f. teruntuk dirga

228 84 40
                                    

✮

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"maafkan aku, kak fras, aku nggak bisa kayak dulu lagi."

ada rasa sakit yang bisa aku lihat dengan jelas tengah menggores wajah tampannya. dia tersenyum; dengan begitu palsu, seolah tidak tahu bahwa aku sadar betul dia tengah menyimpan sebuah dusta atas ucapanku barusan.

"sungguh, maafkan aku."

"aku benar-benar sudah tidak bisa kembali padamu, kak fras."

namun aku ingin menjadi egois, sekali saja, aku ingin egois pada semesta. aku ingin katakan bahwa aku tidaklah lagi sama. semua rasaku padanya yang dulu mekar dengan begitu indah dalam hati kini telah layu, lalu memudar secara perlahan bersama dengan kepergian dirga yang tidak terasa sudah dua bulan lamanya.

"aku mengerti, summer."

"terima kasih banyak atas segala manis dan pahitnya cinta yang sempat kita cicipi bersama."

aku membiarkan dia berlalu dengan diam. tidak ada rasa sesal atau bahkan tangisan yang iringi langkahnya yang kian memudar. semuanya terasa sangat hampa. mungkin ibu benar, bahwa duniaku telah dirga bawa ikut serta pergi ke cakrawala.

aku lalu alihkan kembali pandangan kepada kertas yang berada dalam genggaman. surat terakhir dari dirga, yang selalu aku baca kembali dan tangisi di sepertiga waktu hari-hariku.

aku menghela nafas, sudah dua bulan saja waktu berlari. sudah selama itu juga aku menjadi orang yang terperangkap dalam tempat ini, sudah selama itu pulalah hatiku seakan membeku, mati rasa, atas semua yang sedang dunia pentaskan di depan mata.

"bagaimana kabarmu di sana, dirga?"

tempat ukiran tangan dirga yang setia dalam genggam itu kini telah berubah menjadi sebuah pesawat kertas. yang di dalamnya sudah aku ikut ramaikan dengan rentetan kata yang belum sempat aku sampaikan padanya secara langsung.

"kita sudahi saja, ya, dirga?"

"sampai bertemu di kehidupan selanjutnya."

pesawat kecil itu lalu aku terbangkan. bersama dengan ratusan harapan dan doa-doa yang selalu menjadi jembatan akan sebuah pertemuan yang sebenarnya mungkin saja tidak bisa bebas dari batas keinginan. tapi tak apa, tak apa jika yang menjadi semua objek anganku adalah dirga. kalaupun pada akhirnya aku akan menggila dengan sebab satu nama itu, aku pasti tidak akan memaki kepada semesta. karena bersama dengannya jugalah, ia telah berhasil tampar aku dengan sebuah pengorbanan atas nama cinta.

kalau saja semesta mau berbaik hati tuk berikan satu detik saja padaku,

untuk keluarkan kata yang tak pernah terucap,

mungkin hanya sebuah maaf yang pantas aku utarakan untukmu.

bukankah aku sudah terlalu jahat padamu?

aku bahkan tidak pantas untuk menerima besarnya rasa yang kamu punya.

aku bahkan tidak pantas untuk menerima setiap ucapan memuja yang selalu kamu bisikkan padaku lewat tatap mata.

aku bahkan tidak pantas untuk mengambil peran penting dalam perjalananmu mengenal arti rasa cinta.

maafkan aku, dirga.

aku terlambat untuk membuka mata dan menyadari semuanya.

mereka benar, sesuatu akan terasa lebih berharga apabila ia telah terlepas dari genggaman kita.

namun aku bisa apa?

kalau cakrawala nyatanya jauh lebih janjikan kamu kepada rasa bahagia, aku bisa apa?

kalau cakrawala nyatanya inginkan kamu segera akhiri rasa sakit yang selama ini kamu rasa, aku bisa apa?

aku bisa apa, selain mencoba untuk terima dan merelakan semuanya?

tapi sepertinya aku telah bertegur sapa dengan karma.

sebab kini, dunia yang aku miliki tidaklah lagi berwarna.

hampa. tidak ada lagi rasa.

semuanya telah kamu bawa ikut serta ke cakrawala.

izinkan aku, dirga.

izinkan aku untuk jemput bahagiaku sekali lagi.

izinkan aku untuk membuka relung hatiku kembali.

dan izinkan aku untuk mematri selalu namamu di dalam sanubari.

berbahagialah selalu, dirga.

tunggu aku sekali lagi, ya?

mari kita bertemu dan saling mencinta, kelak, di ujung dunia.

—untaian rasa yang terlambat tiba;
your vanilla.

[]

double up karena aku sayang sama dirga, eh? 🙈🙈

salam hangat dari frasa dan dirga, hehe.

salam hangat dari frasa dan dirga, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[3] nirmala. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang