SIWY | 06

550 37 1
                                    


1 tahun kemudian....

Kini sudah satu tahun dari tugas siwy ke palu. Sudah satu tahun juga hidup siwy se akan berwarna karna hadirnya Galang di hidupnya. Ya, setelah pembicaraan itu siwy di izinkan untuk membawa galang ke jakarta. Sekarang Galang sudah sekolah dan sudah mulai bisa berbaur dengan teman temannya. Walaupun di awal awal, ia susah untuk berbaur.

Kapten Teguh? Ah, siwy tidak lagi bertemu dengannya. Setelah lepas tugas mereka berpisah. Siwy tidak tahu kabarnya gimana karna mereka benar benar last contac.

Siwy POV

Hari ini, kebetulan sekarang adalah waktunya aku pulang.Sebelum pulang aku berniat untuk menjemput galang disekolahnya. Mengingat ini sudah jam 12.00. Perjalanan dari rumah sakit ke sekolah Galang itu tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Agar tidak terlambat aku harus pergi cepat cepat.

Setelah dari ruangan untuk mengambil tas dan sebagainya. Aku segera bergegas pergi ke parkiran. Dari sepanjang jalan banyak yang menyapaku, dan hanya aku balas anggukan kecil dan senyuman.

Setelah 30 menit perjalanan, untunglah tidak macet. Aku pun sampe disekolah dasar tempat galang sekolah. Anak itu sangat aku rindukan. Tadi malam aku kebagian jaga malam dan pulang siang.

Akhirnya aku sampai digerbang sekolahan tempat galang bersekolah. Aku turun dari mobil lalu menunggu di pos satpam. Sambil menunggu aku memainkan ponselku, saat membuka aplikasi instagram. Terpampanglah poto keluarga angkatku yang sedang liburan di bali. Sedih? Ya aku sedih. Tapi melihat mereka bahagia, sungguh aku juga bahagia. Meskipun hati ini sakit. Tidak mau larut dalam kesedihan aku masukan kembali handphoneku kedalam saku. Tak beberapa lama para gerombolan murid keluar dari gedung sekolah. Mataku langsung tertuju kepada anak laki laki dengan tas berwarna hitam dan seragam pramukanya. Hingga mata itu melihat mataku. Dan aku tersenyum.

Galang berlari ke arahku dan langsung mengambil tanganku untuk di salimi. "Asalamualaikum buna, ko buna ada disini?" Ya, galang sudah memanggilku dengan sebutan buna. Itu karna aku yang meminta.

Aku tersenyum yang sangat manis, lalu berjongkok menyamakan tinggi badan kami. "Waalaikumsalam anak ganteng, buna mau jemput kamu. Ga boleh ya?" Ucapku

"Bukan gitu buna, boleh kok. Alang malah seneng. Tapikan buna pasti cape baru pulang dari rumah sakit" tuturnya. Ah ya galang itu anaknya perhatian sekali.

"Ga papa ko. Ayo pulang, sebelum pulang kita makan dulu ya. Pasti belum makankan." Ucapku sambil menarik tangannya menuju mobil yang aku parkir didepan gerbang.

Dalam perjalanan, galang tidak pernah diam. Dia terus mengoceh tentang semalam ia tidur dengan lisa dirumahnya hingga diantarkan kesekolah. Bercerita tentang sekolahnya dan teman barunya. Hingga tidak terasa mereka sudah sampai di MCD.

"Ayo, lang. Turun" ucap siwy saat membukakan pintu untuk galang.

"Iya bun, makasih" jawabnya sambil memperlihatkan jajaran gigi rapihnya.

Mereka berdua berjalan besampingan dengan siwy yang menggandeng tangan galang. Lalu siwy memesan makanan terlebih dahulu dan duduk dibangku yang galang pilih. Yaitu, bangku yang langsung menghadap ke arah jendela kaca yang besar dan menampilkan lalu lalang manusia didepannya.

"Buna, tadi aku dapet temen baru loh" perkataan galang memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka beberapa saat yang lalu.

"Wah? Really?" Timpal siwy.

"Iya bun, namanya Tora"

"Boleh dong nanti kenalin sama buna?"

"Iya buna, nanti alang kenalin sama buna"

Siwy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang