﷽
Alhamdulillah, bisa dua kali update dalam sehari🤗
Tinggalkan jejak berupa vote dan comment 🤗
Mohon bantuan dan mohon maaf jika ada kesalahan kata maupun susunannya🤗
Author mohon jangan ada yang silent readers ya, kita saling menghargai 🤗Selamat membaca❤️
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم
🌴🌴🌴
Shabi POV.
Dikarenakan hujan tadi malam, pagi ini udara terasa sangat dingin, hingga ketika mandi badanku menggigil kedinginan. Aku memakai koas double untuk menghalangi masuknya udara dingin, karena pagi ini aku akan ikut ngaji pagi dengan Ain. Beruntung, setiap pagi ngajinya di musholla pondok putri bersama Nyai Khadijah.
"Mbak Shabi udah siap?" tanya Ain padaku yang sedang berbenah jilbab.
"Iya siap," jawabku seraya memasang jarum pentul ke jilbabku.
"Oh iya, kitab pagi ini apa?" lanjutku.
"Riyadlus Sholihin, mbak punya kan kitabnya?"
"Punya kok, itu di dalam almari."
"Kok aku gak tau, padahal kemarin yang menata bajunya mbak Shabi kan aku."
"Yang kamu bawa kemarin cuma tas baju, kalau tas kitabnya kemarin aku lupa kalau masih ada di jok mobil Gus Syafiq."
"Lah terus mbak Shabi ambil tas kitabnya kapan?"
"Waktu kamu buang air semalem."
"Makanya aku gak tau."
"Udah ayo, aku udah siap."
Aku dan Ain berangkat bersama menuju ke musholla. Selama perjalanan kami bertemu dengan santri-santri yang juga akan mengaji ke musholla. Sesampainya di musholla Ain mengajakku ke tempat duduk paling depan, padahal aku sudah melarangnya tapi dia tetep kekeuh dengan keputusannya. Alhasil, aku hanya pasrah mengikuti Ain untuk menempati tempat duduk paling depan.
"Ain... ayo agak ke belakang aja, aku malu disini."
"Gak usah malu mbak, kan kita mau mencari ilmu bukan mau mencuri."
"Ih kamu ini," kesalku.
"Udah mbak, masih pagi jangan cemberut."
Aku diam tidak menggubris perkataan Ain.
"Mbak, bu Nyai Khadijah dateng," kata Ain tiba-tiba.
Aku langsung membenarkan posisi dudukku, dan membuka kitab yang akan aku pelajari.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Nyai Khadijah dengan senyum teduh di wajah beliau.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semua santri yang ada di musholla tak terkecuali aku.
Setelah bertawassul, Nyai Khadijah memulai pengajian pagi ini.
"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim, sekarang kita akan mempelajari tentang bab Sabar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat ke 200 yang artinya, 'Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu.'"Metode pengajaran yang digunakan Nyai Khadijah sama persis seperti Nyai Zainab, yakni beliau akan membaca dan memaknai kitab terlebih dahulu, dan setelah itu beliau menerangkan isi dari yang kitab yang telah beliau maknai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau, Ningku! [TERBIT]
Teen Fiction[Beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbitan] [Spritual-Romance] Blurb : Ning, julukan itu pernah terlontar dari mulut seorang lelaki saat masa kecil Shabi. Lelaki itu adalah putra dari seorang kyai, dia bernama Rizal Bahtiar Sakhi. Sosok l...