6. Caffe Jendela 🦋 (REVISI)

8.2K 374 7
                                    

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋

Jam pulang sekolah berbunyi sedari tadi. Kini Rafa sedang menunggu abangnya di halte depan samping sekolah.

Sudah hampir satu jam Rafa menunggu Zico namun Zico tak juga datang membuat Rafa sangat kesal dan tidak ketinggalan di dalam hati Rafa menyumpah serapahi abangnya itu.

Rafa menatap jam tangan yang berada di pergelangan tangan kirinya. "Abang kemana sih! Diangkat ga di telpon, di telpon ga di angkat, di chat ga di bales. Udah tau adiknya ga tau jalan pulang! Hari juga sekarang tambah siang otomatis tambah panasnya cuacanya. Ih sumpah deh ngeselin banget!".

Rafa mencoba menelpon Zico lagi namun  lagi dan lagi operator yang menjawab telponnya. Ingin rasanya Rafa membanting HP miliknya namun Rafa masih sadar jika HPnya adalah HP mahal dan juga kado dari papahnya saat ulang tahunnya yang ke 15 tahun kemarin.

Rafa menatap kesekitarnya. "Ihh! Abang kemana sih! Ingin rasanya gue berkata kasar tapi takut dosa" Geram Rafa.

"Udah ah gue mending jalan kaki aja deh, nanti juga ketemu angkot".

Saat baru saja Rafa ingin melangkah pergi tiba-tiba saja terdengar suara kelakson motor dari belakangnya membuat Rafa kaget.

Sebuah mobil berwarna putih yang baru saja membunyikan klaksonnya. Mobil itu kini berhenti di di samping Rafa. Rafa pastinya tau mobil siapa yang kini berhenti di sampingnya.

Seorang laki-laki berambut hitam di belah tengah turun dari mobil langsung menghampiri Rafa. Dia adalah orang yang sedari tadi di tunggu oleh Rafa.

"Halo adek manisnya abang Zico" Dengan tampang seperti tidak mempunyai dosa Zico tersenyum manis menatap Rafa yang sudah siap memarahi dirinya.

Rafa terdiam tak menjawab ucapan Zico sambil melipat kedua tangannya di dada.

Zico memanyunkan bibirnya membuat ekspresi sesedih mungkin. "Kamu marah ya dek sama abang gara-gara jemput kamu telat?".

Dengan kesal Rafa langsung mencubit perut Zico. "Aaa.. Sakit dek" Zico langsung mengusap bekas cubitan maut dari Rafa dengan ekspresi kesakitan.

"Rasain! udah lah ayo pulang, udah kangen nih aku sama kasur empuk" Rafa langsung berjalan menuju mobil.

Zico berjalan menuju mobil mendahului Rafa lalu membukakan pintu mobil untuk adik tersayangnya ini.

Setelah Rafa masuk, Zico langsung memutari mobil untuk masuk ke dalam pintu mobil satunya. Tidak lama mobil pun melaju pergi meninggalkan halte sekolah.

🦋🦋

Langit kini berganti warna menjadi hitam yang di hiasi bulan dan bintang-bintang.

Kini Rafa dan Zico sedang duduk berdua di meja makan sambil menikmati omlet buatan Rafa.

Zico menatap Rafa yang sedari tadi fokus memakan omletnya. "Kamu masih marah dek sama abang?".

REIYRAFA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang