• 𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐢𝐞𝐭𝐡 𝐦𝐞𝐞𝐭 •

105 17 3
                                    

Day6 (Even of The Day) - so this is love

_____________________________________










“Woi! Masa David chat gue lagi,”

“Masa?”

“Iya, terus dia ng—

“Bodo! Hahaha.”

Aira tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya, Sheila sedang curhat sambil makan cookies dan Melody minum jus Mangga. Sementara dirinya sedang mencampur adonan brownies ke dalam mangkok besar.

“Kalian tau kakak kelas yang deketin gue minggu lalu?”

Melody dan Aira mengangguk serentak.

“Kemarin dia nembak gue, gue tolak.”

Melody melotot sampai tersedak susu coklatnya. “Kak Regan lo tolak?! Fix Sheila gak waras.” Melody bertepuk tangan sambil menatap tidak percaya Sheila.

Sheila berdecak. “Ck, kalian gak tau aja. Kemarin dia ngajakin jogging habis itu sarapan. Tau gak makan apa?”

“Nggak.” Aira mewakili jawaban mereka.

“Bubur ayam.”

Melody menaikkan alis bingung. “Terus masalahnya dimana? Lo bucin bubur ayam kan?”

Sheila mendelik ke arah sahabatnya. “Masalahnya dia tim bubur gak diaduk! Gue gak mau ya kalo jogging sama pacar terus sarapan bubur harus pakai ribut bubur diaduk atau nggak diaduk.” Sheila
mencebikkan bibir.

Aira tertawa mendengarnya, Sheila memang tim bubur diaduk garis keras. Jadi jika ada yang makan bubur gak diaduk karna alasan keestetikan mending jauh – jauh dari Sheila.

Sheila melanjutkan ucapannya. “Kalian gak mau kan kalau tiba – tiba ditembak sama cowok yang makan buburnya gak diaduk? Gue sih no, skip lah malesin gitu.”

Melody menggeleng tidak percaya, pendirian Sheila memang kuat. Sheila tidak sembarangan menerima pendekatan dari cowok, langkah awal yang diambil untuk menentukkan lanjut atau tidaknya cowok itu dimulai dari makan bubur ayam sehabis jogging. Kalau makan buburnya gak diaduk otomatis Sheila skip, kalau makannya diaduk lanjut lah tapi masih ada syarat lainnya.

Kedua sahabat Sheila juga termasuk tim bubur ayam diaduk garis keras, karna kalau makannya gak diaduk rasanya gak adil. Karna prinsip keadilan sosial bagi semangkok bubur ayam perlu diterapkan dalam kehidupan.

“Habis ini temenin ke supermarket.” Aira nyeletuk setelah menghabiskan segelas susu putih tanpa rasa.

“Mau bikin apa Ra?” tanya Melody.

Aira nampak berpikir. “Gue pengin bubur ayam.”

“Uhuk!” Sheila tersedak susu stroberi mendengar penuturan Aira. “Ra? Jam tiga sore lo mau bikin bubur ayam?”

Aira mengangguk yakin.

“Gaskeun! Gue juga mau.”

“Eeehhhhh?” Melody terkejut terheran – heran, bisa – bisanya mereka ingin makan bubur ayam jam tiga sore. “Terus snacknya buat apa?”

“Buat kalian.” Aira berjalan menaruh gelas kotor di westafel.

“Terus bubur ayamnya?”

“Nunggu kalian connect kelamaan, gue bm bubur ayam nih.” Sheila bergegas menarik sahabatnya ke mobil.


:::


“Shei, dark chocolate or white chocolate?” Aira menunjukkan dua jenis coklat itu ke hadapan Sheila.

Dark chocolate dong,” Sheila menaruh coklat pilihannya ke troli.

“Eh tapi gue mau white chocolate.” Melody mengambil dark chocolate di troli menukarnya dengan white chocolate.

Sheila mendelik tidak terima, “dark chocolate!”

“White chocolate!”

“Dark!”

“White!”

“Dark!”

“White!”

Aira menengahi memegang coklat pilihannya. “Red velvet aja gimana?”

NO!” jawab Sheila dan Melody bersamaan.

Aira tersenyum lebar. “Ok, bungkus semuanya!”

Setelah melalui berbagai perdebatan panjang akhirnya mereka selesai berbelanja, saatnya kembali ke rumah Aira dan memasak bubur lalu menginap bersama.

:::

“Shei tolong potongin daun seledri.”

“Ody tolong kupasin bawang merah.”

“Shei tolong ayamnya disuwir.”

“Aira bawangnya bikin gue mewek huhu,”

“Aira ayamnya masih panas.”

“Ody minyaknya belum panas, jangan di goreng dulu bawangnya.”

Begitulah kerusuhan yang terjadi jika tiga serangkai berada di dapur, memang paling benar Aira saja yang masak. Kalau Sheila dan Melody ikutan masakannya gak matang – matang. Sheila sibuk live instagram sambil suwir ayam pakai satu tangan.

“Hei guys, look at this. Our kitchen’s queen Aira makes bubur ayam haha.” Sheila tertawa sambil merekam adegan Aira mengaduk kuah bubur.

“Shei! Stop it.” Aira menutupi wajah sambil terus mengaduk.

Sheila tertawa. “Tenang guys, nanti aku tag Airanya haha. And look at her, she cries while cutting onions. Utututu poor our beloved Melody,”

Melody balik badan sambil menyeka air mata. “Shei jangan rusuh deh, muka gue jelek banget kalau nangis gara – gara bawang.”

"Dasar bocah bawang!"

Sheila lagi – lagi tertawa mendengar penuturan sahabatnya, lalu dia menaruh smartphone di tripod yang sudah tersedia didapur Aira (karna Aira suka ngobrol didapur dan Sheila kadang buat tik tok di
dapur Aira yang kelewat rapi dan estetik).

“Ok netijen, saatnya QnA kalian tanya aja di kolom komentar nanti aku jawab random. Aku sambil suwir ayam ya? Kalau nggak Queen kita marah nanti.” Kekeh Sheila sambil melirik Aira.

“Ok pertanyaan dari @sendokrumahan ‘kak kapan main film?’ hm aku ada tawaran main film sebenernya, syutingnya beberapa bulan lagi. Judulnya... rahasia! Tunggu konfirmasiku ya.

“Lanjut dari @joremi_zz ‘Sheila kenapa cantik banget? Di kasih makan apa sama Mamanya?’”

Sheila terkekeh membacanya, netijen memang suka ngawur kalau tanya.

“Hm apa ya? Kalo pagi dikasih air mawar sama niacinamide, siang sama malam menyesuaikan haha.” Sheila tertawa sendiri, “gak guys, bercanda. Mama aku kasih makan nasi kok, oke dari @leofansclub ‘Kakak sama Kak Leo cocok, kenapa gak pacaran?’ emang kalau cocok harus pacaran? Kalau kata Aira sih ...”

Sheila berdeham bersiap memperagakan yang Aira katakan minggu lalu. "Listen to me guys, kalimat ini dikutip dari ucapan Aira minggu lalu 'lo gak harus lakuin apa yang orang omongin tentang lo, cukup dengerin. Mereka cuma lihat kita beberapa menit terus ngeluarin komentar gitu? Dalam sehari ada 24 jam, kita ketemu mereka gak sampai 12 jam jadi mereka gak tau apa yang kita lakuin di 12 jam sisanya. So listen yourself, kalau mereka mau berpendapat ini itu terserah mereka.' intinya meskipun kalian bilang gue sama Lele cocok bukan berarti kita harus bareng. Ok sekian Sheila Teguh kali ini."

"Gak nyambung ogeb!" Sahut Melody.

"Bodo amat wleee!"

“Sheila ayamnya disuwir jangan dimakan!” Aira menatap garang Sheila sambil membawa nampan berisi tiga mangkok bubur tanpa ayam ala Aira.

“Udah dulu livenya ya, Queen Aira ngamuk ayamnya aku makanin hihi. Bye guys!











____________17 januari 2021____________


Stay True, Stay DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang