Four You

11 2 4
                                    

Yang yang? -Dira

Iya sayang? -Brian

Yang aus yang aus yang aus:v -Dira

Bang?sul -Brian

Dimana ada fakboi,kayak ada rasa bangsat bangsatnya...gitu -author

-Mitsuko PoV-

Aku tidak bisa tertidur, karena aku belum pernah mencoba menginap di tempat ini. Aku memutuskan untuk bangun saja. Karena disebelahku ada Dira yang tertidur pulas, jadi aku usahakan gerak-gerikku tidak membuatnya terbangun. Saat bangun, aku menyadari bahwa Alania belum tidur. Dia masih duduk didekat jendela. Akupun menghampirinya.

"al? kamu belum tidur?", sambil duduk disebelahnya. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepala. Aku tidak tahu harus berbuat apa, karena jika dia hanya memberikan isyarat seperti itu. Tandanya, dia sedang berfikir keras dan tidak ingin diganggu. "apakah berat? Jika kamu bisa, kamu boleh berbagi denganku", tawarku. Awalnya, ia hanya diam. Tetapi, iapun mengangkat wajahnya. Aku sedikit kaget, karena matanya sembab seperti habis menangis. Melihatnya, aku langsung memeluknya berharap ia tenang. "hiks...hiks...mengapa jadi seperti ini? Seharusnya tadi aku yang terluka, kenapa malah Minho? Sekarang semuanya terancam gara-gara aku", isak Alania menangis tersedu-sedu.

Aku tidak tahu harus berbuat apa, kecuali memeluknya dan mengusap-usapnya agar dia merasa tenang. Jujur, ini baru pertama kalinya aku melihat Alania menangis seperti ini. Karena ia tipe orang yang tidak bisa ditebak. "sekarang kamu harus istirahat ya. Kamu masih terkejut, jadi harus tidur", iapun mengangguk.

Sementara itu

Seorang pria yang tertatih-tatih,masuk ke rumah yang begitu besar. Ia hendak menghadap pada bosnya. Saat sedang memasuki ruangan bosnya, bosnya sedang duduk membelakanginya.

"bagaimana? Berhasil?", tanya bosnya.

Dengan wajah tertunduk pria itu menjawab, "mm-maaf bos, sa- saya...". Belum habis berbicara, bosnya berbalik dan segera memukulnya.

Bugh

"gimana sih kau ini?! Nangkep seorang gadis aja ga becus!", bosnya sangat marah.

"ampun bos. Em..ada yang melindunginya bos", jawab pria itu.

"siapa?!", tanya bosnya.

"ciri-cirinya, ia memakai seragam café. Badannya tinggi, wajahnya agak oval dan mempunyai v-line yang sempurna, matanya warna coklat hazel tajam", jelas pria itu. Bosnya berjalan kembali ke mejanya. "ow...ciri-cirinya sangat mirip dengan... putraku...atau ya mungkin dia putraku?", sambil melipat tangannya. "sepertinya iya bos. Karena matanya hampir sama dengan putri, bos".

"hm...ini akan menarik. Putra dan putriku akan berkumpul", dengan ekspresi smirk smile.

Keesokan harinya

-Minho PoV-

Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Awalnya buram, lama-lama terlihat jelas.

Dimana aku? Aku kenapa terluka begini? Ah ya, aku dipukul oleh pria tidak dikenal

Setelah aku membuka mata sepenuhnya, aku menoleh ke samping. Nampak Alania yang tengah tertidur. Apa dia semalam yang mengobatiku? Sampai-sampai dia tidur disampingku. Tapi kalo boleh jujur, dia tertidur cantik juga ya.

Tak sadar, tanganku bergerak dan mengelus-elus pucuk kepalanya. Iapun bergerak dan mengerjap-ngerjapkan matanya. "ah Minho? Kamu sudah bangun? Syukurlah..., apa masih ada yang sakit? Atau kamu butuh sesuatu", dengan suara rendah khasnya karena ia masih setengah nyawa dari bangun tidurnya. "ah..tidak, aku merasa lebih baik. Mengapa kamu terbangun? Padahal lanjutkan saja tidurmu", tanyaku. "hm...karena kamu sudah bangun, aku juga harus bangun", iapun beranjak hendak duduk disampingku. Akupun memberikannya ruang.

"hm? Matamu kenapa? Kok sembab?",tanyaku sambil melihat ke arahnya. "oh? Ini? Mataku kayaknya habis digigit sesuatu deh. Jadinya gini", sambil menunjuk matanya."oh ya? Kamu menopangku sendiri? Atau dibantu?", tanyaku kembali. "aku dibantu Bagas. Dia yang mengalahkan pria itu semalam", iapun tertunduk. Aku yang menyadarinya bahwa ia masih teringat kejadian kemarin, mengusap-usap tangannya. Iapun menoleh dan tersenyum.

Ah bagaimana ini. Sungguh sangat cantik. Aku tidak bisa berlama-lama karena jantungku berdegup kencang. Akan tetapi, aku berharap dapat seperti ini kembali.

Sejak saat itu, tidak ada lagi orang asing yang datang. Berharap akan terus seperti itu. Kini, kami sedang berkumpul bersama di ruangan atas. Hari sudah semakin larut, kami memutuskan untuk tidak tidur saat itu.

"hooaamm", Dira menguap. "dir, kamu kalo ngantuk tidur aja gapapa", tawar Alania. "iya dari pada dipaksakan, istirahat saja", Mitsuko mengiyakan. "hm...enggak deh, aku ikut menjaga aja", jawab Dira sambil tersenyum. Tak lama kemudian, "lah? Tidur dia", Brian menunjuk. Otomatis, kami semua melihat ke arah Dira. Tapi posisinya sekarang duduk di kursi, sehingga ia hampir terjatuh. Untungnya, Brian langsung menahannya. Lalu, membenarkan posisi tidurnya menjadi telentang di tempat tidur.

"kalian kalo mau tidur juga silakan saja, biaraku saja yang menjaga", tawar Alania kembali. "gimanasih, harusnya cewek yangtidur. Biar cowok yang ngejaga", Bagas menanggapi. Begitu Minho yang terbaring dan juga Brian yang sedang bersandar sambil melipat tanganpun mengangguk setuju. "hm..iya yaudah, ayo suko kita tidur", Mitsuko mengikutiku untuk tidur di sebelah Dira. Mitsukopun memejamkan mata dan tidur. Tetapi berbeda dengan Alania, posisinya yang tidur ke kanan memang dengan mata terpejam. Tapi ia tidak tidur, karena ia tidak memeluk sesuatu. Ia berusaha untuk tertidur, tetapi usahanya percuma. Karena tidak bisa tidur, ia menunggu Brian, Minho, juga Bagas tertidur terlebih dahulu.

-Alania PoV-

Akupun membuka mata, akhirnya mereka tertidur. Agar tidak menghasilkan suara, aku bangun perlahan juga berjalan pelan-pelan. Saat ini, aku akan ke bawah.

-Bagas PoV-

Akhirnya bisa tidur. Tapi tunggu sebentar, kenapa seperti ada gerak-gerik?. Aku menoleh sedikit. Alania? Mau kemana dia?. Sebaiknya, ku ikuti.

Alania pergi ke dapur, dan meminum segelas air putih.

Glek glek glek

"hah...lega rasanya", ia meletakkan gelasnya dimeja. Tapi tiba-tiba, semua lampu padam. Melihat itu, Alania langsung terdudukdi lantai dengan menutupi wajahnya. Karena ia sangat tidak tahan di area gelap.Seseorang mendekatinya, "ayo bangun". "si-siapa itu? Aku tidak mau", jawabAlania gugup. "tenang saja ini aku", sambil mengulurkan tangannya pada Alania.








Wah ada apa lagi ini? Ciee yang penasaran 😂😂😂stay tune terus dong makanya... Biar penasarannya terbayar entar:v
Jangan lupa vote,share,dan isi kolom komentar ya 😄

Next~

Find Me Between Coffee And Tomorrow {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang