Ide Gila

436 81 6
                                    

Jikyung, Seungmin, Hyunjin, Heejin, dan Yeji diseret kembali ke tempat di mana persembahan akan dilaksanakan. Mereka berlima memberontak, tapi tenaga orang – orang yang menyeret mereka lebih kuat. Mau tak mau mereka pun ikut.






Semua ini juga secara tidak langsung terjadi karena kecerobohan mereka. Gara – gara tas, mereka ketahuan. Mereka tidak berpikir sampai ke urusan tas. Ternyata jubah hitam yang ukurannya besar itu tidak bisa menyembunyikan tas ransel mereka di dalam jubah.






Setelah mereka sampai di lapangan tadi, mereka dihempaskan paksa ke tengah – tengah lapangan di mana orang – orang berjubah hitam duduk melingkar di sekitar mereka. 






Seorang berjubah hitam yang tampak seperti sang ketua berjalan mendekat dan membuka tudungnya di depan mereka berlima.










Dia.. Kim Heejun.









“Ternyata.. kalian bisa kabur juga.” Ucapnya lalu tersenyum miring yang tampak sangat menyeramkan. “Siapa yang membantu kalian?” tanyanya.





Jikyung, Seungmin, Yeji, Hyunjin, dan Heejin tidak menjawab. Mereka tidak berani mengatakan kalau yang membantu mereka adalah Bibi Im karena mereka tidak mau Bibi Im celaka.








“Ya sudah. Itu bisa diurus nanti.” Kim Heejun lalu menarik tangan Jikyung dengan keras dan memegang rahang gadis itu kuat – kuat. “Gadis ini, dan satu laki – laki harus dikurbankan.” Ucapnya.








Heejun menyerahkan Jikyung pada anak buahnya dan segera membaringkan Jikyung dengan paksa di sebuah tempat tidur di tengah lapangan.












“Kita kurbankan dia dulu.” Ucap Heejun lalu menatap Seungmin, Yeji, Hyunjin, dan Heejin dengan tatapan yang sulit diartikan. “Karena kalian sudah memakai jubah hitam itu. Maka, kalian yang harus membakar teman kalian sendiri.” Ucapnya lalu tersenyum miring di akhir.











Mereka berempat ditarik secara paksa oleh orang – orang berjubah hitam kemudian disodori obor di tangan mereka. Tangan mereka semua gemetar. Tidak ada dari mereka yang mengira kalau Kim Heejun memiliki ide demikian.











Mereka berempat didorong mendekat pada Jikyung yang sudah terbaring sambil menangis. Gadis itu menggeleng – gelengkan kepalanya, tidak mau hal ini terjadi.










Di sekitar mereka, orang – orang berjubah itu bangkit dan merapalkan kata – kata yang tidak mereka pahami, semacam mantra.








Jikyung melihat satu persatu temannya yang tengah gemetaran memegang obor dengan wajah ketakutan.








Apa ini akhir hidupnya? Apa hidupnya harus berakhir di dengan cara seperti ini?

TBC

Cerita ini nggak lama lagi tamat kok hehe..

O ya, siap - siap buat chapter selanjutnya yak :)

The Creepy Vlog: Dreams Carnival (00 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang