ENAM [OPEN PO]

947 80 36
                                    

Hayu ramainkan dengan komen kalian.

Selamat membaca. Huehehe, semoga suka dengan part ini, ya. 😄

Selamat membaca, teman-teman.

***

"Katanya es krim bisa bikin mood kita lebih baik," kata Banyu sembari memberikan satu cup es krim rasa coklat kesukaan Cantika. Ia pun menerima dan menaruh di kursi di sampingnya. Namun, lelaki itu kembali meraih dan membuka bungkusnya, mencoba menyuapi es krim ke mulut wanita itu.

"Apa-apaan sih!" Cantika menatap tak suka lelaki di sampingnya ini, ia merebut cup es krim lalu memakannya sendiri. Banyu hanya tertawa lalu ikut memakan es krim miliknya, sesekali lelaki itu menatap Cantika dan membuat wanita itu semakin kesal.

"Nggak mau cerita?" Banyu bertanya, tapi diabaikan oleh Cantika, wanita itu mencoba menulikan pendengarannya dengan pertanyaan lelaki itu. Banyu mendesah pelan, ia cukup penasaran, namun, tak ingin memaksa Cantika untuk bercerita.

Banyu kembali memberikan es krim pada Cantika dan langsung di tolak oleh wanita itu. Cantika memilih mengambil satu botol air mineral dan mencoba membukanya. Sudah lama ia tak memakan es krim membuat tenggorokanya sedikit gatal.

Banyu memilih merapikan bungkus es krim dan membuang ke tempat sampah yang tak jauh dari mereka duduk. Setelah selesai melakukannya, Banyu mengajak Cantika untuk pulang. "Aku ngga bawa mobil, jadi naek taksi online aja, ya?"

Tak berselang lama, taksi yang di pesan oleh Banyu pun tiba dan mereka langsung menaikinya menuju apartemen wanita itu. Sepanjang perjalanan Cantika memejamkan matanya, ia cukup lelah hari ini dan ingin segera merebahkan tubuhnya di ranjang dan tertidur hingga pagi menjelang.

Gelengan kepala yang Cantika lakukan membuat Banyu kesal ketika ia menanyakan makanan apa yang ingin ia makan. Akhirnya Banyu meminta sopir taksi untuk mampir ke salah satu restoran cepat saji dan memesankan dua menu makanan untuk mereka makan nanti.

"Sama Chiken Snack Wrap, Mbak," ucap Cantika dan membuat Banyu tersenyum.

Sesampainya di apartemen, Banyu langsung mendudukan dirinya di lantai ruang tamu, ia sudah siap untuk memakan makananya. Namun, Cantika menarik lengan lelaki itu dan memintanya untuk mencuci tangan dan kakinya sebelum makan. Banyu berdecak lalu menjawab ucapan Cantika dengan mengatakan jika ia seperti anak kecil yang harus melakukan ritual seperti ini ketika hendak tidur. Cantika pun memilih melangkah kakinya menuju kamar, mengganti baju seraya membasuh mukanya agar terlihat segar.

Kedatangan Cantika di ruang tamu membuat Banyu tersenyum senang, lelaki itu mengusap perutnya dan langsung memakan makanannya. Ia sudah lapar sejak pergi bersama Raka tadi. Niat awal, ia ingin menguras habis uang Raka untuk meneraktirnya karena telah menemaninya berkunjung kerumah Mutia—lebih tepatnya menemani lelaki itu untuk pedekate pada Mutia.

"Masih laper?" tanya Cantika ketika Banyu sudah selesai makan, ia cukup tahu jika porsi makan lelaki berbeda dengan wanita. Banyu mengangguk seraya terkekeh, uangnya hanya cukup untuk membayar taksi juga membeli dua porsi ayam goreng. Lagipula uang saku anak kuliah terbatas, apalagi sekarang bensin cukup mahal.

Cantika pun memberikan porsi makannya pada Banyu dan ia memilih memakan Chiken Snack Wrap miliknya, ia tidak terlalu lapar saat ini. "Nggak usah, kamu aja. Minum yang banyak juga kayaknya kenyang," ucap Banyu dan kembali menggeser makanan milik wanita itu.

"Aku yang buka," ucap Banyu ketika mendengar suara bel dan meminta Cantika untuk melanjutkan makannya. Wanita itu hanya mengangguk.

"Tuh kan ben—" ucapan Freya terhenti ketika melihat siapa yang membuka pintu apartemen sahabatnya. Wanita itu menatap Banyu cukup lama, "Lo ngapain disini? Tika mana?"

CANTIKA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang