SIWY | 17

716 47 10
                                    


Kini Siwy dan Teguh sedang berada diruang TV, yang pasti Teguh yang meminta agar berbicara dikamar. Sedangkan Galang? Iya tadi dijemput oleh Lisa agar bermain dirumahnya dan kemungkinan akan bermalam disana.

Siwy keluar dari kamar lalu mengikuti Teguh yang sedang duduk di sofa. Teguh membetulkan posisi duduknya agar menghadap Siwy.

"Ada yang mau kamu ceritakan?" Pertanyaan dari Teguh adalah kalimat pembuka.

"Nggak," jawab Siwy.

"Beneran?" Ulang Teguh dan dibalas gelengan oleh Siwy.

"Oh tadi mas ngobrol sama Pratu Robi, katanya ada yang gosipin tentang kamu? Bisa jelaskan sama mas?"

Siwy yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Teguh, ia tak menyangka bahwa gosip ini sampai ditelinga suaminya.

"Sayang, jawab mas? Apakah yang di ucapkan Pratu Robi betul?" Ucapan Teguh menyadarkan Siwy dari lamunannya.

"Eh, gapapa mas. Gosip biasa."

"Biasa? Jelasin gosip apa yang mereka omongin?"

Siwy diam saat mendengar pertanyaan kedua Teguh.

"Dek, mas ini suami kamu. Kalau ada apa apa cerita, jangan dipendem sendiri. Mas ga mau kamu sampe sakit apalagi kepikiran." Ucapan Teguh membuat Siwy menatapnya.

Tes

Satu tetes air mata mengalir tanpa izin dipipi mulus Siwy. Teguh yang melihat itu langsung menghapusnya menggunakan ibu jarinya.

"Hey, coba ceritain ke mas." Teguh menangkup wajah Siwy.

Siwy menatap mata Teguh dalam sekali, lalu mulai mengambil nafas guna menetralkan gemuruh di hatinya.

"Mas, adek salah apa sih? Apa adek salah ya nikah sama mas? Harusnya mas dulu jangan nikahin adek." Ucap Siwy sambil terisak.

"Hey, ko ngomongnya gitu?" Tanya Teguh.

"Kenapa mas mau nikahin aku yang ga jelas asal usulnya."

"Dek, mas nikah sama kamu itu karna allah dan cinta mas kek kamu. Mas ga peduli asal usul kamu darimana. Yang penting mas cintanya sama kamu ya mas nikahnya harus sama kamu."

"Tapi mas,"  ucapan Siwy terpotong oleh Teguh.

"Ssttt, mas mencintai kamu tanpa tapi tapian dek. Sekarang cerita sama mas apa aja yang ibu ibu gosip sebarkan?"

"Tapi mas jangan marahin mereka ya? Adek ga papa ko."

"Iya" ga janji. Lanjut Teguh dalam hati.

"Mereka bilang mas nikah sama janda, tapi adek ga papa ko di kira kaya gitu." Ucap Siwy cepat, Teguh diam menunggu kelanjutan cerita dari istrinya itu.

"Mereka juga bilang kalau Galang anak haram, itu yang bikin adek kesel. Tapi ga papa nanti juga kebenaran akan terungkap pada waktunya."

"Terus juga," Siwy diam, ia bingung akan meneceritakan hal ini atau tidak. Ini adalah hal yang paling menyakitkan, hingga tak sadar satu tetes air mata mengalir tanpa izin dipipi mulusnya.

"Dek," Teguh menghapus air mata yang mengalir dari mata istrinya itu.

"Dek, liat mas. Apa yang mereka bilang sama adek?" Teguh berucap sangat lembut. Siwy menatap Teguh dengan sangat dalam, dan Teguh menemukan pancaran kesedihan dimata itu. Hatinya sakit saat melihat istrinya menatap seperti itu.

"Mereka bilang adek ga jelas asal usulnya, adek anak haram. Dan mungkin itu emang benar mas, ada ini anak ga tau asal usulnya yang masih bersyukur karna masih diberi nyawa oleh Allah." Siwy mulai terisak, Teguh langsung membawa Tubuh Siwy kedalam dekapannya. Dan Tangis Siwy pun mulai pecah.

"Adek emang anak pembawa sial, adek harusnya ga ada didunia ini. Sejak SMP adek harus merasakan sakit terus menerus mas, adek cape adek cape. Hiks," Siwy meracau tidak jelas dalam dekapan Teguh.

"Sst, ga boleh ngomong gitu. Kamu itu cahayanya mas, kalau kamu ga ada nanti mas gimana? Galang? Udah ya jangan nangis ya. Mas sakit liat adek gini." Teguh meraup wajah siwy, lalu menghapus jejak air mata yang ada di pipi istrinya itu. Siwy menutup kedua matanya dan Teguh mengecupnya bergantian.

"Udah ya, jangan nangis lagi. Lain kali kalau ada apa apa cerita sama mas." Teguh tersenyum sangat manis, hingga Siwy pun ikut tersenyum dan mengangguk pelan.

Siwy menubruk tubuh Teguh kembali, memeluk dengan sangat erat seakan takut kehilangan.

"Aduh ko istrinya mas manja gini sih?" Teguh membalas pelukan Siwy.

"Gapapa kali mas, daripada manjanya sama suami orang." Ucap Siwy teredam karna wajahnya ditaruh di dada Teguh.

"Awas aja kalau berani." Teguh mengelus punggung Siwy dan sesekali mengecup puncak kepalanya.

Mereka hanyut dalam suasana yang sangat romantis bagi author yang jomblo selama 16 tahun. Okey ga usah di bahas. Author jomblo author diam.

Menikmati waktu berdua didalam kamar, ups bagi dua. Anjir kiko enak tau. Okey ga jelas.

Back to the topic

Teguh dan Siwy masih saling berpelukan tidak merubah posisi sejak 10 menit yang lalu. Tiba tiba Teguh menangkup wajah Siwy.

"Dek, buat adik untuk galang yuk." Ucap Teguh membuat Siwy mebulatkan bola matanya.

'astagfirullah, mau nolak takut dosa. Kalau di iyain nanti dia minta terus. Ya udah lah kasian mana masih muda lagi.' batin Siwy.

Teguh menatap Siwy dengan wajah yang memelas. Dan itu membuat wajahnya sangat menggemaskan. Bayangkan saja, orang yang biasanya datar kek tembok. Sekarang malah memasang wajah bak bayi minta permen.

Siwy dengan ragu manggukkan kepalanya pelan. Dan membuat mata Teguh berbinar. Lalu ia langsung menerjang, tertimpa, terjungkal. Okey karna ini adegan dewasa, jadi kalian tidak boleh mengetahuinya. Biarkan Siwy, Teguh dan Author yang tau kalian ga perlu!

_____________________________________

Hallo guys! Gimana part yang ini? Gaje ya😭 aku ga tau aku buat apa dicerita ini, sangat aneh. Intinya semoga kalian suka ya.

Jangan lupa vote dan comment kritik sarannya ya.

Follow akun ig author @rzhrna_ akun wp aku juga jangan lupa.

Terus kalau mau berteman bisa nih chat akun tele aku @abdicicing. Aku menerima pertemanan ko xixi.

Sumedang, 14 Desember 2020

Rzhr

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siwy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang