dua belas

4K 688 89
                                    

1980, sebuah rumah kosong.

“Jaemin? Sampai kapan kita akan tinggal disini?” tanya Renjun,

Jaemin yang sedang membuat api unggun tengah berpikir.

“Sampai aku menemukan rumah yang lebih layak.”

Pemuda itu berbalik ke arah Renjun lalu berjalan ke arahnya, dia tersenyum lalu duduk disebelah Renjun.

“Sekarang, tidur dulu.” katanya sambil mengambil jaketnya lalu dia bentangkan diatas tubuh Renjun sebagai selimut.

“Jaemin?” panggil Renjun,
“Iya?”

“Aku percaya padamu. Jangan bunuh aku dan Nono..” kata Renjun, air muka Jaemin sedikit berubah mendengar kalimat dari Renjun.

Setelah mengatakan itu, Renjun jatuh tertidur sementara Nono bergerak mendekat ke arah Renjun dan tidur tepat disebelah anak itu.

Sementara dua disebelahnya tertidur, Jaemin terdiam. Dia terlihat gelisah sekarang.

______________________________

2020, apartemen Mark Lee.

“Kalau Injuni berubah karena pemiliknya mencintai dia, aku pun begitu. Kamu juga begitu, Nana?” tanya Channi,

Nana melamun, enggan menjawab.

“Nana?” panggil Injuni,
“Iya?”

“Channi bertanya padamu. Kenapa tidak dijawab?”

Air muka Nana berubah sedikit mendengar kalimat Renjun. Dia jadi sedikit kebingungan.

“A-apa?” tanyanya ke arah Channi, Channi menghembuskan nafasnya.

“Pemilikmu suka kamu? Sama seperti pemilikku dan pemilik Injuni?” tanya Channi,

“Oh.. hm.. aku belum menanyakannya..” kata Nana,
“Memang kamu tidak tahu? Aku mendengar saat manusia itu bilang sayang, Channi juga begitu.. kamu tidak begitu?” tanya Injuni,

Nana menggeleng ringan, lelaki itu kemudian menghela nafasnya lalu berusaha mengganti topik.

“Omong-omong.. bagaimana kalian dan pemilik kalian?” tanya Nana,

“Aku jadi pacarnya Jeno!” sahut Injuni sambil tersenyum lebar,
“Ohohoho~” Channi tertawa meledeknya,

“Aku juga jadi pacarnya Mark hyung-”
“Channi kamu juga tahu kata "pacar"? Mark hyung ya yang mengajari?”

Injuni antusias ketika mengetahui Channi juga mengerti sedikit bahasa manusia.

“Nana, kamu tahu "pacar"? Pacar itu....”

“Aku tahu, Injuni..” Nana menyahut dengan lembut sambil tersenyum,
“Oh? Kamu tahu dari siapa? Pemilikmu, ya?”

Nana tersenyum tipis lalu kembali meneguk air putih.

“Kalau begini rasanya kita sudah beneran jadi manusia, ya???” Injuni menjadi sangat antusias.

Channi tertawa melihat tingkah Injuni.

“Kamu seneng banget jadi manusia? Kayanya Injuni deh yang paling seneng waktu jadi manusia.. gitu dulu pake ragu segala..” ujar Channi,

Injuni ngga menjawab cuma "haha-hehe" aja.

“Injuni manis ya waktu jadi manusia? Lebih manis daripada saat jadi kucing..” ujar Nana,

Injuni dan Channi kompak menoleh ke arah Nana. Sementara Nana tersenyum menyembunyikan rasa malunya.

Furrytale | noren (ljn + hrj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang