8

219 32 0
                                    


Sorry for typos and happy reading.

______________________________________

Melihat daerah pemungkiman yang baru saja di laluinya, Seunggi bisa mengambil kesimpulan bahwa kehidupan wanita yang sedang duduk disampingnya tidak benar-benar baik. Daerah ini mengingatkan dirinya akan seseorang di masa mudanya. Ya dia itu Soojung. Entah bagaimana kabar wanita itu di sana. Lamun Seunggi.

"berhenti. Kita sudah sampai!"

Suzy segera turun dari mobil yang di tumpanginya. Sementara Seunggi, pria itu seperti tersihir kembali ke masa lalu. Ia bukannya menjalankan kendaraannya dan pergi, melainkan hanya diam di tempat.

Suzy tidak peduli. Ia hanya melangkah keluar. Memasuki sebuah gang yang lebih kecil lagi. Menuju kediamannya dan Bomi. Saat ia masuk ke rumahnya Suzy memekik histeris. Rumah yang begitu buruk itu tampak berantakkan dan itu memang bukan masalah.

Masalah terbesar adalah Bomi. Wanita itu tergeletak tak sadarkan diri dengan kepalanya yang bersimbah darah.

"onnie. Onnie. Bangunlah! Seseorang,siapa saja. Tolong bantu aku!"

Namun tak ada jawaban. Dua hunian lain yang berada di sisi kiri dan kanan rumahnya, memang hanyalah rumah kosong tanpa penghuni. Sedangkan bagian depan rumahnya hanyalah tembok beton tinggi. Pemilik rumahnya adalah orang yang tinggal di depan gang rumahnya.

Tanpa berpikir lagi, segera Suzy berlari ke depan gang rumahnya. Berharap orang yang baru saja memberinya tumpangan itu belum pergi. Dan beruntung saja Suzy kali ini. Seunggi, pria itu masih melongo di tempatnya.

Suzy tidak menyia_yiakan kesempatan yang ada. Secepatnya ia mengedor kaca mobil. "tolong aku. Tolong aku ajjushi, panggilnya pada Seunggi."

Melihat pintunya di gedor, Seunggi kembali pada kesadarannya. Ia membuka pintu mobil. "ada apa lagi?"

"tolong aku. Onnie. Onnie dia_"

Tanpa menunggu lagi Seunggi mengikuti langkah besar Suzy menuju tempat yang di maksud. Seorang wanita yang mungkin sebaya dengannya itu tampak berbaring tak sadarkan diri akibat luka di bagian kepalanya. Sementara banyak terdapat darah di lantai.

Seunggi menghubungi pihak rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Setelah sebelumnya ia memastikan terlebih dahulu bahwa Bomi masih bernyawa. Bisa di selamatkan. "jangan menangis! Dia akan baik-baik saja!" pria Lee menatap Suzy yang terus saja menggumamkan nama "onnie" sembari menangis.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Batin Seunggi. Sepertinya seseorang sengaja melukai wanita ini, memukul kepala wanita ini dengan menggunakan botol kosong minuman keras. Pertanyaannya kenapa orang itu melakukannya? Keadaan rumah juga tampak kacau. Apakah sang pelaku pada dasarnya berniat mencuri sesuatu lalu ketahuan dan ia memukul kepala korban? Tapi melihat bagaimana kondisi rumah ini, memangnya apa yang bisa di curi?

"Suzy_ssi. Coba periksa. Apa ada sesuatu yang hilang? Sepertinya ada seseorang yang masuk kemari dan melakukannya."

Suzy menuruti perintah Seunggi. Mencoba mencari tahu apa gerangan yang hilang. Dan sepertinya tidak ada yang hilang. "tidak ada yang hilang."

Tak lama kemudian mobil ambulance pun tiba. Karena mobil memang tak bisa masuk, maka Bomi'lah yang di bopong keluar. Di sepanjang perjalanan Suzy terus saja melantunkan doa. Ia begitu takut kehilangan Bomi. "onnie kumohon bertahanlah. Jangan tinggalkan aku. Ku mohon. Ujarnya, setelah usai berdoa.

Di rumah sakit para petugas medis tampak sibuk melakukan tugasnya. Kondisi Bomi di katakan kritis karena wanita tersebut kehilangan banyak darah.

Suzy menunggu dengan gelisah. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan bila Bomi benar-benar pergi meninggalkan dirinya. Ia sendiri di sodorkan sebuah surat dan sang petugas medis memintanya membubuhkan tanda tangan di atasnya.

Need Your Love (completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang