Lembar ketigapuluh tiga

6.9K 941 853
                                    

unrevisi!
.
.
.

- ▫️▫️▫️▫️▫️ -

Musim gugur sebentar lagi akan berakhir. Membawa pergi duka dan luka yang pernah mereka alami. Mengganti lembar yang telah usang dengan lembar baru yang lebih berwarna.

Dulu, Namjoon tidak begitu suka saat musim gugur tiba. Sebab yang ia ingat, musim gugur sepuluh tahun lalu telah membawanya dalam perpisahan telak rumah tangganya . Musim gugur sepuluh tahun lalu membuat Jiminnya sakit. Musim gugur sepuluh tahun lalu, membuat hubungan Namjoon dan Taehyung menjadi berjarak.

Tapi musim gugur kali ini membawa bahagia untuk Namjoon. Sebab di musim gugur kali ini, anaknya, semestanya, tidak lagi di hantui bayang-bayang kematian. Jimin masih tetap bersamanya di musim gugur kali ini. Bahkan mungkin, mereka akan selalu bersama di musim gugur berikutnya.

Tidak ada lagi topeng kepura-puraan di antara mereka. Tidak ada lagi tembok pembatas yang membuat hubungan mereka berjarak. Tidak ada lagi tangis pilu yang takut akan kehilangan.

Yang ada hanya tawa. Dunia kelabu mereka kembali berwarna akan canda dan gelak tawa.

Tapi, apa bahagia benar-benar berpihak pada mereka? Sebab semesta menyimpan seribu misteri yang tidak mampu mereka tebak seperti apa akhir yang sebenarnya.

"Apa yang membuat Papa bahagia?"

Malam itu, Jimin di temani Namjoon karna Taehyung sedang pulang membersihkan badannya. Tapi sampai pukul sembilan malam tidak kunjung kembali.

Jimin bertanya penasaran, kemudian kembali bersuara. "Mungkin Papa ingin pernikahan Papa dan bibi Anna di gelar mewah? Atau bulan madu yang romantis?"

"Anna belum memberi jawaban jika kau lupa." Namjoon berujar datar, membuat Jimin meringis tak enak. Ia kemudian terlihat memasang raut berpikir sejenak, sebelum kembali beralih pada Jimin dan tersenyum lembut pada anaknya.

"Papa sebenarnya tidak butuh pasangan hidup untuk bahagia. Papa tidak perlu apapun untuk bahagia, selama ada kau dan Taehyung di samping Papa. Kalian sudah cukup, bahkan lebih dari cukup untuk membuat Papa merasa menjadi orang paling bahagia, karna memiliki jagoan-jagoan seperti kalian."

Namjoon masih menatap dalam manik penuh arti milik Jimin, lalu melanjutkan, "Papa sudah bilang, kan. Kalian adalah sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup Papa. Papa tidak pernah berhenti bersyukur Tuhan menghadiahkan kalian dalam hidup Papa. Papa tidak pernah menyesal pernah menikah dengan Mama kalian, karna dari pernikahan itu kalian hadir di dunia."

Jimin tersentuh mendengar tutur teramat tulus dari sang ayah. Yang terselip sayang teramat besar dalam setiap penggal kalimatnya. Jimin tidak pernah menyangka akan di sayangi sebesar ini oleh ayahnya.

Jimin menatap Papa dengan berkaca-kaca, menggenggam jemarinya lebih erat, "Terimakasih sudah membesarkan aku dan Taehyung dengan begitu baik. Aku juga sangat bersyukur menjadi anak Papa. Jika aku terlahir kembali nanti, aku akan tetap menjadi anak Papa Namjoon."

Namjoon tersenyum hangat setelahnya, ia mengacak sayang puncak kepala Jimin. Kemudian menggenggam erat jemari kecil dalam telapak besarnya, tak membiarkan genggaman itu lepas darinya.

"Kau tahu tidak, bagaimana reaksi Papa saat kau dan Taehyung lahir?"

"Eumm ... Papa pasti terlihat tenang dan kaku."

Mikrokosmos [Twins Brother]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang