3

365 40 3
                                    


Sorry for typos and happy reading.

______________________________________

Tidak terasa sudah seminggu lamanya Sooji bekerja sebagai pelayan di restaurant milik pemuda Lee itu. Perlakuan baik pria itu padanya membuat Sooji berharap lebih dari sang namja.

Sooji secara diam-diam menganggumi sosok pria tampan itu. Pria yang tampak begitu maskulin, sukses dan yang lebih penting dari semuanya adalah pria ini baik dan setia.

Hanya satu wanita yang selalu ia puja. Dia adalah kekasihnya, Jung Sojung. Sang pria juga sering sekali bersikap romantis pada kekasihnya yang berprofesi sebagai artis itu.

Sooji mengetahui sisi romantis dari pria itu karena pria tersebut sering meminta bantuan mereka(pelayan) menyiapkan beberapa kejutan manis untuk sang kekasih. Memberi bunga, menyembunyikan perhiasan didalam sajian, menuliskan kata-kata cinta pada sajian, itu yang sering sang pria lakukan.

Membuat bukan hanya Sooji seorang saja, melainkan hampir semua staf wanita jatuh hati pada sosok pria itu. Tapi sadar akan siapa dirinya, Sooji berusaha membuang jauh pikiran itu. Cinta. Ia tidak boleh mencintai pria itu.

Pria itu bukan takdir untuknya. Pria itu begitu rupawan lagi chebol, berbeda dengar dirinya yang miskin. Kalimat seperti inilah yang terus Sooji tanamkan pada dirinya. Agar dirinya sadar diri akan status sosialnya. Suatu saat wanita anggun yang dikagumi banyak orang itu akan menjadi nyonya sekaligus istri dari bossnya.

"apa yang sedang kau lamunkan!"

Suara berat seorang pria berhasil menyadarkan lamunan Sooji. Wanita itu sedang duduk termenung di sudut meja. "ah. Boss! Kapan boss tiba? Dimana nona Sojung?"

Minho tersenyum menanggapi pertanyaannya. Pria itu malah mengacak- Acak poninya. Membuat wajah Sooji bersembur merah.

"kau sangat cantik. Kenapa aku merasa seperti itu! Kau tidak kalah dari Sojung, hanya saja kenapa ya, bagiku Sojung tetap lebih menarik!"

Setelah berucap, Minho memilih mengayunkan langkah menuju ruang pribadinya. Membiarkan wanita naif bernama Sooji membatu dengan kalimat yang baru saja ia ucapkan.

Aku cantik? Sooji menyentuh kedua belah pipinya. Mengipas_ngipaskan tangannya pada wajah. Ia merasa panas. Pria itu, selalu bisa dan berhasil membuatnya bersemu merah. Sooji mengigit bibir bawahnya. Lagi- lagi dirinya terpesona oleh pria tersebut.

Sooji memandang sekelilingnya, Sunyi. Kemana perginya semua orang? Bahkan tidak ada tamu yang datang. Sooji menatap pada jam digital yang ada diponselnya. Ponsel yang baru kemarin ia miliki. Pemberian dari bossnya. Minho yang memberikan untuknya.

Pria itu berkata bahwa setiap karyawannya wajib memiliki ponsel agar mudah dihubungi, berhubung semua karyawannya sudah memiliki yang namanya ponsel dan hanya Soojilah satu_satunya karyawan yang tidak memiliki handphone, maka pria itu memberikan untuknya secara cuma- cuma alias gratis.

Pria tersebut membuat nomor dirinya berada di urutan pertama di daftar panggilan Sooji. Beralasan agar wanita tersebut lebih mudah mengingatnya, sedangkan sahabatnya Bomi berada di daftar panggilan kedua.

Sooji baru mengetahui, ternyata jam buka restoran baru saja berakhir, pantas saja kondisi restoran sepi. Jangankan pengunjung, bahkan para karyawan entah pergi kemana. Begitupun halnya dengan Bomi. Sooji tidak melihat wanita itu.

"Sooji_ya. Kemarilah!"

Minho baru saja membuka pintu kaca ruangannya.

"ada apa sajangnim. Apa yang bisa saya bantu?" Tanyanya sopan.

"duduklah! Ini bantu aku melihat beberapa data ini."
Minho menyerahkan tumpukan kertas berwarna putih yang terdapat banyak angka nominalnya. Bon penjualan. Pria itu menunjukannya pada Sooji.

Need Your Love (completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang