part 1

1.1K 71 4
                                    


Seorang gadis kecil berpakaian lusuh,dengan luka disekujur tubuhnya. Berusia sekitar 8 tahun, terus saja berlari sekuat tenaganya. Saking cepatnya berlari, ia bahkan sempat terjatuh. Memilih segera bangkit lalu kembali ia berlari tanpa alas kaki. Sesekali ia menoleh kebelakang. Seorang pria dewasa berpenampilan urakan dengan brewoknya yang tampak mabuk itu tengah mengejarnya. Ia begitu ketakutan. Berharap ada seseorang yang akan menyelamatkannya. Terus saja ia berteriak meminta pertolongan. Sementara sekelilingnya tampak sepi, bahkan tak ada orang yang lewat.                                         
                                                                
Tiba-tiba saja seseorang membekap mulutnya dan menyeretnya ke lorong kecil dan bersembunyi bersamanya disebuah rumah tua yang terbengkalai dan tidak berpintu. Suzy kecil berusaha melepaskan diri dari seseorang tidak ia kenal itu. Ia bahkan mengigit tangan sang pelaku agar  sang pelaku mau melepas tangannya dari mulutnya(Suzy kecil) . pria yang tampaknya lebih besar dari Suzy kecil, kini sudah melepas tangannya dari mulut Suzy. "shut!" Ia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya. Memberi kode pada Suzy kecil agar diam. Suzy kecil menganggukkan kepalanya. Mereka saat ini tengah berjongkok. Sekujur tubuh Suzy tampak gemetaran, penuh rasa takut. Pria dewasa itu masih saja mencarinya sembari meneriakan namanya "SUZY_YA! SUZY. NEO EODIYA?" dengan eksen mabuk sang pria itu memanggilnya.

Sementara pria yang tidak Suzy kecil kenal itu berusaha menyembunyikan Suzy kecil dibalik tubuhnya. Membiarkan Suzy kecil berada dibelakangnya. Ia mencoba mengintip dari balik dinding berbahan kayu. Saat ini ia bisa melihat seorang pria dewasa sedang berada dibadan jalan. Pria dewasa itu menoleh ke segala arah guna menemukan orang yang tengah ia cari. Cepet-cepat ia menyembunyikan dirinya dibalik dinding yang sudah tampak keropos itu. Tidak mengintip lagi. Ia juga sedikit takut dengan pria dewasa itu. Karena pria dewasa itu memang tampak menakutkan. Sebelah tangan memegang botol minuman keras sementara tangan yang satunya lagi membawa tongkat kayu baseball. Wajahnya yang lumayan sangar  membuat remaja itu turut merasa gentar.

"Suzy_ya! Suzy! Nawabwa!

Pria dewasa itu masih saja meneriakkan nama Suzy. Ia bahkan mencari kesana_kemari guna menemukan Suzy. Beruntung saja ia melewatkan lorong kecil yang tidak terlalu panjang itu.

Setelah merasa yang ia cari tidak ada disana, pria dewasa itu baru pergi dari kawasan tersebut.

Tak lagi mendengar adanya suara-suara, pria remaja itu perlahan keluar dari persembunyiannya. Melihat sekelilingnya untuk memastikan bahwa orang yang mengejar Suzy sudah tidak ada. Kembali ia berlari menuju tempat persembunyian mereka. "gwenchana. Sekarang kau sudah boleh keluar.  Sudah aman. Ahjusshi itu sudah pergi."

Suzy kecil menganggukkan kepalanya. Perlahan-lahan ia keluar dari tempat persembunyiannya.

"aku harus pergi. Ibu pasti sedang mencariku!" pria muda itu kemudian berlari meninggalkan Suzy kecil.

"Gomawo." Suzy kecil berteriak.

Pria muda itu menghentikan langkahnya lantas menganggukan kepalanya tanpa melihat pada Suzy kecil. Kemudian ia kembali berlari meninggalkan Suzy kecil.

Setelah kepergian pria muda itu, Suzy kecil melangkah pelan. Ia meringis merasakan nyeri ditapak kakinya. Mendudukan dirinya diatas tanah, Suzy kecil melihat tapak kakinya yang begitu kotor dan melihat luka yang hampir tak tampak lagi. Akibat tertutup darah dan tanah. Mengusap_usap tapak kakinya guna menyingkirkan tanah pada lukanya.

Suzy kecil menangis. Dengan dagu bertumpu pada sebelah lutut. Kepalanya tertunduk menatap luka pada tapak kaki yang satunya lagi. Ia menangis tanpa suara. Seolah sedang menahan perasaannya. "omma. Omma eodiseo?" Suzy kecil berujar. "kenapa tidak membawaku bersamamu. Kenapa tidak menginginkanku?" kembali ia terisak. Kali ini terdengar suara tangisannya. Sesekali ia mengusap air matanya dengan punggung tangannya yang juga sudah kotor itu. "omma harus kembali untuk membawaku bersamamu. Aku takut pada appa. Appa selalu saja memukulku kalau sedang mabuk!" monolognya.

Bersambung..

Part ini sengaja dibuat singkat guna mengetahui minat para pembaca sekalian. Sekalian juga mau minta pendapat dari para pembaca sekalian. Untuk lead malenya bagusan pake Lee Minho atau Lee Seunggi ya? Tolong donk bantu kasih saran. Bingung milih saya, karena keduanya cocok dipasangkan dengan Suzy.

And ada lagi nih mau info. Kelanjutan Fanfic ini untuk sementara masih saya pending, karena masih ada 2 fanfic yang perlu saya selesaikan.

Trims. Sekian dari saya.  :)

Need Your Love (completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang