- ▫️▫️▫️▫️▫️ -
Jimin sadar.
Tengah malam tadi saat Namjoon dan Taehyung terlelap kelelahan setelah menangis berjam-jam lamanya, Jimin sempat siuman tanpa Namjoon dan Taehyung sadari.
Jimin kemudian di pindahkan ke kamar rawat setelah sempat siuman. Namjoon dan Taehyung sudah bisa menjenguk dari dekat.
Seperti saat ini.
Saat Taehyung bersikeras untuk menemani Jimin dan menolak kembali ke ruang rawatnya. Malah sibuk menggenggam protektif jemari mungil Jimin sambil memandangi wajah Jimin yang kembali terlelap.
Namjoon geleng-geleng kepala melihatnya. Terkikik geli saat Taehyung bahkan tak mau bergantian dengan Namjoon dan malah semakin menggenggam erat jemari Jimin.
Tapi setidaknya Namjoon bisa bernapas lega sekarang. Kondisi Jimin sudah lebih baik bahkan sempat siuman. Dan kata-kata Seokjin pun tidak bisa hilang dari pikiran Namjoon. Membuat Namjoon terus-terusan tersenyum seperti orang gila.
"Kau tahu kecelakaan di bandara yang aku ceritakan waktu itu? Salah satu korban kecelakaan mengalami mati otak. Dokter dan tim medis sudah mengatakan mustahil pasien selamat. Pasien hanya akan bertahan sampai satu minggu paling lama."
"Keluarga korban akhirnya setuju melepas korban. Mereka juga meminta untuk memberikan organ yang masih berfungsi untuk pasien lain."
"Aku sudah melakukan pemeriksaan dan menyamakannya dengan rekam medis Jimin. Hasilnya cocok, Jimin bisa di operasi. Jimin akan mendapat jantung barunya."
Namjoon kembali mengulum senyum tertahan kala mengingat penggal kalimat Seokjin. Kalau bisa sebenarnya ia ingin berteriak bahagia saking senangnya.
"Jimin ... dia akan baik-baik saja, kan sekarang?"
Namjoon menoleh saat suara lirih Taehyung melunturkan senyum tidak jelasnya. Dia menatap Taehyung yang masih menggenggam protektif jemari Jimin, lalu tersenyum teduh melihat pemandangan di hadapannya.
"Tentu saja. Kau tidak dengar apa yang semalam Paman Seokjin katakan? Jimin bisa di operasi setelah keadaannya membaik. Jimin akan hidup lebih lama setelah operasi, " ucap Namjoon dengan senyum hangatnya.
Taehyung menunduk mendengar tutur Namjoon. Kata-kata Namjoon sebenarnya sudah cukup menjelaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja sekarang. Tapi tetap saja, ketakutan itu masih ada. Bahkan hanya melihat Jimin terlelap damai saja, Taehyung di buat takut jika Jimin tak kunjung menyudahi tidurnya.
Rasa bersalah Taehyung juga semakin menggerayai hatinya. Taehyung merasa bersalah karna telah berprasangka buruk pada Jimin. Taehyung sempat marah pada Jimin, tidak ingin bertemu Jimin, dan kecewa pada Jimin.
Taehyung kembali menetap lekat wajah pucat Jimin. Netranya menatap sendu pejam lelap Jimin, "Tetap saja aku takut, Pa. Jimin akan di operasi, dan operasi itu selalu mengerikan."
Sebab Taehyung sempat mencuri dengar pembicaraan Seokjin dan Namjoon beberapa jam lalu. Bukan sepenuhnya kabar bahagia yang mampu meringankan beban Taehyung, sebab kata kemungkinan yang Seokjin paparkan membuat Taehyung tak berani melepas Jimin ke meja operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikrokosmos [Twins Brother]✔️
FanfictionKata orang, anak kembar itu berbeda. Mereka akan cenderung merasakan apa yang kembarannya rasakan. Kata orang, anak kembar itu kompak, saling terikat dan memahami perasaan satu sama lain. Tapi semua 'Kata orang' itu tidak berlaku bagi mereka. Nyatan...