19

234 26 6
                                    


Sorry for typo and happy reading

______________________________________

Pagi ini Seung_zy dikejutkan oleh berita yang menggemparkan. Kabar datang dari Yoo Jaesuk yang melakukan tindakan percobaan bunuh diri. Meski tidak benar-benar mati, Jaesuk dalam keadaan kritis dan masih menurut media pemberitaan, pria paruh baya itu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

.

"Sayang, bagaimana ini? Kita harus pergi melihat paman." Ucap Suzy sembari membersihkan meja pantry. Mereka baru saja menyelesaikan sarapan.

Seunggi menarik nafas panjang atas apa yang barusan disampaikan istrinya. Kenapa Suzy masih peduli pada pria jahat Yoo, bukannya dia pantas mendapatkan karma karena tindak kejahatan yang ia lakukan untuk ambisi politik dan pencucian uang. Setelah bukti kejahatan terkuak ia malah melakukan hal tidak terpuji lainnya, yakni tindakan percobaan bunuh diri. Jaesuk melompat dari gedung tinggi yang masih dalam tahap pembangunan. Beruntung  tubuh pria itu tersangkut diantara besi penyangga. Bila tidak, habislah nyawa pria jahat itu.

"Pergilah, kalau kau memang ingin menjenguk."

"Aku? Bagaimana denganmu? Kau tak ingin pergi? Saat ini, pasti Seungho dan bibi pasti sangat kaget. Kasian mereka." Ucapnya dengan mimik wajah sedih.

"Maaf, Aku tidak ingin ikut. Aku belum bisa memaafkan perbuatan pria itu kepada kedua orang tuaku. Kalau kau ingin pergi, pergilah. Aku akan mengantarmu. Hm?"

"Em."

Usai mencuci beberapa peralatan makan, Suzy menutup keran bak cuci piring dan menyeka tangan dengan kain lap bersih, melenggang pergi dari dapur.

Langkah Suzy terhenti kala Seunggi memberinya pelukan dari belakang. "Kau marah?" Disandarnya dagu pada celuk leher Suzy.

"Aku tidak marah padamu, sungguh." Ditimpanya kedua tangan pada tangan sang suami yang melingkar di pinggangnya. Menoleh ke samping melihat wajah suaminya.

"Aku akan menemanimu kesana." Seunggi berubah pikiran.

"Eoh? Tadi bilang tidak ingin pergi, kenapa sekarang..?"

"Aku tidak ingin istriku sendirian disana. Kau puas?" pria Lee tersenyum.

Cup

Satu kecupan diberi pada istri yang menoleh padanya. Suzy tersenyum, kini ia menghadapkan diri dengan Seunggi, memeluk erat suami tercintanya.

"Aku mencintaimu, suamiku. Terima kasih selalu ada untukku" ujarnya tulus. Dibalas kekehan dari pria Lee. Lee Seunggi membelai rambut panjang milik sang istri. "Aku mencintaimu sayang, aku senang melakukannya. Melakukan hal yang bisa membuatmu bahagia."

"Terima kasih, sayang."

Mengambil sedikit jarak untuk melihat wajah suaminya saat ini. Dan ketika tatapan sama-sama beradu..

Cup

Kecupan kembali terjadi.

"Ayo, kita pergi."

                My perfect couple

Tiba di rumah sakit, Seung_Zy menemukan Seungho terduduk lemas di kursi tunggu. Mereka menunggu di kursi tunggu yang tak jauh dari ruang bertuliskan ICU dengan lampu diatas pintu ruangan menyala.

"Bagaimana keadaan ayahmu?" Tanya Seung-gi.

Pria Yoo menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu. Sudah tiga jam ayah berada didalam, sampai sekarang masih disana." Ujarnya dengan suara lemah.

My perfect couple [completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang