lima belas

3.6K 563 65
                                    

Ini adalah saat-saat penting yang terjadi dalam suatu hubungan, yaitu saat pacarmu membawamu ke rumahnya. Sama seperti Injuni dan Jeno, mereka tengah dalam perjalanan untuk makan malam di rumah orang tua Jeno.

Sejujurnya, Jeno belum mau mengenalkan Injuni pada keluarganya, tetapi Injuni terus mendesak dengan bertanya apa maksud yang diucapkan kakaknya Jeno tempo hari.

“Apa ya Jeno maksud kakak kamu bilang kalau ada alasan lain yang bikin kamu ngga mau ajak aku ke rumah orang tua kamu?”

Hubungan Jeno dan kakaknya sudah tidak baik sejak Jeno berada di SMP kelas 3, semuanya berawal dari Jeno yang menjadi kepercayaan Papa nya, Jeno dan Dongmin adalah dua orang yang hampir sama namun berbeda.

Keduanya sama-sama pandai, sama-sama tampan, tapi soal kepribadian Jeno lebih unggul, Jeno lebih bijaksana dari kakaknya, itulah alasan kenapa Papa Jeno berencana memberikan sebagian besar perusahaan kepada Jeno. Dongmin yang mengetahui itu naik pitam, dia tak terima kalau adiknya lebih unggul darinya. Baginya, karena dia yang paling tua dia harusnya dapat bagian paling besar dari perusahaan itu.

Dongmin pun akhirnya memikirkan rencana bagaimana agar bagian perusahaan itu jatuh kepadanya, saat Jeno naik SMA, Dongmin mengusulkan pada Papanya untuk menyuruh Jeno mengisi waktu luang dengan mengurus keuangan di kantor Papanya. Jeno memang sudah belajar bisnis dari kecil, makanya Papanya tidak keberatan dengan usul Dongmin.

Saat itu dimanfaatkan oleh Dongmin, dia menjebak Jeno dengan cara mencuri uang dengan jumlah banyak lalu dia masukkan ke rekening Jeno, setelah itu dia memalsukan laporan keuangan yang sebelumnya sudah selesai dikerjakan adiknya.

Papanya marah saat mengetahui ini, tanpa mendengar penjelasan Jeno, pak Lee yang sudah malu akhirnya mengusir Jeno dari rumah. Kabar ini ditutup rapat-rapat oleh keluarga Lee, mereka memalsukan kebenaran tentang Jeno, sehingga headline surat kabar waktu itu berbunyi;

Putra Bungsu Keluarga Lee Menolak Meneruskan Perusahaan, Sekarang Lebih Memilih Hidup Mandiri.

ฅ^•ﻌ•^ฅ ᵐᵉᵒʷ

“Woah! Daebak! Jeno, rumah papa kamu besar banget?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Woah! Daebak! Jeno, rumah papa kamu besar banget?”

Jeno turun dari taksi kemudian menggandeng tangan Injuni.

“Nanti.. kalau kita menikah, kita akan punya rumah yang lebih besar dari rumah ini.”

Injuni tersenyum, lalu keduanya berjalan masuk ke pekarangan rumah sambil masih berpegangan tangan.

Sampai di depan pintu rumah mereka disambut oleh bibi yang kerja di rumah Jeno.

“Tuan..” bibi itu tersenyum pada Jeno, lalu senyumnya melebar saat matanya melihat Injuni-ah! Mari kita panggil dia Renjun.

Furrytale | noren (ljn + hrj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang