Inilah Saatnya..

472 85 26
                                    

Jikyung memejamkan matanya, berdoa. Dia memohon ampun atas segala dosanya dan berharap agar Tuhan mau menerima nyawanya.

Jikyung juga berharap sekiranya dia bisa dibebaskan dari bentuk kejahatan seperti ini saat ini juga.

“Sekarang!”

“Nggak mau!”



“Jangan!”


“Lepas!”



“Nggak mau!”

Tangisan mereka dan jeritan mereka seolah – olah beradu dengan bertambah kerasnya mantra yang diucapkan oleh orang – orang di sekeliling mereka.

Tangan Seungmin, Yeji, Hyunjin, dan Heejin dipaksa mendekatkan obor pada Jikyung. Mereka berontak, tapi kalah kuat. Sementara itu, mantra – mantra dirapalkan dengan makin jelas. Suasana berubah semakin mencekam dan tidak aja jalan keluar lagi.

Jikyung memejamkan matanya dengan erat..

Heejin sendiri tidak berani melihat ke depan. Dia tidak sanggup melihat obor yang nantinya akan mengenai temannya. Napas gadis itu bahkan mulai terasa sesak. Heejin tidak sanggup.

Yeji yang biasanya kuat pun kini berada pada titik terlemahnya. Gadis itu menangis, tidak kuasa melihat apa yang akan terjadi sebentar lagi.

Seungmin dan Hyunjin juga sama. Tangan mereka yang memegang obor dengan paksa bergetar hebat.

Mungkin ini saatnya.. mereka harus mengucapkan salam perpisahan dengan cara yang tragis.

Merelakan teman mereka dan bahkan diri mereka sendiri yang juga akan dikurbankan di hari berikutnya.

Semua ini salah, tetapi mereka tidak punya jalan keluar.









Beberapa detik yang terlewati makin terasa menakutkan....








Hingga...








“Lakukan sekarang!” Kim Heejun berteriak kembali.




























Lampu terang seketika menyorot area itu dengan suara motor yang dilajukan kencang memenuhi area.



“Minggir!!!!”

Itu Han Jisung dengan Lia yang berboncengan dengan motor. Orang – orang berjubah hitam itu seketika minggir dan semburat ke berbagai arah. Area tempat persembahan berubah kacau.

“Gila kamu nyetir secepet ini!” omel Lia, tapi bagi Jisung itu malah sebuah pujian di tengah situasi seperti ini. Untung saja pemilik penitipan mobil itu mau meminjamkan motornya karena mobil susah untuk masuk daerah ini.

Jikyung, Seungmin, Yeji, Hyunjin, dan Heejin segera memanfaatkan situasi karena Kim Heejun dan anak buahnya yang lain sudah lengah. Mereka berlari sekencang mungkin ke arah Jisung dan Lia, berusaha meninggalkan lapangan itu dengan segera, meskipun masih shock.

“Kejar mereka!” Kim Heejun yang sadar kalau mereka berlima kabur, menjadi semakin murka. Dia menyuruh pengikutnya untuk mengejar Jikyung, Seungmin, Hyunjin, Heejin, Jisung, Lia, dan Yeji.

Jisung seketika melajukan motornya sembarangan untuk mengusir orang – orang berjubah itu yang sedang mengejar teman – temannya. Lia yang berada di belakangnya hanya bisa memejamkan matanya erat sambil ketakutan karena Jisung menyetir seperti orang kesetanan.

Tak lama kemudian, polisi datang ke tempat persembahan itu beramai – ramai dengan motor dan mengepung area itu.






Mereka selamat dan polisi sudah datang.

TBC

The Creepy Vlog: Dreams Carnival (00 Line) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang