Bagian 15

5 3 0
                                    

"Jelas gue peduli karna gue sayang sama dia"

"Dia sahabat gue dan gue sayang sama sahabat gue"lanjut regan.

Astha yang mendengarnya tersenyum tipis. Ternyata regan sayang padanya itu hanya sebagai sahabat. Padahal ia ingin mendengar regan mengucapkan sayang bukan sebagai sahabat

"Tha"panggil kevin yang melihat astha sudah membuka matanya yang sudah berkaca-kaca.

Regan terkejut dan menatap astha yang juga menatapnya. Ada tatapan kecewa di matanya, regan dapat melihat itu.

"Ngapain lo disini"ucap astha ketus berbeda dengan awalnya yang ia ingin meminta maaf kepada regan tapi ia urung karna mendengar pernyataan pahit keluar dari mulut sahabat yang dicintainya itu.

"Tha. Gue mohon lo jangan kayak gini"ucap regan memegang tangan astha.

"Vin. Gue mau pulang lo bisa kan anter gue pulang?"tanya astha tak memperdulikan regan.

"Gue anter lo pulang ya"ucap regan

"Bisa kan vin"ucap astha dan tak memperdulikan regan lagi.

"Tha"panggil regan yang merasa bahwa dirinya tak di hiraukan oleh astha.

"Sorry tha kayak nya gue gak bisa. Soalnya habis ini gue ada bimbingan"ucap kevin jujur. Jujur memang kemarin ia sudah berjanji dengan guru bimbingannya dan dia juga melihat regan yang benar-benar menyesal dilihat dari tatapan sendunya.

"Oh ya udah gak papa. Gue pesen taksi aja"ucap astha tersenyum kecil.

"Oh iya gue lupa. Obat lo ditaro dimana?"tanya kevin.

Astha yang mendengar pertanyaan kevin membeku diam.

"Tha."panggil kevin.

"Di bagian depan"jawab astha

Kevin membuka tas astha dan mencari keberadaan obat yang selalu membantu astha

Setelah menemukan obat itu kevin memberikannya pada astha dengan minumnya juga. Astha menerima pemberian kevin setelah meminum obat itu kevin menyuruh astha pulang dengan regan. Namun astha menolak ia bersikeras untuk pulang naik taksi.

Dengan segala perdebatan akhirnya astha menyetujuinya. Jujur astha merindukan waktu nya bersama regan. Karna setelah kehadiran indah regan berubah.

Kini astha duduk di boncengan motor regan. Regan sesekali melirik kaca sepion dan melihat muka pucat astha yang menampilkan wajah tanpa ekspresi

Regan mengerem motornya mendadak membuat astha terjungkal kedepan dengan tangan yang sudah memeluk perut regan. Dibalik helm regan tersenyum dan menyentuh tangan astha yang memeluknya tanpa disengaja. Astha yang tadinya cuek pun menjadi terkejut ketika tangannya tak sengaja memeluk perut regan dan tiba-tiba regan memgang tangannya pelan.

"Nyebelin banget sih lo"ucap astha. Regan yang mendengarnya tak menghiraukan itu.

Ia terus tersenyum disepanjang jalan. Astha berusaha melepas pelukan tangannya keperut regan tapi regan terus menahannya dan ia hanya pasrah.

Sampai dirumah astha. Astha turun dari motor regan dan berjalan begitu saja menuju pagar pintu rumahnya. Tapi tangan regan mencegahnya. Terpaksa astha menoleh kehadapnya

"Gue gak bisa di diemin lo kayak gini tha"ucap regan dengan muka memelas.

"Gue ngerasa ada yang hilang saat lo gak ada di samping gue"ucapnya lagi. Astha dapat merasakan perasaan regan karna ia pun sama halnya dengan regan ia tak bisa jauh dari regan. Tapi mau bagaimana lagi regan lebih mempercayai orang lain dibanding dirinya.

"Lo yang buat gue kayak gini reg"ucap astha melepas genggaman regan pada tangannya.

"Gue minta maaf untuk itu. Gue tau gue salah. Tapi gue punya alasan ngelakuin itu tha"ucap regan.

"Gue gak butuh maaf dari lo. Yang gue butuh bukti reg. Lo gak bisa ngertiin perasaan gue sekarang. Lo lebih mentingin perasaan orang lain"ucap astha.

"Gue selalu prioritasin lo tha. Gak ada yang lain"ucap regan.

"Jika itu karna indah. Demi lo gue bakal jauhi dia"lanjut regan.

"Gue gak pernah ngelarang lo berteman dengan siapapun. Tapi seenggaknya lo jangan lupain gue"ucap astha.

"Gue janji tha. Gue bakal jauhi indah. Tapi satu yang gue minta. Lo tetap percaya sama gue sampai kapan pun."ucap regan.

"Maksud lo?"tanya astha.

"Suatu saat nanti lo bakal tau ntah dari mulut gue atau mulut orang lain, yang gue minta lo tetap percaya sama gue jangan lo dengerin omongan orang"ucap regan.

"Gue akan selalu percaya sama lo reg"ucal astha tersenyum

Regan tersenyum dan menyuruh astha masuk kedalam rumahnya. Sedangkan ia melajukan motornya kesuatu tempat. Ia akan mengakhiri semuanya. Ia tak bisa melihat sahabat yang ia cintai menjauhinya.

***

Dont forget voment.
Seu next part.

REGANASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang