Sorry for typos and happy reading.______________________________________
Beberapa hari ini, komunikasi antara Seunggi dan Sooji semakin sedikit. Pasangan suami_istri ini memang tidak sedang bertengkar ataupun diam_diaman, hanya saja mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Suzy sibuk dengan Instingnya, Seunggi terlalu lelah karena pekerjaan barunya. Alhasil pertemuan malam mereka hanya dilalui dengan tidur, tanpa komunikasi seperti yang sering dilakukan dulu.
Dari hati kecil, Suzy sebenarnya merasa bersalah karena pemikiran pribadi yang membuatnya tidak terlalu menghiraukan sang suami. Ingin sekali memeluk suami tercintanya, mempersempit segala keraguan yang ada_akan cinta sang suami terhadapnya.
Seminggu ini Seunggi kian dekat dengan Jihyo. Pria itu tampaknya sudah terbiasa menerima perlakuan manis dari wanita muda tersebut. Hal ini semakin membangkitkan rasa cemburu dihati Suzy. Sayang, ia tidak bisa mengubah kalimat yang pernah dirinya katakan. Bahwa, 'Wanita muda itu melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak ada alasan memecatnya.'
Pada dasarnya semua karyawan yang bekerja di sana memang sudah diseleksi. Bukan penyeleksian dari skill saja, melainkan karyawan direkrut berdasarkan siapa yang lebih membutuhkan pekerjaan. Mereka yang menjadi tulang punggung bagi keluarga diutamakan.
Sama halnya dengan Jihyo yang bekerja untuk menghidupi ibunya yang sakit_sakitan serta saudari perempuan yang masih sekolah. Suzy tidak bisa mengambil kuasa untuk memecat wanita yang sangat membutuhkan pekerjaan demi menopang hidup keluarga. Akan sangat berdosa bila ia melakukannya. Jadi, dia hanya menahan diri, walau itu menyakitkan baginya.
.
Pagi ini Seunggi bangun lebih awal dibanding sang istri. Ia tidak berniat membangunkan Suzy yang sepertinya tampak kelelahan. Pria itu langsung menuju kamar mandi, melakukan mandi pagi. Seperti pagi-pagi sebelumnya, saat ia keluar dari kamar mandi, Seunggi sudah tidak menemukan Suzy ditempat tidur. Mungkin istrinya sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka, begitu pikirnya. Ia pun mengenakan pakaian yang sudah disiapkan Suzy untuknya. Selesai dengan penampilan, ia keluar dari kamar.
"Sayang, pagi ini jangan siapkan sarapan untukku! Aku akan sarapan di pasar saja."
"Tidurlah lagi! kau kelelahan. Istirahat saja hari ini." Ia bergerak beberapa langkah.
"Ah, kasir hari ini biar Jihyo yang tangani" tambahnya.
Suzy menghentikan kegiatan membersihkan sayur, menutup kran air, tanpa menatap suaminya. "Arraso!"
"Apa kau baik-baik saja?" Pelukan dari arah belakang dilakukan. Seketika itu pula, Suzy merasakan kehangatan tubuh pria itu. Matanya memanas. Sebuah pelukan yang sudah beberapa hari ini tidak ia dapatkan. Suzy memilih melepas tangan Seung-gi yang memeluk pinggangnya.
"Aku belum mandi, nanti tubuhmu tertular bau" ujarnya.
"Baik, aku pergi."
Pelukan dilepas, Seung-gi berlalu setelah mengambil kunci mobil. Begitu suara pintu ditutup terdengar, barulah Suzy berani berpaling melihat. Air matanya turun begitu saja membasahi pipi.
Salahkah apa yang ia lakukan? Sepertinya suaminya masih mencintainya. Tapi kenapa? Kenapa pria itu membiarkan wanita lain menyentuhnya? Ini menyakiti hatinya sebagai istri.
.
Karena sang suami sudah pergi, Suzy membatalkan niat menyiapkan sarapan pagi. Lagipula pada situasi seperti ini, ia tidak punya selera. Sayuran yang sudah terlanjur dibersihkan kembali disimpan dalam wadah tertutup dan ia masukkan ke kulkas. Usai dengan itu, ia kembali ke kamar, melanjutkan tidur. Suzy lelah tubuh maupun pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect couple [completed]✓
FanfictionLee Seung Gi, pria dari keluarga kaya raya yang tahunya hanya berfoya-foya. Suatu ketika keluarganya bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal dunia. ketika ia mendapat fakta bahwa penyebabnya adalah keluarga Bae, ia pun mencari berbagai cara untuk...