SIWY | 09

516 40 0
                                    


Uhuy, aku up nih. Spesial malam minggu. Buat nemenin kegabutan kalian para jomblo!! Wkwk.

Jomblo teriak jomblo woy!

Oke semoga kalian suka ya.

Boleh komen komen sarannya.

Happy reading🎉

***

Setelah acara merajuknya Galang, kini Galang sedang bermain dengan maura diruang keluarga. Sedangkan Siwy dan keluarga Teguh berada di ruang tamu.

"Jadi, nak. Karena kami tidak mau timbulnya fitnah atau lainnya. Kami memutuskan untuk segera melamar kamu. Tapi bagaimana dengan keluarga kamu?" Tanya Husein.

Siwy yang mendengar itu terdiam dan setelah beberapa detik terdiam ia tersenyum kecut.

"Saya tidak memiliki orang tua, pak. Sejak bayi saya sudah dititipkan di panti asuhan." Jujur, hatinya sakit jika mengingat fakta bahwa dirinya tidak memiliki orang tua. Semua orang terdiam saat mendengar ucapan siwy. Melihat keadaan hening siwy hanya tersenyum kecut, ini lah yang ia takutkan. Dimana keluarga pria yang ia cintai tidak dapat menerimanya. Tapi semua angan siwy ternyata tidak berlaku bagi keluarga Teguh.

"Ya sudah, kalau gitu kamu bisa pakai wali hakim saja. Jika acara melamar mungkin kamu memiliki saudara atau keluarga yang akrab denganmu?" Mendengar itu siwy hanya diam mencerna, maksudnya mereka menerimanya? Apa gimana ini? Banyak pertanyaan yang hinggap di pikirannya.

"Dengan ada atau tidaknya keluarga kamu, kami akan tetap melamarmu untu putra saya." Ucapan dinda seolah mengerti dengan kebingungan siwy.

'ya allah maksudnya ini? Aku tidak mengerti dengan semua ini, tapi jujur aku bahagia jika mereka menerimaku.' batin siwy.

"Jadi kamu memiliki keluarga akrab?" Tanya Husein lagi.

"Iya, pak. Ada teman saya dan keluarganya yang akrab dengan saya." Ucap siwy.

"Ya sudah nanti kita minta tolong saja sama mereka." Semua mengangguk setuju dengan apa yang di paparkan oleh husein.

Setelah itu mereka mengobrol lebih jauh lagi. Hingga suara teriakan Galang terdengar.

"AAAAA, BUNA TOLONG ALANG!!!!. HUWAAAAAAAAAAAA." Teriakan galang sontak membuat yang ada di ruang tamu kaget dan panik.

Siwy langsung berlari ke arah ruang dan nampak Galang yang sudah berdiri di atas sofa dengan maura yang memegang mainan kecoa. Oh iya lupa, galang itu anak yang takut banget sama yang namanya kecoa ah bukan takut cuman jijik aja. Sama aja. Entah maura dapat dari mana itu mainan kecoa, tapi yang jelas sekarang maura sedang ketawa ngakak sedangkan galang berdiri sambil teriak teriak ketakutan.

"Ada apa ini?" Tanya Dinda.

"Itu nenek, kakak mauranya nakal." Adu galang.

"Halah, galang penakut. Ini kan cuman mainan, nih." Dilempar lah itu kecoa sampai mengenai badan galang dan apa yang terjadi?

"HUWAAA BUNA, KECOANYA NYENTUH BADAN GALANG!!!! TOLONG BUNA, NENEK, OM KAPTEN. HUWAAAA, hiks." Nah mewekkan.

"Maura kamu itu jail banget sihh." Dinda menjewer kuping anaknya.

"Haha, ampun bunda. Abisnya galangnya lucu, masa cowok takut sama kecoa." Ucap maura watados.

"Alang bukan takut, tapi jijik tau gak sih." Ketus galang.

"Sama aja penakut wleee," ledek maura.

"Udah udah, gak papa alang. Itukan cuman maenan," menenangkan galang yang sudah berada didalam dekapannya.

Siwy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang