"Tuhan tau apa yang terbaik untuk umatnya, tugas kita hanya menerima dan menjalaninya. Jangan pernah nyerah, bangkit dan buktikan bahwa kita ga selemah yang dilihat dunia."***
Hari yang ditunggu tunggu akhrinya tiba. Hari dimana Siwy dan Teguh akan melaksanakan pertunangan atau lamaran.
Di rumah Siwy sudah ada keluarga Lisa dan tentunya Lisa juga hadir, katanya "masa sahabat sendiri tunangan gw ga dateng, ga lucu kan?". Okey persahabatan mereka emang patut di acungi jempol.
Acara lamaran itu sendiri di adakan dengan sederhana, karna hanya dihadiri oleh keluarga besar Teguh dan keluarga Lisa.
Teguh beserta keluarganya sudah datang, kini mereka memasuki halaman rumah siwy. Teguh menggunakan baju kemeja lengan panjang berwarna merah dengan dibagian tengah terdapat motif batik memanjang.
"Asalamualaikum," salam dari keluarga Teguh. Yang membuat orang orang yang berada di dalam rumah keluar.
"Waalaikumsalam." Balas orang orang dari dalam.
"Eh udah pada datang, mari masuk pak, bu." Ajak Ravin-ibu dari Lisa.
Teguh dan keluarganya masuk kedalam rumah Siwy. Mereka duduk dilantai yang sudah dilapisi karpet.
"Lisa, panggil siwynya." Titah David- ayah Lisa.
"Iya, pah." Lisa pun berlalu menuju pintu kamar Siwy.
Tok tok tok
"Wy, aku masuk ya?" Ucap lisa dan masuk saat mendapat respon.
Lisa langsung menuju Siwy yang duduk di tepi ranjang sambil menautkan tangannya. Jelas, Siwy sedang gugup saat ini.
"Ayo, keluar. Teguh sama keluarganya udah dateng." Ajak Lisa, siwy mendongak menatap Lisa.
"Wy, apa ini yang terbaik buat hidup aku? Apakah aku pantas mendapatkan kebahagiaan ini?" Tanya Siwy beruntun. Lisa langsung duduk di samping Siwy dan menggenggam tangan siwy yang saling bertautan itu.
"Hey, jelas kamu pantas. Semua ornag berhak untuk bahagia. Kamu ga perlu takut, cukup jalani dan ikhlas pasti allah akan menemanimu." Lembut Lisa. Tanpa aba aba siwy langsung memeluk tubuh lisa.
"Terimakasih lis, udah jadi sahabat aku." Lirih Siwy.
"Terimakasih kembali, ayo ah itu kasian mas teguh kamunya nungguin." Goda lisa.
"Ih, apaan sih. Ya udah ayo."
Lisa dan Siwy berjalan beriringan, dan Siwy langsung duduk di tengah tengah antara ibunya Lisa dan ayahnya lisa. Sedangkan lisa duduk di samping Ravin dengan Galang di lahunannya.
"Langsung saja ke intinya, jadi saya datang kesini dengan keluarga. Ingin melamar putri bapa yang bernama Siwy Apriani untuk putra saya yaitu Teguh Nur wanda." Jelas Husein.
"Saya, Teguh Nur Wanda. Ingin meminta Restu kepada bapak untuk meminang Siwy Apriani." Sambung Teguh.
"Sebelumnya Terimakasih karna nak Teguh dengan berani melamar putri saya. Kalau saya bagaimana siwynya. Gimana nak?" Tanya David sambil mengelus kepala Siwy.
Siwy menatap David, Ravin, Lisa dan Galang bergantian lalu ia menjawab, "Bismilaahir-rohmaanir-rahim, Siwy terima lamar mas." Ucap siwy lalu menunduk karna malu.
"Ahamdulilah," semua kompak.
Setelah itu di adakan pemasangan cincin, yang di pasangkan oleh ibu dari pasangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siwy (On Going)
Random⚠️WARNING 18+⚠️ welcome to my second story. kali ini aku bawa lagi kisah tentang militer nih, story yang sekarang menceritakan seorang dokter dan tentara. semoga kalian suka ya🤗 kisah ini adalah murni dari otak author ya, bukan copas copas dan plag...