I. Bulan Kesiangan

31 3 0
                                    

"Kunjungan perdamaian Neja Valen Marshellium, Putri Kekaisaran Marshellium, tinggal dua hari lagi. Tapi saat dunia menyambut Kedatanganya ketegangan mulai meningkat. Pendapat para ahli terbagi pada maksud dari kunjungan Kekaisaran ini, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara Mars dengan Bumi.

Pada sudut pandang optimis, diharapkan hubungan antara dua dunia ini dapat membaik. Tetapi dilihat dari sudut pandang pesimis, apakah itu hanyalah sekedar permainan politik yang digunakan untuk memudahkan perjanjian perdagangan antar planet?---"

Seorang laki-laki mendengarkan suara pembawa acara berita dari TV yang sedang memasak di dapur memainkan teflonnya. Terlihat seperti sedang membuat telur orak-arik.

Suara gemericik dari minyak goreng dalam teflon terdengar hingga membuat kakak perempuannya terbangun.

Laki-laki tersebut menoleh kebelakang sambil menyiapkan sarapan. Kakak perempuannya terlihat keluar dari kamar mandi mengusap matanya, membawa sikat gigi di tangan kirinya.

"Hooaamm, Shinra... Selamat pagi", salam pagi dari kakak perempuan Shinra yang terlihat masih mengantuk.

Jawab Shinra, " Selamat pagi, kak Sarah. Mana yang kau lebih suka, telur gulung atau telur orak-arik? ", Pertanyaan yang tak berbobot, mengetes apakah kak Sarah sudah benar-benar bangun.

" Ahh, aku pilih telur gulung saja"

Ternyata kak Sarah belum sepenuhnya bangun.

"Sayang sekali, hari ini aku membuat telur orak-arik", jawab Shinra yang memakai celemek hitam. Dibalik itu Shinra sudah memakai seragam sekolahnya. Kemeja putih, dasi biru muda dan celana biru muda.

Sedangkan kakaknya yang masih pakai baju tidur bermotif bunga duduk di meja makan. Shinra melepaskan celemeknya dan memakai sweater kuning.

"Kau tak sarapan dulu Shinra? ", tanya kak Sarah sambil memegang sendok berisi telur orak-arik.

"Aku sudah makan kok"

"Bagaimana dengan kau sendiri kak? Bukankah hari ini giliranmu menjadi instruktur latihan? ", tanya balik Shinra. Setelah sweater kuning terpakai, Shinra memakai lagi almamater dari sekolah yang berwarna kuning. Karena sebentar lagi akan datang musim dingin.

Kak Sarah yang terkejut membuka smartphone berwarna merah muda yang ada di sampingnya. Shinra sudah selesai persiapanya, dengan rambut coklat tua yang disisir rapi dengan mata coklatnya. Dia memakai tas dan menuju pintu keluar.

"Huaahhhh!!! ", Teriak kaget kak Sarah dan menaruh smartphonenya.

"Kenapa kau tak membangunkanku!? ", tanya kak Sarah sambil menepuk-nepuk tangan kanannya ke meja. Perasaan kesal, karena dia sadar dia bangun kesiangan.

Shinra yang sudah memegang gagang pintu menoleh ke belakang dan menjawab, "Aku sudah membangunkanmu berkali-kali, Pembantu Letda Sakaguchi".

" Hey, tunggu aku! ", dengan rambut coklat panjang yang masih acak-acakan, kak Sarah tidak ingin terlambat sendiri.

" Jangan khawatir. Jika kau bergegas, kau pasti bisa naik bus berikutnya", Jawab Shinra sambil membuka pintu.

"Kalau dari pengalamanku seperti itu", Shinra keluar dan menutup pintu.

Klek.

Shinra membuka pintu lagi, "oh ya, taruh piring kotornya di wastafel, oke? ".

Klek.

Pintu tertutup lagi. Kak Sarah, dengan mata coklatnya melihat pintu yang baru saja tertutup. Menggembungkan pipinya yang sendoknya masih di mulutnya dan dia mengayu-ayunkan kakinya. Memperlihatkan sisi menggemaskan yang kesal ditinggal duluan oleh adiknya.

Arnoscrios [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang