satu

7.9K 1K 181
                                    

“Meoow~?”
“Hish! Kemana sih orang itu?”

Kucing itu atau bernama Injuni, berjalan ke sekitar rumah. Perutnya sudah lapar tapi si empunya rumah masih belum bangun.
Akhirnya Injuni memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Jeno, dia merundukkan badannya bersiap untuk melompat ke kasur Jeno.

“1...2...3!”

“Nyaw!”

Injuni menatap wajah Jeno yang masih tertidur pulas. Dia mendekat, mendengkur didekat wajah Jeno karena terasa hangat berada didekatnya. Beberapa saat kemudian dia menggesekkan kepalanya pada pipi Jeno.

“Nggg~” Jeno mengerang lalu menggeliat, tapi masih tidak mau bangun.

“Hish!”

“Nyaw! Grrr~ grr~”

Jeno perlahan membuka matanya, dia tersenyum melihat kucingnya berperilaku manja. Didetik selanjutnya, dia memeluk kucingnya lalu memejamkan mata lagi.

“Hmm~ selamat pagi, injuni~”

“Meow!”
“Lepas!”

“Oohh~ kamu balas ucapan selamat pagiku, ya?”

“Meeoow~”
“Aku bilang lepas, bodoh!”

Jeno tersenyum lalu dia duduk, sambil turun dari tempat tidurnya dia bercengkerama dengan Injuni.

“Hari ini tempat kerja part time ku lembur, aku harus pulang lebih telat. Hh- aku khawatir sama siapa kamu nanti? Apa nggapapa kalau aku tinggal sendiri?”

Injuni hanya diam, wajahnya bete.

“Lepasin, bodoh!”

“Injuni! Kamu hangat banget~ pagi ini dingin, ikut aku ke kamar mandi, ya? Tenang.. hanya sampai...aku sikat gigi! Aku ngga akan membiarkanmu kena air kok~”

Entah kenapa akhir-akhir ini Jeno jadi cerewet kalau sudah sama Injuni.

Lelaki itu masuk ke kamar mandi bersama kucingnya. Dia terus memeluk Injuni bahkan saat dia duduk di kloset.

“Manusia ini tidak mengerti apa gimana, sih? Aku mau lepas!”

Injuni meronta, tapi tubuhnya yang kecil tak sepadan dengan tangan Jeno yang besar dan kuat.

“Hohoho~ bau, ya? Sebentar, Injuni~ setelah ini aku kasih makan ekstra!”

Mata Injuni melebar,

“Huh? Ekstra?”
“Meow!”

“Aihhh~ kamu akhirnya menurut, ya?” kata Jeno lalu lanjut memeluk Injuni.

“Aku bilang cepat!”

ฅ^•ﻌ•^ฅ ᵐᵉᵒʷ

“Injuni.. aku berpikir gimana kalau kamu ikut aku ke tempat kerja?” kata Jeno yang lagi asik menyisir rambutnya, kepada Injuni yang sekarang sedang fokus menghabiskan makannya.

“Ah! Injuni sedang makan.. jadi ngga bisa jawab pertanyaanku, deh-”

Injuni duduk, menjilat makanan di sekitar mulutnya sambil menatap ke cermin yang memantulkan bayangan Jeno sedang berdandan.
Injuni diam, duduk dan melamun menatap Jeno. Jeno yang sadar bahwa kucingnya sedang menatap ke arah cermin tersenyum.

“Tuanmu ini ganteng, 'kan? Makanya kamu sampai lihat cermin seperti itu..”

Injuni hanya diam lalu kembali makan.

“Menyesal aku liatin dia di cermin. Tapi.. emang agak ganteng, sih- hehe-”

Tak lama kemudian Injuni mendengar suara gemerincing, itu Jeno mengambil tas sekolahnya, sedang gemerincing itu suara gantungan kunci Jeno yang berbentuk kucing.

Furrytale | noren (ljn + hrj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang