11

239 34 1
                                    


Sorry for typos and happy reading.

______________________________________

"Hai." Wanita berwajah perpaduan Korea-barat, berambut pirang, tampak melambaikan tangan pada Sooji melalui layar ponselnya.

Sooji pikir ia salah menghubungi nomor ponsel. Kembali dia melihat nama pemilik id yang tertera pada ponsel, dan ternyata memang ia tidak salah. " Haii_" sapanya kembali seraya melambaikan tangan. "Maaf. Benar ini ponselnya Seunggi?" tanyanya was-was.

Saat ini, dirinya sedang melakukan panggilan video call internasional dengan Seunggi. Pria itu sudah satu bulan lebih tidak memberinya kabar dan belum kembali ke Korea. Jadi, Sooji memilih kembali menghubunginya.

Beberapa hari sebelumnya, Soo-ji juga melakukan hal yang sama, yakni menghubungi Seunggi. Dan ketika itu, panggilannya sama sekali tidak pernah dijawab. Terkadang ia malah terhubung dengan pihak operator. Kali ini ia bisa dibilang beruntung, ada yang mengangkat panggilannya. Sayangnya, begitu telpon diangkat malah wanita asing yang memperlihatkan wajah.

Batinnya berkata ada yang tidak benar.

Dari seberang sana, wanita bersurai pirang masih setia memandangi Sooji. "Kau wanita yang bernama Sooji? Seung Gi dan appa pernah membicarakanmu."

Ah_ternyata aku menghubungi nomor yang benar. Perasaan Sooji sedikit lega. Ya, hanya sedikit. Ia sedikit bingung, harus memulai dari mana. Ingin bertanya kemana perginya sang kekasih. Mengapa ponsel prianya ada pada wanita ini?

"Kak, kemari."
Wanita asing itu melambaikan tangan pada seseorang. Sooji tidak bisa melihat siapa pria itu. Dia hanya melihat tangan wanita yang sedang melambai.
Kini wanita itu terlihat berbisik pada seseorang. Mungkin seorang pria. Bukankah tadi wanita itu memanggilnya dengan sebutan kak (oppa)? Mungkinkah itu Seunggi?

"Maaf membuatmu menunggu." Tambahnya. Wanita berambut pirang itu kembali mengarahkan layar ponsel menyorot wajahnya. "Maaf. Sepertinya Seung Gi belum bisa menerima panggilan ini. Nanti bila dia kembali, aku akan menyampaikan padanya bahwa kau sudah beberapa kali menghubunginya." Setelahnya sang wanita memberi senyum.

"Baik, nona. Maaf, boleh beritahu aku kak Seunggi saat ini sedang ada dimana? Apa dia baik-baik saja?"

"Dia pergi menyelesaikan beberapa urusan dan lupa pada ponselnya. Selama ini ponselnya ada padaku. Maaf, beberapa waktu yang lalu aku sering mengabaikan panggilanmu. Kau pasti sangat mencemaskan dia. Aku sungguh minta maaf."
Wanita itu menundukkan kepala. Terlihat pada layar ponsel.

"Aku mengerti. Kalau begitu, apa kau tahu kapan dia pulang?" tanyanya lagi.

"Aku tidak tahu. Tapi, nanti aku akan bertanya pada ayah. Setelahnya kau akan ku kabari. Sebelumnya aku ingin minta maaf lagi padamu. Pembicaraan kita akan ku akhiri. Temanku sedang menunggu."

Tut tut_
Panggilan berakhir.

Sooji masih mencemaskan keadaan Seunggi.

Berbagai pertanyaan terus bermunculan dibenanknya. Kenapa pria itu tidak memberinya kabar dan sebagainya. Bersamaan itu, sebuah doa dipanjatkan untuk pria tersebut. Di manapun Seunggi berada, ia harap pria itu dalam keadaan sehat.

Menghempaskan diri diranjang miliknya. Sooji memejamkan mata. Menghirup udara dengan rakus. Ah_ dia benar- benar sangat merindukan pria itu. Lee Seunggi. "Kak, saat ini kau ada dimana? Apa kau juga merindukanku sama seperti aku merindukanmu? Monolognya, dengan mata terpejam.

_

Hari- hari Seorang Bae Sooji tanpa seorang Lee Seunggi terasa sedikit hambar. Ia masih bisa makan, tertawa dan menangis. Tapi dibalik semua itu tetap terasa ada yang kurang. Separuh hatinya seperti telah dibawa pergi oleh Seunggi. Ia kini  sering melamun. Bahkan pada saat berkumpul bersama temannya ia sering kehilangan konsentrasi. Begitupun halnya saat makan bersama Sang yeob, dia juga melakukan hal yang sama.

My perfect couple [completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang