Chapter 13

3.9K 586 2
                                    

Mikail POV

Aku sangat kaget melihatnya ada di kantorku. Terlebih dia mergokiku sedang bercanda dengan Cyntia. Dia pasti salah paham padaku, karena itu dia buru-buru pergi.

Aku yang berniat mengejarnya tidak bisa begitu saja meninggalkan kantor. Karena sebentar lagi aku harus menemui klien penting.

Kemudian sekretarisku datang dan mengatakan dia melihat istriku di dalam lift sedang menangis. Dia pasti benar-benar sudah salah paham padaku.

Sekretarisku juga memberikan paper bag, dia bilang istriku memberikan untuknya. Tapi dia tidak enak untuk memakannya, akhirnya dia serahkan padaku.

Aku menerima pesan dari nomor asing yang mengatakan dari istriku. Dia mengatakan akan pergi beberapa hari untuk menenangkan diri.

Dia juga memintaku untuk tidak mencarinya di rumah ayahnya. Dia khawatir ayahnya curiga tentang hubungan kami.

Aku mengusap wajahku lelah, dan memutuskan memakan sarapan yang dibawa istriku. Aku terkejut ketika aku menemukan dompet beserta ponselnya.

Pikiranku tidak tenang, kemana dia pergi tanpa membawa ponsel dan dompetnya. Kalau sesuatu terjadi padanya aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Kali ini aku memang sedikit keterlaluan, aku mendiamkannya sejak semalam. Padahal ku tahu dia menekan segala egonya untuk mengajakku berbaikan.

Aku malu dengan usiaku, bagaimana mungkin aku bersikap kekanak-kanakan seperti ini.

Aku bahkan meragukannya, tentu dia merasa sangat terluka. Aku harus mencarinya sekarang juga.
Ku abaikan janjiku dengan klien penting hari ini.

Aku tidak peduli walau harus kehilangan kontrak seharga milyaran rupiah.

🌾🌾🌾

Sudah seharian aku menyusuri seluruh kota, mencari di tempat yang mungkin dia datangi. Bahkan Tania pun tak tahu ke mana dia pergi.

Aku pulang ke apartemenku dengan perasaan gundah. Seluruh sudut ruangan ini mengingatkanku padanya.

Dia yang sedang memasak, sedang nonton TV,  bahkan dia yang sedang tidur.

Aku tidur di tempat yang biasa ditidurinya. Aku bisa mencium aroma tubuhnya yang bisa sedikit menenangkanku. Aku juga memeluk guling miliknya. Seolah itu adalah dia.

Aku mengingat percakapan kami yang terkadang konyol, wajahnya yang mengemaskan ketika sedang marah dan tersipu.

Aku membaca kembali chat kami berdua, aku tertawa. Dulu hubungan kami sangat manis. Sampai pesan terakhir darinya ....

Dadaku terasa sesak. Belum sehari dia pergi. Aku merasa ada yang kosong di dadaku. Aku merindukan istriku.

Rania POV

Sudah dua hari aku bersembunyi di sini, aku tau tak seharusnya aku melarikan diri dari masalah.

Tapi untuk pulang dan menemuinya aku masih merasa ragu. Bisa jadi dia tidak ingin melihatku di sekitarnya.

Sebegitu muaknya dia melihat wajahku. Hingga dia berbohong tentang meeting, hanya karena enggan duduk semeja denganku saat sarapan.

Mungkin menghindarinya untuk sementara waktu adalah jalan terbaik.

Aku bahkan ragu dia akan mencariku. Kalaupun dia mencariku, aku harap dia mau menuruti saranku untuk tidak mencariku ke rumah ayah.

Oh, ya. Tentang ayahku ....

Entah apa yang dirasakannya jika tau keadaanku saat ini. Usia pernikahanku bahkan baru berjalan 2 bulan. Lebih muda dari umur jagung.

Aku berharap semua ini segera berlalu, aku harap ini hanya mimpi buruk.

Aku memang tidak terlalu mengenal pria yang menjadi suamiku dengan baik. Tapi aku percaya dia orang yang baik. Mungkin dia belum bisa mempercayaiku saat ini. Kami belum sedekat yang kukira. Belum sedekat itu, hingga bisa menyelami hati masing-masing.

Walau aku tidak yakin apakah aku benar-benar mencintainya, tapi aku selalu berusaha untuk selalu setia untuknya.

Sejujurnya aku merasa sakit hati saat dia menuduhku.

Tak kusangka masalah sepele seperti ini bisa menimbulkan badai yang begitu dahsyat hingga mampu membuat bahtera kami terombang-ambing.

Dan pria bernama Andrew itu, katakanlah dia benar-benar tertarik padaku. Aku rasa dia bukan pria baik-baik. Bagaimana mungkin seorang pria baik-baik terang-terangan menggoda istri orang.

Seperti di dunia ini sudah tidak ada gadis maupun janda. Dia itu hanya sedikit duri yang menghalangi jalan pernikahan kami.

Tentu kedepannya akan banyak duri yang menghadang. Aku jadi ragu apakah kami sanggup menghadapinya. Kalau sedari awal sudah tidak ada kepercayaan diantara kami.

Lelah berfikir membuatku lapar, baiklah aku akan memesan makanan yang enak dan mahal. Aku habiskan saja uang pria itu. Sebagai balasan karena mengganggu rumah tanggaku.

🌾🌾🌾

Habiskan saja Rania, mau aku bantu?

Andrew, kenapa kamu mengganggu istri orang. Apakah kamu tidak tahu kalau ada aplikasi date online semacam tinder? Cari saja wanita disana, stok melimpah😘

Suami Instan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang