SIWY | 03

579 35 0
                                    


Hari ini adalah keberangkatan siwy ke palu. tinggal beberapa menit lagi ia akan berangkat. Lisa dan keluarganya datang mengantarkanku.

"Jaga kesehatan ya wi, ga lucu kan kalau dokter sakit. Sering sering kabarin gue. Gue pasti kangen deh sama lo" ucap lisa saat kami berpelukan.

"Iya, kalau tempatnya memungkinkan adanya sinyal. Gue bakalan kabarin lo kok, gue juga bakalan kangen sama lo. Tunggu gue kembali ya. Doain gue biar gue sehat disana dan lancar pekerjaannya" sahut siwy sambil mengeratkan pelukannya.

"Om, bu. Siwy pamit ya, siwy minta doanya biar pekerjaan siwy berjalan lancar dan siwy kembali dengan keadaan sehat" ucap siwy sambil menyalami punggung tangan sepasang suami istri itu dan memeluk ibu lisa.

"Doa kami selalu menyertaimu nak, jaga kesehatan ya. Kalau pulang bawakan ibu oleh oleh, haha" ucapnya sambil diakhiri dengan kekehan kecil.

"Pasti, kalau ada tukang jualan oleh oleh siwy belikan, haha" timpalnya.

"Jaga kesehatan baik baik, ya wi. Hati hati juga jalanin tugasnya. Kami tunggu kamu kembali" ucap ayah lisa sambil mengelus puncak kepala siwy.

"Iya om, doain siwy ya. Kalau begitu siwy pamit. Asalamualaikum" pamit siwy.

"Waalaikumsalam" jawab mereka kompak.

Siwy pun berbaur dengan para tenaga medis dari berbagai rumah sakit. Mereka melakukan upacara terlebih dahulu dan pembagian kelompok.

Siwy dikelompokkan dengan Nisa amelia, seorang ahli kejiwaan dengan perawat Amira yolanda. Rangga Nugraha, seorang dokter umum dengan perawat Dikara Putra. Bima Aditya, seorang dokter dalam dengan perawat Abidar Agustin. Sedangkan Siwy bersama dengan perawat Dea Aqila.

2 jam perjalanan udara mereka tempuh dan sekarang mereka semua sampai di markas besar para TNI. Di markas besar, mereka dibagi bagi tempat dimana mereka akan bertugas dan siwy dengan rekan rekannya ditugaskan dibagian tempat paling terdampak dan dipastikan tidak akan ada sinyal disana.

1 jam perjalanan mereka tempuh menggunakan truk milik tentara. Setelah sampai mereka disambut oleh para tentara. Seorang tentara yang mengantar ke delapa bantuan medis itu langsung melapor kepada kaptennya.

"Siap, lapor kapten bantuan tenaga medis sudah datang" ucapnya.

"Baik, terimakasih" ucapnya dan langsung menghampiri petugas medis itu.

Satu persatu merekapun turun dari mobil yang mengantarkan. Setelah turun mereka berjalan berjajar menuju barisan para prajurit yang menyambut mereka. (Biar aku jelasin posisinya dulu, jadi Bima Dan rangga jalan di barisan paling depan, dibelakangnya di ikuti Nisa dan Siwy, dibelakanh siwy dan nisa ada Mira dan Dea, dan dibelakang mira dan dea ada Dika dan Abid. Semoga pahan ya hehe)

Siwy POV

Huffh, akhirnya setelah 1 jam perjalanan darat kami semua sampai ditempat kami tugas. Tapi, keberuntungan tidak di pihak kami karna tempat kami tugas adalah kawasan paling terdampak dan susah sinyal pastinya. Tapi apa boleh buat, kami harus menjalankan tugas ini dengan seluruh kemampuan kami.

Saat kami berjalan menuju para barisan para prajurit yang hadap hadapan, kami disambut oleh kapten di sana. Saat sudah dihadapan kapten tersebut tiba tiba aku liat muka dari kapten itu dan-

Deg

'tentara galak' batin ku.

Wah ternyata kaptennya dia dan habis riwayatku. Kenapa harus dia sih, ah sial. Keberuntungan sungguh tidak ada dipihakku.

"Izin, kapten. Perkenalkan saya Rangga Nugraha, leader tenaga medis yang akan bertugas disini. Saya Dokter spesialis Umum. Mohon bantuannya." Ucap Rangga mengembalikanku dari lamunan.

Siwy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang