Bagian 18

6 2 1
                                    

Astha berjalan menuju kantin bersama dengan mega. Di tengah perjalanan mereka melihat segerombolan murid yang melihat dan memenuhi mading sekolah.

Apa ada info baru? Atau ada eskul baru?. Astha dan mega berjalan mendekati kerumunan itu dan tak sengaja mendengar murid lain berbisik.

"Si regan ternyata kayak gitu ya kelakuannya"bisik murid itu.

"Wah gila si regan. Berani juga tu cowok ya. Mana sama si indah lagi tuh"ucap murid lain.

"Kasian astha. Kalo dia tau kelakuan sahabat karibnya kayak gini. Pasti udah dijauhi dari dulu tuh"

Astha yang sudah kemax menerobos kerumunan murid itu membuat semua murid menepi dan astha terkejut dengan apa yang ada di mading. Sebuah foto yang memperlihatkan orang yang dia sayang tengah tertidur dengan seorang wanita. Dan mereka tertidur dengan tidak memakai pakaian.

Foto itu tampak jelas bahwa itu adalah regan dan indah. Benar-benar ya mereka.

"What OMG! Sumpah itu regan?"teriak mega ketika melihat mading.

Astha tidak menjawab dia sudah merasakan kecewa yang amat dalam. Mega merasa astha berubah pun melihat kearahnya dan secepat kilat mega mencabut foto itu dan ketika ingin menyobeknya astha mencegahnya dan mengambil foto itu dari tangan mega. Kemudian ia pergi dari mading. Mega mengikuti langkah astha sampai dikantin astha berhenti membuat mega berhenti

Astha melihat regan duduk dengan indah dan indah yang memegang tangan regan namun regan tidak menolak. Astha berjalan dengan amarah dan air mata yang sudah lolos mendekat kearah regan dan indah. Setelah sampai di meja itu dia menggebrak meja itu dengan tangan mengepal foto-foto regan bersama indah.

Regan dan indah terkejut kemudian menatap astha yang sudah dengan amarah menggebu.

"Tha kenapa?"tanya regan bingung.

"KENAPA LO BILANG?"teriak astha dengan air mata yang mengalir.

"Tha lo bisa ngo-"

"NIH. INI YANG LO BILANG KENAPA"teriak astha sambil melempar foto-foto itu. Regan menatap foto-foto yang jatuh itu dan mengambilnya satu lembar.

Regan terkejut dengan foto itu dan kemudian menatap indah tajam. Indah yang tidak tau menau menatap heran regan.

"Tha sumpah ini gak kaya apa yang dilihat"ucap regan memegang lembut tangan astha.

"GAK KAYA APA YANG DILIHAT GIMANA SIH REG. JELAS-JELAS ITU LO SAMA DIA"teriak astha

Semua murid melihat adegan ini. Bahkan ada yang memvideokannya.

"Tha ini. Astha tha"ucap regan terhenti karna tiba-tiba astha memegang kepalanya dan tangannya berpegangan meja di depannya membuat regan khawatir.

"Tha lo kenapa?"tanya regan memegang tangan astha. Namun astha menepisnya dan menatap regan dan indah bergantian.

"Lo berdua tega"ucap astha tertatih dan kemudian astha tumbang namun regan sudah menahan tubunya. Regan membawa astha ke UKS diikuti indah dan mega di belakngnya.

Sesampainya di UKS regan memerintah dokter yang ada di UKS segera memeriksanya.

Dokter itu pun mulai memeriksa astha. Dokter itu seperkian detiknya membeku. Membuat regan yang melihat ekspresi dokter itu pun bingung.

"Kenapa donk?"tanya regan.

"Apa dia sudah lama seperti ini?"tanya dokter itu.

Regan hanya diam ia tidak tau dengan ini. Ia menatap mega karna pasalnya mega adalah sahabat dekatnya dan mega menggelengkan kepala pertanda ia tidak mengetahui itu.

"Memangnya kenapa dok?"tanya regan.

"Dia mengindap penyakit kanker otak"ucap dokter itu.

Duarr.

Regan dan mega tercekat dengan pernyataan dokter.

"Apa. Kanker"ucap regan

"Assalamualaikum"ucap devan dan kevin bersamaan ketika memasuki UKS.

Regan langsung menatap devan dan mendekatinya.
"Van. Astha kena penyakit kanker van?"tanya regan mengguncang tubuh devan.

Devan menunduk dan mengangguk.
Regan mengusap wajahnya gusar dan menatap astha kemudian ia berlari menuju ranjang astha dan menggendong astha keluar membuat semuanya menatap regan khawatir.

Regan berlari menuju rumah sakit terdekat. Dan sesampainya dirumah sakit ia meminta untuk dokter di rumah sakit ini memeriksa keadaan astha.

Setelah dokter memeriksa. Regan menghujani dokter itu dengan berbagai pertanyaan. Regan masih tidak percaya dengan ucapan dokter di UKS sekolah maka dari itu ia membawa astha kerumah sakit.

"Pasien mengindap penyakit kanker"jawab dokter itu.

Regan menggeleng.
"Enggak. Pasti dokter salah, priksa dengan benar dok. Saya mohon"ucap regan memohon

"Mau bagaimana pun dia memang mengindap penyakit itu dek. Yang sabar ya permisi"ucap dokter itu kemudian pergi.

Regan meluruhkan badannya dilantai ia sudah merasa gagal menjadi seorang sahabat.

***
Dont forget voment.
Seu next part.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang