4

292 43 7
                                    

Sorry for typos and happy reading.

*

*

Satu kemalangan belum lama berlalu, kini berganti dengan kemalangan lain. Saat ini kehidupan seorang Bae Sooji benar-benar serasa diujung tanduk.

Sang ibu yang merupakan keluarga satu-satunya telah pergi untuk selamanya. Wanita malang itu melakukan bunuh diri dirumah kediaman mereka dengan cara menggantung diri di kamar mandi.
Pasalnya, selepas pemakaman sang suami tercinta. Beberapa pria datang ke rumah kediaman mereka. Memintanya dan sang putri meninggalkan rumah. Dengan alasan rumah dan segala aset yang ada di sana telah disita.

Sang suami dituding terlibat dengan kasus penyuapan terhadap salah seorang pejabat pemerintahan. Bae Yong Joon disebut memberi sejumlah uang dalam nominal besar kepada sang pejabat.

Petugas bahkan membawa bukti kasus. Pejabat yang terlibat katanya, sudah terlebih dahulu diadili. Dia tidak lain adalah appa dari Lee Seunggi. Lee Kiyeong. Namun sebelum menjalani masa penahanan, pejabat Lee dan istri telah terlebih dahulu menemui ajal (kasus kecelakaan lalulintas).

Mendengar penjelasan yang diberikan, nyonya Bae amat terpukul begitu juga dengan Sooji. Beberapa aset berharga mereka kini bahkan telah berpindah tangan tanpa mereka ketahui. Sementara dua rumah kediaman milik mereka telah disita. Sejumlah rekening juga turut ditahan. Nyonya Bae pada saat itu memohon dengan sangat_untuk diberi waktu setidaknya hingga besok agar mereka bisa menemukan tempat tinggal yang baru. Dan, pada malam itulah ia mengakhiri hidup.

Bae Sooji sangat terpukul dengan bencana yang datang bertubi-tubi menghantam keluarganya. Bahkan tak ada lagi air mata yang mengalir dari mata indahnya. Hanya ada tatapan kosong. Jiwanya terasa sudah pergi menemani sang appa dan omma. Tak ada yang menemaninya saat mengantarkan sang ibu ke tempat peristirahatan terakhir. Kerabat ataupun saudara, bahkan sang tunangan dan keluarganya juga tidak tampak. Ia Benar-benar sendiri tanpa orang terdekat disisi.

Pekerja pe-makam-an,'lah yang membantu segala macam urusan dengan pemakaman ommanya. Sooji masih berada disana. Ia tidak beranjak. Dengan mata sayu dia melihat berganti batu nisan sang Appa dan Omma yang memang bersebelahan.

Sekarang ia tinggal seorang diri. Haruskah ia pergi menemui kedua orang tua_nya. Inilah yang sedang ia pikirkan.

"Kau, Apa yang sedang kau pikirkan?"

Sooji kaget. Menoleh ke arah yang mengajaknya berbicara "Kau? Bagaimana kau tahu aku ada disini. Pergilah.."

"Ikut aku." menarik tangan Sooji. Agar ikut bersamanya.

"Lepaskan! Aku bilang lepaskan tanganku. Kau pikir apa yang sedang kau lakukan?" Kesal Sooji.

"Harusnya aku yang tanya. Kau pikir apa yang sedang kau lakukan? Jangan berpikiran bodoh. Apalagi sampai melakukannya."

Bagaimana pria ini tahu apa yang ia pikirkan. Batin Sooji.

"Aku tahu yang ada dipikiranmu saat ini. Karena aku pun pernah berada diposisi mu. Pada saat kedua orang tua'ku pergi meninggalkanku sendiri. Jalan itu sempat terlintas di kepalaku."

Seung Gi melihat Sooji, menanti reaksi "Tidakkah kau ingin mencari tahu tentang semua masalah yang terjadi pada keluarga'mu? Jangan mati begitu saja. Lakukanlah sesuatu agar nanti kau tidak menyesal. Ikut aku."

"Kau mau membawaku kemana?"

"Kemana lagi kau pikir? Tentu saja pulang."

"Pulang?" jawabnya lemah. "Rumahku sudah tidak ada. Kemana aku harus pulang."

"Apartment ku. Ayo! sebelum aku berubah pikiran."

Sooji tampak ragu. Dia menimang, haruskah ia ikut dengan pria asing ini. Tidak adakah solusi lain? Seungho, kemana perginya pria itu. Alangkah baiknya jika sekarang ia berada disini. Sooji tidak akan merasa begitu sendiri di dunia. Sepertinya untuk saat ini ia memang tidak punya solusi lain selain tinggal bersama pria itu. Ah_ia akan memikirkan solusinya nanti.

My perfect couple [completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang