chapter 25

3.6K 484 6
                                    

Rania POV

Setelah Andrew memaksa mengantarku pulang ke kos, aku bergegas mandi dan merebahkan diriku di tempat tidur.

Aku mendengar ada yang mengetuk pintu kosanku. Pasti si Bos, aku bersiap mengomelinya.

"Ini sudah malam kenapa Bap ...." Aku menghentikan ucapanku.

"Ikut saya."

🌾🌾🌾

"Berapa?"

"Apa?"

"Berapa uang yang kamu minta sebagai imbalan untuk menjauhi anak saya," ujar ibu suri seraya menatapku tajam.

"Bu, ini bukan seperti yang anda pikirkan," terangku.

"Jangan memanggil saya dengan sebutan itu, saya geli mendengarnya." Dia memotong ucapanku.

"Baiklah, Nyonya. Sepertinya anda salah paham."

"Saya tidak mungkin salah paham, saya cukup tau tujuan perempuan seperti kamu mendekati anak saya. Katakan berapa?" ujarnya lagi.

"Nyonya, sa ...."

"Saya sudah menyelidiki latar belakang kamu. Kamu pikir kamu sepadan dengan anak saya?" Dia tak mau mendengar penjelasanku.

"Tapi, Nyonya ...."

"Kamu tidak usah merasa sebagai pemeran utama dalam drama murahan, saya kasih kesempatan yang bagus untuk kamu. Pergi dan bawa uang saya dan saya tidak akan memberitahukan siapa kamu yang sebenarnya kepada Dave. Bagaimanapun saya tidak mau melihat dia terluka karena mengetahui siapa kamu yang sebenarnya," Dia berbicara tanpa bisa disela.

"Nyonya ...."

"Besok kamu angkat kaki dari kantor anak saya, kalau saya masih lihat kamu di sana, kamu akan tau akibatnya." Dia pergi dengan angkuh meninggalkanku.

Dia bahkan tidak memberi aku kesempatan bicara sama sekali.

🌾🌾🌾

"Rania, kamu dari mana saja? Saya nungguin kamu dari tadi," Pak Dave menyambutku di depan pintu.

"Saya dari minimarket," bohongku.

"Mana belanjaan kamu?" Dia bertanya curiga karena melihatku datang dengan tangan kosong.

"Barang yang saya cari nggak ada," alasanku.

"Kamu bohong?" selidiknya.

"Pak, saya mohon. Saya sangat lelah berdebat. Hari ini banyak yang sudah terjadi sama saya," ujarku lelah.

"Oke, saya akan pulang. Kita bicarakan besok pagi," ujarnya.

"Pak, saya mohon jangan menemui saya lagi. Saya juga akan mengundurkan diri dari perusahaan." Aku memutuskan untuk menjauhinya. Aku akan mencari pekerjaan di tempat lain saja.

"Kamu bohong, kamu barusan ketemu mama 'kan? Apa yang dia katakan?" Dia mengetahui kebohonganku.

"Pak, saya mohon. Saya cuma ingin hidup normal, Bapak jangan libatkan saya dalam kehidupan Bapak."

Aku memohon padanya agar menjauhiku, aku mulai terganggu dengan hal-hal yang baru-baru ini terjadi dalam hidupku sejak kehadirannya.

"Apa yang dibicarakan mama saya?" Dia bertanya dingin.

"Pak, saya mohon ngertiin saya." Aku memohon lagi. Aku harap dia mengerti, aku hanya ingin hidup tenang.

"Kalau kamu nggak mau kasih tau, akan saya tanyakan kepada mama saya sendiri." Dia pergi begitu saja.

Suami Instan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang