22

204 26 3
                                    


Pemakaman pria Bae dihadiri oleh keluarga dan orang terdekatnya. Termasuk istri ke_duanya, kedua putrinya(Suzy,Soojung), keluarga Lee Seunggi.

Banyak wartawan yang ingin ikut mengabadikan kepergian pria itu di karenakan kedua putrinya yang masuk kedalam jalur orang tersohor. Belum lagi besannya adalah pengusaha nomor satu. Tapi, sayang keinginan para peliput berita itu tak akan pernah tersampai.

Puluhan pria bertubuh kekar tampak berjaga di sekeliling makam. Mereka selalu siap menghalang, bila saja ada jurnalis yang bandel dan tetap memaksa meliput atau menghidupkan kameranya maka, orang-orang itu tak akan segan memberi pelajaran. Mereka mendapatkan perintah dari Seunggi yang ingin melindungi privasi keluarganya.

Memang tak seharusnya para pencari berita itu sampai mengusik kemari. Bukankah seharusnya mereka bisa membedakan mana yang seharusnya dijadikan pemberitaan dan mana yang tidak. Bagaimanapun keluarga sedang dalam keadaan berduka. Tapi entahlah mungkin ini tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka mengusik ketenangan hidup orang lain.

Sooji masih terus berlutut di pusara ayahnya yang berada di samping makam ibunya.

Matanya tampak sembab. Guratan lelah begitu terlihat dari wajahnya. Sooji bahkan tidak berkata_kata. Hanya menetap pada pusara kedua orangtuanya.

Soojung, wanita itu juga melakukan hal yang sama. Ia juga begitu merasakan kehilangan sosok sang ayah. Selama ini wanita itu begitu menyayangi Soobin dan menganggap mendiang adalah sosok ayah yang sangat bijaksana. Wajar saja bila sekarang Soojung juga sedang berduka. Disisinya ada Minho yang mendampingi. Kedua orang tua Minho juga turut hadir di pemakaman. Mereka kenal baik dengan almarhum dan keluarganya, jadi sudah sepantasnya mereka turut hadir di tempat peristirahatan terakhir almarhum.

_

Usai acara pemakaman di gelar, beberapa pelayat telah pergi. Kini yang masih setia menemani di depan pusara hanya Soojung, Sooji, dan istri kedua mendiang.

Seunggi sengaja memilih pergi untuk memberi ruang pada Sooji dan keluarga tirinya. Ia masih percaya bahwa Soojung tahu situasi dan tak akan berani berbuat onar saat berhadapan dengan ibu dan mendiang ayahnya.

"omma, sekarang kita harus bagaimana? Appa sudah pergi meninggalkan kita?"

Tak ada jawaban.

Dengan mata bengkak dan sayu, pemilik marga Jung itu hanya terus menatap pusara sang suami. Rasanya wanita ini ingin segera menyusul saja. Bila tidak ingat ia masih punya Soojung, mungkin Nyonya Jung sudah mengakhiri hidupnya.

Sooji sendiri masih terdiam dan pada posisi berlututnya. Entah sudah berapa jam ia melakukannya. Tak ada kata-kata sama sekali yang keluar dari bibirnya. Membuat Soojung sesaat menatap ke arahnya.

Andai tidak sedang bersama ibunya saat ini dan di hadapannya bukan makam sang ayah, mungkin Soojung akan bertanya, "yak_apa kau masih hidup?" sayangnya pertanyaan ini hanya bisa Soojung kubur dalam_dalam, seperti perkiraan Seunggi wanita yang satu ini tak akan berulah bila dihadapan kedua orang tuanya.

"appa, omma, beristirahatlah dengan tenang!"

Ah_akhirnya Sooji membuka suara.

"aku akan menjalani hidupku dengan baik, jadi appa dan omma tak perlu mencemaskanku!"

Sooji mencoba tersenyum dengan wajahnya yang berduka.

Setelahnya ia mencoba beranjak dari posisinya. Mungkin karena terlalu lama berlutut, kaki Suzy saat ini sulit diajak kompromi. Wanita Bae ini hampir saja terjatuh, akan tetapi Soojung membantu memegangi pergelangan tangan Sooji.

Need Your Love (completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang