V. Gelombang I : Titan Fall ke-2

18 2 2
                                    

"Keinginan tulus Tuan Putri Neja kita untuk perdamaian telah hancur berkeping-keping... "

Panglima Nathair, seperti sedang mengungkapkan kemarahannya dengan penuh ambisi. Melemparkan tangan kanannya. Terlihat dari layar di dalam Titan milik Panglima Valkerij. Panglima Valkerij kemudian meninggalkan podium.

"... Oleh serangan pengkhianatan orang Bumi!"

Apapun yang Panglima Nathair deklarasikan, di dengar oleh seluruh 17 Pemimpin klan Ksatria Orbit.

"... Sebagai warga Kekaisaran Marshellium kita harus menjatuhkan palu keadilan dengan tegas atas tindakan kekejaman yang telah dilakukan para manusia primitif ini."

"Dengarkan aku, para Ksatria Mars yang penuh kebanggaan! Waktunya telah tiba!"

Seluruh Titan menyalahkan mesinnya. Lampu kecil di permukaan Titan menyala lebih terang dari biasanya. Nyala cincin berubah menjadi Putih dan memusatkan ujung Titan ke permukaan bumi.

"Tugas besar yang dibentangkan pada generasi ini, Operasi Penaklukan Bumi akan dilakukan demi keadilan kita! "

Sambil mengepalkan tangan kanannya dan mengangkatnya, Panglima Nathair menutup salurannya.

Panglima Valkerij kemudian duduk di kursi paling atas. Menerima laporan, "Panglima Valkerij, tingkat produksi reaktor mana 97%. Persiapan peluncuran selesai.

Panglima Valkerij, berjalan turun. Mendekat ke layar melihat tujuan kemana beliau akan mendarat. Beliau menutup mata dan membatin dalam dirinya, " Aku yang seharusnya disalahkan karena telah gagal menghentikan Tuan Putri untuk pergi ke Bumi."

Beliau membuka matanya dan memasang wajah serius, "Jangan sampai tertinggal dengan pemimpin yang lain! Jika memang harus begini, kita harus menunjukkan kesedihan kita melalui kekuatan senjata kita!"
Kata beliau tegas dan keras.

"Mulai pendaratan Titan! Target, Jakarta!"
Menunjukan lokasi yang telah ditampilkan di layar.

Dengan perintah beliau, Titan miliknya meluncur hampir memasuki atmosfer Bumi.

Dimas mendengarkan apa yang dideklarasikan oleh Panglima Nathair. Dia kemudian ke ruangan yang lantainya transparan. Melihat dari situ Bumi semakin besar yang berarti Titan semakin mendekat.

"Tuan Putri... ", kata Dimas yang keluar melihat ke lantai. Dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Setelah memasuki atmosfer pemandangan yang ada di bawah Dimas menjadi merah.

***

Earth Federation
Layar monitor yang sangat lebar menampilkan tulisan itu.

" Dari 17 Titan yang tersisa di orbit, terkonfirmasi sudah ada 9 yang mendarat"

Layar tersebut berganti, menampilkan gambar peta.

"Perkiraan titik pendaratan berada di New York, Beijing, Akihabara, dan Jakarta"

Kemudian di peta yang ditunjukkan. Titik merah yang ada disana berarti tempat perkiraan pendaratan Titan.

Orang yang menjelaskan di depan layar melanjutkan setelah menunjukkan itu, "Kami yakin akan ada Titan yang mendarat di sekitar 20 kilometer dari wilayah Bandung dan Jakarta Selatan. Perkiraan pendaratan pada pukul 08.00 WIB, tiga jam dari sekarang, walau kita tidak bisa memperkirakan kerusakan yang akan terjadi diyakini Pasukan Mars akan menyerang saat pendaratan. Karena itu, kita akan mengirim pasukan di 50 kilometer barat daya dari titik pendaratan. Lalu setelah guncang selesai, kita akan melakukan serangan balik sebelum mereka siap. Menurut pengamatan, Titan milik musuh kurang lebih memiliki panjang atau tinggi 2 kilometer--"

Seseorang yang ada di dekat Sarah bicara ditengah penjelasan, "Mereka ini tidak mengoordinasikan tugas mereka dengan benar. " Sambil menutup mata dan menurunkan dagu seakan meremehkan Mars.

" Mereka hanya tertarik siapa yang mendarat duluan. Sama sekali tidak ada struktur komando. " setelah mengatakan itu dia menghadap ke Sarah menunjukkan senyum yang meremehkan.

Letnan Joseph dari belakang mereka menyahut, "itu menunjukkan betapa sedikitnya pengetahuan kalian. " Sontak mereka berdua menoleh kebelakang.

Terlihat pintu otomatis yang ada di belakang Letnan Joseph menutup. Menandakan kalau dia baru saja datang dalam rapat ini.

Respon Sarah ketika melihat Letnan, "Letnan... "
Sedangkan orang yang ada disamping Sarah, melihat Letnan Joseph dengan tatapan merendahkan dan mengangkat dagunya.

Letnan Joseph melanjutkan, "Mereka tidak butuh struktur komando. Ada 17 pasukan militer yang dipimpin oleh 17 Ksatria yang berbeda." Mengatakan itu sambil mengeluarkan alkohol di sakunya.

"Mereka berlomba mendarat lebih dulu untuk menentukan siapa yang lebih hebat, saingan mereka adalah Ksatria Mars yang lain. Mereka sama sekali tidak memedulikan serangan balik dari darat." Tegas dan jelas apa yang dikatakan Letnan Joseph.

Sarah kemudian menundukkan kepala, "Hal seperti itu... "

"Mereka tiba-tiba menghentikan gencatan senjata secara sepihak? Seperti tiga tahun lalukan? "

Letnan Joseph tersenyum licik seakan dia lebih tau dari siapapun, "Gencatan senjata?"

"Selama 15 tahun ini, mereka itu terus berperang di dalam reruntuhan Bulan. Perang untuk bertahan hidup di hari berikutnya." Seluruh orang dalam ruangan yang cahayanya hanya dari layar monitor melihat Letnan Joseph, mereka semua tidak sengaja mendengar apa yang dikatakan Letnan Joseph.

***

New York, USA/20.05 CDT

Terlihat di jembatan yang menghubungkan antara dua kota, banyak orang yang sedang mengungsi dan menimbulkan kemacetan di jembatan itu. Kendaraan-kendaraan disana terus membunyikan klaksonya.

Ada juga orang yang keluar dari mobilnya berteriak, "Ayolah cepat brengsek! " Ada juga orang yang menghubungi keluarganya, "Makanya sudah kubilang berkali-kalikan!" Terdengar suara istrinya dari telepon tersebut.
Ya, karena nyawa mereka sedang di pertaruhan.

Kemudian semua orang menghentikan kegiatannya karena pandangannya teralih. "Apa itu? " Seseorang bicara. Tangannya menunjuk kepada sesuatu.

Sesuatu bersinar merah seperti terbakar. Bagaikan meteor yang akan menghantam kota.

Wssss---
Duarr---

Ledakan hasil dari hantaman tersebut bahkan tiga kali lebih besar dari bom atom di Hiroshima. Orang-orang yang ada di jembatan belum sempat bereaksi. Tapi gelombang kejut yang menghampiri mereka membuat mereka menjadi abu saking panasnya dan menerbangkan segalanya.

Kaca gedung disekitarnya pecah, gedung juga mulai roboh, kendaraan-kendaraan mulai berterbangan dan terbakar. Seluruh bangunan dan rumah seisinya terbakar hangus. Kemudian gelombang balik menarik segala sesuatu yang dihempaskan tadi dan memadamkan api. Memperlihatkan sesuatu yang mengerikan.

Langsung seluruh kota sekitarnya mati secara berurutan. Dari dekat kejadian sampai yang jauh dari kejadian.

Seluruh tempat tidak ada cahaya. Asap dari tempat kejadian perlahan mulai menghilang. Terlihat jarum raksasa, disinari cahaya bulan yang redup.

Kemudian bagian atas jarum hitam itu mekar, bagaikan bunga hitam. Cincin yang ada di paling atas berubah warna menjadi merah dan sudah mirip seperti putik dari bunga raksasa itu.
Dikegelapan malam, hanya cahaya bulan yang tidak begitu terang menyinari Titan itu. Dilihat dari manapun itu bagaikan Kastil Iblis.

***

Di belahan bumi yang lain, dua anak kecil laki-laki dan perempuan. keluar rumah melihat pemandangan yang indah dan langka,"Kak liat ada bintang jatuh! " Tanya adik laki-laki tersebut.
"Keren... Ada banyak banget... Apakah kamu sudah membuat permohonan? " Kata kakak perempuan kepada adiknya.

"Belum, baiklah. Aku berharap semua orang di dunia ini bisa hidup bersama dengan damai! " Permohonan adik laki-lakinya.

Mereka tertawa bersama dengan wajah polos, melihat pemandangan indah baginya. Bintang jatuh sahut menyahut. Tidak menyadari bahwa kehancuran telah tiba.

Arnoscrios [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang