Sorry for typos and happy reading.
Seunggi bisa merasakan perbedaan pada diri Sooji selama beberapa hari ini. Saat ia bertanya, Sooji hanya menjawab bahwa ia tidak apa-apa. Wanita itu cenderung memilih diam saat bersamanya. Bahkan terkadang sering melamun. Entah apa yang dilamunkan oleh wanita itu. Ia tidak tahu. Ini membuatnya merasa frustasi. "Aku akan pergi keluar." akhirnya kalimat inilah yang terlontar dari bibirnya.
Sooji mengiyakan dan berlalu menuju kamar.
"Sebenarnya ada apa dengannya? Apa aku berbuat salah? Aku rasa tidak. Mengapa aku merasa sepertinya ia sedang menjaga jarak denganku. Ya. Ia mulai bertingkah aneh sejak mendapat panggilan dan pergi." Seunggi membatin. Tidak ingin semakin pusing, Seunggi memilih melangkah keluar dari apartement.
Sementara itu, setelah mendengar suara pintu ditutup, Sooji kembali keluar dari kamar. Memilih merebahkan diri disofa dengan televisi yang ia nyalakan. Jelas, matanya tidak tertuju ke sana. Melainkan ke arah ponsel. Saat ini ia tengah mengirim pesan pada seseorang. Pikirannya sedang kacau. Rasanya seperti akan segera meledak. Ia akan pergi Bersenang-senang. Setidaknya untuk malam ini.
Setelah mendapat balasan dari pesan yang ia kirim, Sooji mematikan televisi. Menuju kamar. Memakai mantel. Membawa tas dan keluar.
Burning Sun club.
"Sooji_ya! yeogi." Seorang yeoja memanggil dengan nada suara tinggi. Maklumlah, di sini sangat bising. Kalau tidak bersuara tinggi tidak akan terdengar. Ini adalah kali pertama Sooji datang ketempat seperti ini. Meskipun sebelumnya ia pernah tinggal dan kuliah diluar negeri, tempat seperti ini tidak pernah ia kunjungi. Ini adalah pantangan baginya. Ia benci alkohol dan tempat hiburan malam. Memang terkesan munafik untuk gadis muda sepertinya. Tapi ini'kan pilihan. Ia tidak ingin terjerumus ke dalam dunia malam yang kotor, hanya dengan alasan untuk Bersenang-senang. Ia lebih senang melakukannya dengan cara shopping ke pusat perbelanjaan dan memberi barang-barang branded.
"Apa kita perlu memesan ruangan khusus?" sekali lagi teman wanitanya bertanya dengan nada suara yang agak tinggi.
Sooji mengelengkan kepala dengan netra menatap ke arah panggung. Tampak beberapa wanita berpakaian teramat minim. Maaf. Hanya mengenakan busana transparan yang menutupi area dada dan area dibawah perut. Para wanita itu tampak berputar berpegangan pada tiang. Yang istilahnya penari striptis. Jika biasa ia hanya mendengar cerita dari teman ataupun melihat dari televisi, maka saat ini ia bisa melihatnya secara live. Sooji tersenyum tak percaya.
"Kau sedang apa? Apa kau hanya akan memandangi mereka? Pesanlah sesuatu." menuangkan cairan berwarna seperti teh ke gelas kecil yang masih kosong.
Sooji masih memusatkan perhatian pada sekeliling. Lampu kerlap-kerlip sedikit membuat kepalanya pusing dan matanya terasa penat. Ia memijit pelipis. Sekilas ia merasa melihat Sosok Seung Gi dengan sekelompok pria dan wanita.
Sooji tersenyum sinis, "Dasar tidak waras. Aku rasa aku sudah tidak waras. Bagaimana mungkin, pada saat seperti ini aku masih memikirkan dia." berbicara dengan dirinya sendiri. Meneguk cairan yang berada di gelas kecil dengan sekali teguk. Setelahnya meringis merasakan pahit. Menyentuh leher."Sooji_ya. Neo gwenchana?"
Lagi-lagi Sooji hanya tersenyum, memejamkan matanya sesaat dan menganggukan kepala. Kali ini ia menuang sendiri cairan itu kedalam gelas. Meneguknya lagi.
"Sooji_ya, minumnya Pelan-pelan saja.
Kepala Sooji sudah mulai pening. Akibat dua gelas kecil minuman beralkohol itu. Ia bahkan oleng dari tempat duduknya saat akan berjalan menuju toilet. Menabrak pria asing. "Yak_nona manis, Kalau jalan lihat_lihat. Apa kau tidak punya mata?"
![](https://img.wattpad.com/cover/229898423-288-k599313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect couple [completed]✓
FanficLee Seung Gi, pria dari keluarga kaya raya yang tahunya hanya berfoya-foya. Suatu ketika keluarganya bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal dunia. ketika ia mendapat fakta bahwa penyebabnya adalah keluarga Bae, ia pun mencari berbagai cara untuk...