab dengan majikannya. Di rumah majikan bibinya hanya ada seorang nenek dengan cucu laki-laki nya. Cucu laki-laki nenek itu lebih tua dari ayra mungkin dia seumuran dengan almarhum kakaknya ikhsan.

"Bi. Ayra berangkat kerumah nenek sam ya"ucap ayra. Lisa mengangguk tanpa mengucapkan apapun.

Ayra menghembuskan nafas berat dan pergi kerumah nenek sam majikan bibinya itu.

Disana kadang ayra merasa jika dirinya itu tidak sperti pembantu melainkan seperti cucu dari pemilik rumah itu. Karna nenek sam sangat menyayanginya.

Ayra pulang kerumah bibinya dan disana ia heran karna bibi dan pamannya sedang berkumpul diruang keluarga.

"Assalamualaikum"salam ayra dan menyalimi lisa dan insha.
Namun sedikit berbeda karna tiba-tiba pamannya bersikap dingin.

"Ngapain kamu pulang"ucap insha dingin.
Ayra menyrengitkan dahinya ada apa dengan pamannya ini.

"Maksud paman?"tanya ayra.

"Kamu gak usah nutupin semuanya ra. Bibi minta maaf karna bibi melanggar ancaman kamu. Bibi siap kalo ancaman kamu. Kamu berikan kepada bibi. Bibi udah gak sanggup ra"ucap lisa menangis.

Ayra semakin bingung dengan ini. Ancaman? Gak kuat? Apa? Apa yang dibicarakan mereka

"Maksud bibi apa?"tanya ayra.

"Paman gak nyangka sama kamu ra. Paman kira kamu itu memiliku sikap sama sperti ibu kamu. Tapi ternyata paman salah. Mulai sekarang kamu pergi dari rumah saya"ucap insha.

Ayra terkejut dengan ucapan insha ia tidak tau masalahnya apa. Seingetnya dia tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi apa sekarang dia di usir dari rumah ini.

"Tapi paman ay-"

"Pergi. Lanjutkan hidupmu sendiri"ucap insha

Ayra menangis. Ia berlari menuju kamarnya dan membereskan semua baju-bajunya dan setelah itu berpamitan dengan paman dan bibinya.ayra pergi dari rumah itu. Ia bingung akan tinggal dimana dan ia juga bingung tujuannya sekarang

Ayra akhirnya berjalan menuju rumah nenek sam. Ia meminta bantuan pada nenek itu. Ayra sudah bingung mau kemana lagi. Hanya nenek sam lah yang dia kenal

Nenek sam begitu prihatin dengab keadaan ayra sekarang ia meminta ayra untuk tinggal dirumahnya untuk sementara

Ayra sudah beberapa hari ini tinggal dirumah nenek sam. Bibi ayra sudah keluar dari pekerjaannya karna apa ayra tidak tau. Kini nenek sam meminta ayra untuk melanjutkan sekolahnya tapi bukan di sekolahnya yang di bandung melainkan yanh di jakarta.

Akhirnya ayra bersekolah dijakarta dan bertemu dengan devan.

Flashback off.

"Maaf ay. Aku gak tau kalo orang tua kamu ternyata udah gak ada"ucap devan.

Ayra menghapus air matanya dan tersenyum.
"Gak papa dev. Lagian aku udah ikhlas kok"ucap ayra.

"ay izini aku seperti dulu"ucap devan.

"Maksud kamu?"tanya ayra bingung

"Aku akan seperti dulu yang akan selalu menjaga kamu"ucap devan dan tersenyum begitu juga ayra dia mengangguk dan tersenyum.

****
Dont forget voment guysss.
Seu next part.

Devan dan ayra selesai dan di part selanjutnya akan banyak regan asthanya ya.

Byeee.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang