sebelas

4.2K 730 98
                                    

Mark membuka pintu kamarnya, kali ini Jeno yang berdiri disana.

“Laki-laki memakai kaus putih—”

“Cari Injuni?” tanya Mark, Jeno mengedip-ngedipkan matanya,
“Hyung...tahu?” tanyanya,

“Masuk, gih-”

Jeno diam lalu berjalan masuk, dia melihat Injuni dan Channi duduk di sofa.

“Hyung...dia?”

“Channi.” sahut Mark,
“Jadi Injuni dan Channi...?”

“Iya, kami dari Furrytale.” jawab Channi,

Jeno diam sebentar, lalu dia melihat ke arah Injuni yang sibuk makan dan mengabaikan kehadirannya.

“Injuni.. ayo pulang?” Jeno berjalan mendekat ke arah Injuni,

Injuni mendongak, lalu menggeleng. Jeno menggaruk tengkuknya.

“Ayo.. ada hal yang harus aku bicarakan, Injuni..”

Channi menoleh ke arah Injuni yang masih asik makan.

“Pulang, sana.. jangan begini..” kata Channi, Injuni cemberut, ngambek ke Channi.

Setelah berpikir sebentar dia akhirnya turun dari sofa lalu menurut untuk pulang bersama Jeno.

ฅ^•ﻌ•^ฅ ᵐᵉᵒʷ

“Kamu marah sama aku?” tanya Jeno, Injuni menggeleng.

Kini keduanya sedang duduk di sofa, berhadapan.

“Gapapa, Injuni.. kalau kamu marah, kamu bilang.. kalau kamu diem begini aku ngga tahu harus bersikap bagaimana..” kata Jeno,
“Seenggaknya kamu bilang apa yang kamu rasain.. karena.. kita 'kan.. pacaran....jadi kita harus tahu perasaan satu sama lain. Ngga ada yang harus ditutupi.” jelas Jeno panjang lebar, meski wajahnya berubah jadi merah karena malu dan canggung.

Injuni yang masih cemberut melihat ke arah Jeno yang masih menunggu penjelasan Injuni. Injuni menyerah, dia menghela nafas lalu menunduk.

“Aku memang marah.. tapi bukan sama Jeno.”
“Terus? Sama cewe tadi?” tanya Jeno, Injuni menggeleng.

“Sama aku sendiri..”

Jeno mengernyitkan dahinya.

“Kenapa? Memang Injuni kenapa?”

Injuni diam sebentar, kemudian dia mulai bercerita.

“Aku kayanya terlalu cepat mengambil keputusan, manusia. Aku harusnya berpikir lebih lama sebelum mengambil keputusan.”

“Keputusan...apa?” tanya Jeno,
“Menunjukkan wujud manusia dihadapanmu..”

Jeno terdiam, dia masih tidak paham dengan penjelasan Injuni.

“Jika aku berubah jadi manusia dihadapanmu.. itu artinya aku memutuskan untuk mencintaimu.”

“Aku sejujurnya masih ragu.. aku tidak yakin apa merubah wujudku bisa membuatmu sepenuhnya menyukaiku nantinya. Tapi aku ceroboh..”

Injuni mendongak, menatap ke arah langit-langit rumah Jeno yang sedikit rusak karena lampunya terjatuh.

“Kamu tahu kan tentang kucing yang memiliki 9 nyawa?” tanya Injuni sambil masih menatap ke langit-langit, Jeno mengangguk.

“Aku kehilangan satu nyawaku kemarin saat menyelamatkanmu..” Injuni kembali menunduk dan menatap Jeno.

“Nyawaku tinggal 8 sekarang. Aku seperti kehilangan segalanya saat melihatmu bersama wanita tadi, aku merasa tidak seharusnya merubah wujudku terlebih dahulu. Menjadi manusia dan mencintai manusia itu menyakitkan terkadang.”

Furrytale | noren (ljn + hrj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang