Pagi hari yang cerah, sepasang pengantin baru masih saja tidur. Tadi setelah solat subuh mereka melanjutkan tidur yang tertunda. Hingga sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.30, mereka belum juga bangun dari tidurnya.Hingga sinar matahari yang tembus dari kaca pintu balkon kamar hotel mereka, membuat salah satu dari pasutri baru itu bangun. Siwy bangun terlebih dahulu dan ia merasa berat di atas perutnya. Saat sudah mengumpulkan nyawa ia menoleh kesamping dan menemukan wajah damai suaminya yang akan menginjak satu hari mereka menikah.
Siwy mulai menepuk pelan pipi Teguh berniat membangunkannya. Karna saat melihat jam ia baru sadar bahwa mereka pasti sudah ditunggu untuk sarapan pagi di bawah oleh keluarganya.
"Mas, bangun." Ucap Siwy sambil mengelus pipi Teguh.
"Enghh," bukannya bangun Teguh malah mempererat pelukannya pada tubuh Siwy, sehingga Siwy merasa sesak akibat pelukan yang terlalu kencang.
"Aduh, mas. Engap ini, lepas. Ayo bangun udah siang pasti dibawah pada nungguin." Ucap Siwy sambil berusaha melepas pelukan suaminya. Saat sudah lepas Siwy langsung bangun lalu melaju menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
***
Setelah membersihkan diri pasutri baru itu turun untuk sarapan dengan keluarga dari Siwy maupun Teguh. Saat baru sampai ditempat mereka sarapan, pasutri itu disambut oleh sindiran sindiran dari para keluarga.
"Aduh, pengantin baru mah beda. Jam segini baru turun, kita sampe kelaperan ini nunggunya." Sindir Rakha.
"Iya ya, beda pengantin baru mah. Kaya ada cahayanya gitu. Berapa ronde bang Teguh?" Ledek Lisa.
Jangan tanyakan lagi bagaimana kondisi wajah Siwy. Mukanya sudah seperti kepiting rebus, sedangkan Teguh? Dia mah datar datar aja, kaya yang ga ada masalah idup. Wkwk.
Siwy dan Teguh duduk bersisian dan mulai mengambil makanan. Siwy melayani Teguh dengan membawakan nasi dan lauk kedalam piring milik suaminya itu, lalu mengisi piringnya. Saat sedang makan Galang menghampiri mereka.
"Buna," panggil Galang.
"Eh, hey sayang. Ada apa?" Tanya Siwy sambil menatap dan mengelus puncak kepala Galang.
"Alang pengen di suapin buna, boleh?" Pintanya Lirih.
"Boleh dong sini duduk di sini." Siwy menepuk pahanya, agar galang duduk di pangkuannya.
Siwy mulai menyuapi Galang dengan Telaten. Jika sedang manja Galang pasti seperti itu meminta Siwy untuk menyuapinya.
Sesi sarapan pun sudah selesai. Kini semuanya sudah kembali kekamar untuk membereskan barang. Karna hari ini Siwy dan Teguh akan pulang kerumah milik Siwy, selama 2 hari untuk beberes. Karena Teguh akan memboyong Siwy dan Galang ke rumah dinas miliknya.
Setelah membereskan barang barang, Teguh dan Siwy. Langsung turun untuk berpamitan kepada keluarga mereka berdua. Dan kini semua kelurga pasutri sudah kembali, Teguh, Siwy dan Galang pun sudah sampai dirumah milik Siwy.
***
Hari sudah malam, setelah solat isya. Kelurga kecil Teguh sedang berkumpul di ruang tengah. Teguh dan Siwy, sedang menemani Galang belajar. Karena esok adalah hari senin, hari dimana dimulainya aktivitas setelah libur 2 hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siwy (On Going)
Random⚠️WARNING 18+⚠️ welcome to my second story. kali ini aku bawa lagi kisah tentang militer nih, story yang sekarang menceritakan seorang dokter dan tentara. semoga kalian suka ya🤗 kisah ini adalah murni dari otak author ya, bukan copas copas dan plag...