sembilan

4.2K 739 93
                                    

Seorang bapak-bapak melipat tangganya, Jeno memandang ke sudut kamarnya sambil tersenyum.

“Dengan begini, aku bisa tahu siapa yang masuk ke rumahku.”

“Tuan.. kalau ada masalah bisa panggil perusahaan kami. Mungkin kamera CCTV terbalik, atau tidak berfungsi normal.” kata bapak-bapak itu, Jeno mengangguk sambil masih tersenyum.

“Iya, pak. Terimakasih, sampai jumpa, hati-hati di jalan! Dadahh!!” kata Jeno sambil mengantar bapak-bapak itu keluar dari kamarnya.

“Meow?”
“Apa itu?”

Jeno menoleh setelah menutup pintu, dia lalu berjalan ke arah Injuni dan mengangkat badannya.

“Bukan apa-apa, Injuni~” ujarnya sambil berjalan masuk ke kamar tidurnya.

Dia mengambil laptop lalu memeriksa rekaman CCTV yang terhubung disana. Dia puas saat melihat kameranya berfungsi dengan baik.

 Dia puas saat melihat kameranya berfungsi dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa ini, manusia? Tempatnya seperti ruang tamu..” paw Injuni bergerak menyentuh-nyentuh layar laptop.

Jeno tersenyum lalu memeluk Injuni erat dan mematikan laptopnya.

“Sekarang kita tidur, Injuni.. aku tidak akan takut lagi setelah ini. Setelah aku berhasil merekamnya, aku akan memberikan rekaman itu ke polisi dan membiarkan polisi menangkap orang iseng itu.” gumamnya sambil menaruh laptopnya dan tiduran seraya memeluk Injuni.

“Tapi, Injuni.. beberapa minggu ini, aku sering sekali merasa seperti dipeluk oleh seseorang dan ada yang membisikkan "terimakasih sudah bekerja keras.. kamu hebat" begitu..” Jeno menarik selimutnya untuk menutupi badannya dan Injuni.

“Aku jadi bertanya-tanya, apakah itu aku bermimpi dirimu menjadi manusia.. atau....? Shh-” Jeno memiringkan kepalanya sambil menyamankan posisinya.

Jeno tersenyum lalu mengelus bulu Injuni.

“Andainya Injuni yang benar-benar mengatakan kalimat itu dan wujudnya manusia.. aku pasti senang. Hehehe- aku jadi senang memikirkan soal dongeng dan keajaiban seperti itu akhir-akhir ini.”

Jeno tertawa kecil, lalu memejamkan matanya.

“Selamat malam, Injuni..”

Setelah kalimat itu diucapkan Jeno, Injuni tersenyum sambil mengingat kalimat Jeno yang berharap Injuni akan berubah jadi manusia. Entah kenapa rasanya bahagia dan dia ingin segera memasakkan sesuatu untuk Jeno.

Sinar mengelilingi tubuhnya, tangan manusianya bergerak memeluk Jeno lalu mengucapkan kalimat yang sama setiap malam.

“Terimakasih karena telah bekerja keras hari ini. Kamu hebat..” ujar Injuni pelan lalu ikut tertidur di pelukan Jeno.

ฅ^•ﻌ•^ฅ ᵐᵉᵒʷ

Pagi hari Jeno terbangun hari ini dia sedikit merubah rutinitasnya, biasanya dia bangun dan langsung memeluk Injuni, lalu membawanya ke kamar mandi. Tapi hari ini baru bangun dia suka mengambil laptopnya.

Furrytale | noren (ljn + hrj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang