5

264 30 0
                                    


Sorry for typos and happy reading

______________________________________

Seperti janjinya saat kemarin, Minho kembali mengajak Sooji pergi ke tempat dimana air terjun berada. Tepat seusai mereka menyelesaikan sarapan pagi. Mereka sempat mengajak Bomi, tapi wanita itu menolak. Meminta Sooji dan Minho pergi berdua saja. Alhasil, beginilah mereka hanya berdua saja.

Kali ini mereka mengenakan pakaian santai. Minho dengan pakaian rumahannya, walau hanya pakaian rumahan namun pakaiannya tempak tampak mewah ditubuh pria itu.

Lain halnya dengan Sooji. Ia memakai kaos usangnya. Dengan celana panjang yang tak kala usang. Rambutnya ia ikat model bun. Siap memulai harinya. Kali ini ia melangkah lebih cepat dibanding Minho. Tidak sabaran untuk tiba disana. Tempat yang menurutnya merupakan sorga dunia.

Minho hanya tersenyum melihat antusiasme Sooji. Kedua tangan ia masukan disaku celana panjangnya. "eoh. Dingin!" pria itu bergumam.

Begitu tiba di tempat yang menjadi tujuannya, Sooji tak lagi menunggu. Ia langsung melepas alas kaki. Duduk di bebatuan sembari tangannya menyibak air. "sajangnim kemari. Ayo kemari!"

Berbalik sesaat guna memanggil bossnya.

"arra. Aku datang!"

Minho tersenyum merekah. Berlari kecil menghampiri Sooji. Namun masih dengan posisinya berdiri memandang air terjun dengan kedua tangan tetap berada pada saku celana.

"sajangnim. Benarkah sajangnim akan tetap seperti itu? Ayolah. Kita bermain."

Sooji beranjak dari posisinya merangkul lengan pria itu. Membawanya semakin mendekat kearah dimana air terdapat.

"jangan. Aku tidak ingin melakukannya. Ini dingin!"

Sooji memasang wajah memelasnya. "ayolah sajangnim. Sekali ini saja!"

Membuat angka satu dengan jari tangan.

"arraso. Hanya satu kali saja. Kau berjanji ya!"

Pria itu membuka alas kaki. Melipat celana panjangnya hingga sebatas lutut. Begitu juga dengan kaos tangan panjang yang ia kenakan. Pria itu melipatnya hingga sebatas siku. Setelahnya. Ia duduk di bebatuan dengan kaki diceburkan ke dalam air. Sama seperti yang sedang Sooji lakukan saat ini. Ia juga menyibak air, meniru perlakuan Sooji.

Mereka tertawa bersama. Sesekali Sooji berbuat jahil. Menyibak air jernih itu ke wajah Minho. Membuat pria itu melakukan hal yang sama padanya. Mereka kembali tertawa bersama.

Semakin lama Sooji semakin memperlancar aksinya. Semakin menyibak air dengan jumlah yang lebih banyak. Ia menampung air dengan telapak tangan yang ia kuncupkan lalu

Byurr

Menyiramkannya pada wajah Minho.

"yak. Jangan lakukan itu. Aku tidak menduga bahwa kau bisa begitu licik!"

Minho tertawa. Tampaknya ia kini menikmati permainan yang ia mainkan bersama Sooji.

"kemari kau gadis licik."

Weks

Sooji menjulurkan lidah. Semakin ia menjauh ke arah air terjun. Memijaki bebatuan yang berada di dalam air itu. Bebatuan yang licin itu hampir membuatnya terjatuh karena tergelincir. Untunglah dengan sigap Minho menahan pinggulnya. Satu tangan pria itu gunakan untuk menahan belakang kepala Sooji

Byur..

Kali ini mereka benar- benar terjatuh. Karena tempat berpijak Minho juga cukup licin, ditambah lagi pria itu harus menahan berat tubuh Sooji. Alhasil mereka berdua benar- benar basah saat ini. Mereka hanya bisa pasrah dan tertawa bersama.

Need Your Love (completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang