h. tempat sejuta kenangan

225 72 59
                                    

✮

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yah, bu, aku sudah putuskan untuk ambil gap year tahun ini,"

pergerakan sendok dan garpu di piring ayah dan ibu seketika terhenti. merasa tidak mendapat jawaban apapun setelah seperkian menit, aku lalu melanjutkan, "aku ingin hidup sebagai salah satu relawan di panti asuhan yang sering kami kunjungi sebelum semua insiden ini,"

"kami?" ibu yang pertama kali mengeluarkan sebuah tanya. beliau memberi aku satu tatapan khasnya; lembut dan tegas di satu waktu bersamaan.

"aku dan dirga."

helaan nafas dari mereka berdua bisa terdengar dengan sangat jelas merasuk pendengaranku. aku pasrah saja kalau mereka akan mengataiku gila atau semacamnya. sebab aku sendiri juga sudah merasa gila betulan karena selalu gagal dalam mengenyahkan sosok dirga dari dalam pikiran.

"ayah mengerti, semuanya terasa begitu baru dan asing buat kamu, nak."

"oleh sebab itu, kami berdua tidak akan memaksa kamu lagi untuk melakukan hal-hal yang tidak kamu senangi."

"kapanpun kamu siap untuk melangkah maju, ayah dan ibu akan selalu berada di sisi kanan dan kirimu."

"ayah dan ibu—tidak sedang bercanda, 'kan?"

ayah lalu melarikan sebelah tangannya padaku, ah, rasanya sudah lama sekali aku tidak merasakan kehangatan dari genggamannya ini.

"untuk apa ayah bercanda kalau ini menyangkut tentang kebahagiaan putri semata wayang ayah?"

aku lalu memeluk ayah dengan sebuah tangisan haru di dalamnya.

"terima kasih banyak, ayah."

"jadi, mulai kapan kamu akan pindah ke sana?"

✮ ✮ ✮

panti asuhan itu terletak di ujung kota bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

panti asuhan itu terletak di ujung kota bandung. berukuran tidak terlalu besar, tetapi aku selalu berhasil temukan kehangatan yang tumpah ruah memenuhi segala sudut di dalam ruangan yang juga dipenuhi dengan canda tawa makhluk-makhluk bumi yang belum mengenal namanya dosa tersebut.

[3] nirmala. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang