2120
______________________________Seorang lelaki memarkir one wheel nya lalu berjalan menuju perpustakaan, saat dia hendak masuk dia bertabrakan dengan seorang lelaki yang membawa banyak buku.
“Oh! Maaf!”
Lelaki itu ikut berjongkok sambil membantu lelaki yang lebih kecil darinya memunguti kembali bukunya.
Setelah semua buku itu kembali ke tangan sang lelaki kecil mereka berdiri.
“Maaf, ya? Aku engga lihat tadi kalau ada orang.”
Lelaki kecil tadi membenarkan kacamatanya lalu mengangguk.
“Renjun, ada apa?” tanya seorang lelaki yang berjalan ke arahnya.
Kulitnya sedikit gelap, tapi sangat manis.
“Kamu nggapapa? Siapa dia?” yang ini seorang lelaki yang datang bersama lelaki yang berkulit cokelat tadi.
“Nggapapa, Jaemin.. Haechan.. tadi aku cuma jatuh.”
Haechan mengangguk-anggukkan kepalanya lalu mengajak Renjun pergi, sementara lelaki tadi masih terpesona dengan wajah manis Renjun.
“Naik apa kita pulangnya? Jam tanganku baterainya habis, kita engga bisa ber teleport.” ujar Jaemin,
“Hh- sial.. lain kali bawa power bank. Baiklah, pakai mini-plane ku saja.” sahut Haechan
Mini-plane yang dimaksud adalah sebuah papan yang bisa terbang. Man, 2120 memang sudah sangat canggih.
Saat Haechan mengeluarkan mini plane dari tasnya, Renjun menoleh dan mencuri pandang kepada lelaki yang menabraknya tadi yang kebetulan juga masih memandanginya.
“Ayo, Renjun.. hati-hati.” Jaemin merangkul Renjun untuk naik ke mini plane,
Renjun menoleh lalu naik bersama dengan Jaemin. Saat mini plane itu terbang, lelaki tadi tersenyum lalu masuk ke dalam perpustakaan.
Dia langsung masuk dan menghampiri penjaga perpustakaan.
“Apakah aku bisa melihat identitas orang-orang yang baru keluar tadi? Namanya Renjun.” kata lelaki itu,
Penjaga perpustakaan bernama Mark menggeser buku-bukunya lalu mengetik nama Renjun di mejanya. Dengan sekejap data diri Renjun muncul.
“Yang ini? Temannya Haechan?”
Lelaki tadi mengangguk. Kemudian menyalin data diri Renjun menggunakan jam tangannya, dia mengetuk jam tangannya untuk memeriksa data diri Renjun.
“Ada apa?”
Lelaki tadi tersenyum saat melihat alamat lengkap Renjun, lalu segera berlari keluar menuju one wheel nya.
Dia mengetikkan alamat itu di kolom tujuan one wheel nya lalu segera meluncur ke rumah Renjun.
______________________________
Tok.. tok.. tok..
“Iya? Sebentar..”
Renjun berjalan ke arah pintunya, lalu membuka pintu. Dia mendapati seorang lelaki berdiri disana, lelaki yang tadi menabraknya di perpustakaan. Dia tersenyum ke arah Renjun.
“Kita belum sempat berkenalan. Namamu... Renjun, 'kan?”
Renjun mengangguk pelan sambil masih menatap lelaki itu. Lelaki tadi tersenyum lebar lalu mengulurkan tangannya.
“Aku Jeno.”
“Ayo bertemu dan menikah lagi di kehidupan yang akan datang.”
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Furrytale | noren (ljn + hrj)
Fanfic[Complete ✔] Kalau kucingnya Jeno berubah jadi manusia, dan dia jatuh cinta bagaimana?