Chapter 24

3.2K 463 7
                                    


Rania POV

"Hai, long time too see."

Aku tercekat mendengar suara itu.
Kemudian aku mendongakkan kepala untuk memastikan pendengaranku.

"Ternyata kamu bersembunyi di sini? Aku sudah lama mencarimu," ujarnya seraya tersenyum senang.

"Maaf, anda salah orang," ujarku, berusaha menghindar.

"Saya tidak mungkin salah orang, Rania," ujarnya lagi.

"Apa mau kamu?"

"Btw, setelah sekian lama kita berpisah hanya itu yang kamu ucapkan?" cibirnya. Aku terdiam tak membalas kata-katanya.

"Sebenernya saya mengharapkan kamu mengucapkan I miss u so much," ujarnya seraya berbisik di telingaku.

Tanganku gatal sekali ingin menamparnya. Tapi aku tidak mau membuat keributan di pesta orang lain, jadi aku memutuskan pergi.

"Hai sepupu, kemana saja kamu? Sekarang baru datang?" suara si Bos mencegahku melangkahkan kaki.

Aku menoleh. Sepupu? Oh, dunia ini sekecil daun kelor.

"Sorry, Bro! Aku baru aja sampai dari Norway, masih agak jet lag. Btw, selamat ya," ujarnya seraya memeluk si Bos dengan akrab.

"Kenalin, ***  aku." Si bos berbisik padanya, sepertinya dia membicarakanku.

Andrew memandangku dan tersenyum miring.

"Kenalin, saya Andrew,"  ujarnya seraya berpura-pura menyalamiku, aku terpaksa menyalami dia juga.

"Rania," ujarku.

Setelah bersalaman aku diam- diam menggosokkan tanganku ke gaun yang kupakai. Tidak mau terkontaminasi olehnya.

"Andrew, kamu dateng juga."

Deg! Ibu suri ....

"Tante, makin muda dan makin seksi aja," ujar Andrew seraya memeluk ibu suri.

"Dasar anak nakal!" Ibu suri mencium pipinya dan tertawa.

Tawa diantara mereka mereda setelah ibu suri menyadari kehadiranku.

"Dave, sedang apa nona ini di sini?" Ibu suri menatapku tajam.

"Ma ...."

"Dave, antar dia pulang sebelum Mama kehilangan kesabaran."

"Ma ...."

"Biar saya saja yang antar, Tante. Nggak enak sama tamu yang lain kalau Dave yang punya pesta malah nggak ada."

"Andrew, tolong Tante ya, Sayang." Ibu suri pergi setelah menghadiahiku kerlingan tajam.

Oke, sepertinya aku harus segera pergi dari sini.

"Rania, jangan masukin hati kata-kata mama saya, nanti saya akan ke tempat kamu."

"Saya nggak papa, Bapak nggak usah khawatir."

"Bro, gue titip dia, ya?" katanya pada Andrew.

🌾🌾🌾

"Jadi kamu sudah bercerai dengan Mike?" Dia berjalan mengikutiku.

"Saya bisa pulang sendiri, kamu nggak usah repot nganterin saya." Tentu saja aku tidak mau dia tau tempat kosku.

"Kenapa buru-buru pulang? Bagaimana kalau kita bernostalgia dulu?"

Nostalgia kepalamu? Aku mengumpat dalam hati.

"Saya mau pulang."

"Oke." Dia menyeretku ke mobilnya.

Suami Instan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang