• 𝐒𝐢𝐱𝐭𝐡𝐭𝐞𝐞𝐧𝐭𝐡 𝐦𝐞𝐞𝐭 •

116 11 0
                                    

Inpirasiku pagi ini adalah melihat langit dan memikirkan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inpirasiku pagi ini adalah melihat langit dan memikirkan kamu. Sekilas rasanya, seru dan membuat candu.

-pit

_________________________

Cukup dua minggu Melody uring – uringan, sekarang saatnya ia bangkit dan menikung adiknya.

Bercanda.

‘Mana sempat keburu telat, he’em mana sempat?’

Melody melirik sinis smartphone Sheila yang berbunyi, relate sekali dengan masalahnya kali ini HAHA. Ia sedang menyetir menuju sekolah, Sheila disampingnya sedang scroll Instagram sesekali menunjukkannya pada Melody.

“Fyuhhhh...” Melody membuang napas lelah. Gara – gara melamun saat rapat kemarin ia kebagian Ketua Sie Humas, alias yang paling sibuk dan ribet.

“Kenapa lo?” Sheila bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari smartphone.

“Kemarin gue ngelamun pas rapat, gue dapet bagian paling apes. Gue jadi Humas!” Melody mulai menggerutu.

Sheila tertawa. “Aira udah cerita, terus lo sa—

“Iya gue satu sie sama Langit, sama Nada juga!” Melody hampir menabrakan mobilnya ke gerbang sekolah kalau tidak ingat ini mobil Sheila.

“Haha, dah nikmatin aja cinta segikotaknya.”

Alis Melody bertaut. “Kotak?”

“Aira ikut, lo gak inget?”

Melody tertawa miris. “Gue suka Langit, Nada suka Langit, Langit suka Aira. Besok gue bikin novel aja.”

“Pastiin gue dapet tanda tangan semua pemainnya, haha!”

“Bangsat Shei!”

:::

“Ody, lo harus liat ini!”

Sheila menunjukkan smartphonenya pada Melody. Melody yang sedang pusing – pusingnya bagi waktu antara Osis dan PR menerimanya dengan muka kusut.

“Foto siapa?”

Sheila menarik smartphonenya dari Melody. “Aira sama Leo kena gosip.”

“Gue gak bisa bayangin seberapa kusutnya muka Aira dapet masalah.”

“Gue pastiin lebih kusut dari muka lo sekarang.”

“Anjir lo, gue pusing. Gue gak bisa bedain surat yang mau dikirim ke Polsek sama teks pidato gue!” Melody mengacak rambutnya frustasi, tugas sekolah dan tugas Osisnya tercampur.

“Itu urusan lo, sekarang gue mau cari tau masalah Aira. Lo baik – baik sama mereka ya.” Sheila menunjuk kertas – kertas berantakan di meja sambil terkekeh.

Stay True, Stay DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang