▫️▫️▫️▫️▫️▫️
Malam itu hujan turun deras sekali, petir dan guntur serta angin kencang mampu membuat siapapun ketakutan.
Tapi dua bocah yang belum genap tujuh tahun itu memilih bertahan melawan takut dan kantuk sambil memegang kado dan kue ulang tahun sederhana.
"Jim, Mama pulang tidak, ya. Aku mengantuk sekali."
Jimin kecil menoleh, menatap presensi adiknya yg sudah mengantuk, dia juga sangat mengantuk sebenarnya. Tapi usaha mereka akan sia-sia jika mereka gagal menyiapkan kejutan untuk Mama.
Jimin sudah rela menguras tabungannya dan berjalan sejauh tiga kilometer dari rumahnya, hanya untuk membelikan sebuah jaket sederhana untuk Mamanya. Sebab Mama tidak pernah memakai pakaian hangat, selalu berpakaian terbuka.
Taehyung juga menyimpan uang jajannya dari jauh-jauh hari, dan menembus hujan deras di malam hari hingga ia menggigil kedinginan, hanya untuk membelikan kue ulangtahun untuk Mama.
"Kadonya bagus tidak, ya? Mama suka tidak nanti. Hiasannya jelek sekali." Jimin menyeletuk, memutar kotak kado yang ia dan Taehyung hias dengan hiasan khas anak-anak.
Lalu saat Taehyung hendak bersuara, pintu rumahnya terbuka dan sosok yang mereka tunggu akhirnya pulang juga.
Taehyung langsung bergegas menyalakan lilinnya, bersama Jimin di sebelahnya. Mereka lalu berjalan pelan menghampiri Mama—yang tidak mereka ketahui jika sang mama tengah mabuk.
"Mama!!"
Sora menoleh menatap dua anaknya dengan sayu, efek alkohol belum menghilang sepenuhnya. Ia bisa melihat kedua anaknya itu membawa kue ulangtahun.
"Selamat ulangtahun Mama!"
Taehyung bersorak girang, mengarahkan kuenya pada sang Mama dengan berjinjit.
Sora mendadak pusing melihat Jimin dan Taehyung. Teringat pertengkarannya dengan Namjoon yang memakinya di depan umum karna memberikan obat kadaluwarsa pada Jimin kemarin.
Sora lelah sekali, banyak sekali masalah ekonomi keluarga mereka. Niatnya keluar ingin bersenang senang justru berakhir di campakan.
"Mama lihat,Taehyung yang beli kuenya. Jimin juga belikan kado untuk Mama!"
Tapi mama tidak menjawab, membuat Jimin kembali mengangkat kadonya di depan Mama. "Lihat, Mama! Buka kadonya, Mama pasti suka sekali!"
Sora berdecak kesal, ia meraih kasar kado di tangan Jimin lalu membuangnya ke tempat sampah, menendang tempat sampah itu hingga isinya berserakan. Kemudian melangkah dengan terhuyung hingga menabrak Taehyung tanpa sengaja, membuat kue ulangtahun di tangan Taehyung ikut jatuh ke lantai.
Dan kejadian itu tidak luput dari pandangan Namjoon yang baru pulang kerja. Esok paginya, pertengkaran hebat menjadi akhir hubungan rumah tangga mereka.
Namjoon bersumpah berhadapan dengan wanita di depannya ini selalu mampu mengingatkan Namjoon tentang seberapa menyedihkannya hidup anak-anaknya karna ibu kandungnya. Tentang seberapa terlukanya Taehyung saat di tinggalkan sendirian.
Tapi Namjoon tidak punya pilihan lain. Taehyung sekarat dan masih belum mendapat darah yang cocok. Satu-satunya harapannya hanya Sora. Kendati ia pun tidak begitu yakin dengan pilihannya.
"Taehyung sekarat, dia butuh donor darah sesegara mungkin."
Sora menatap Namjoon dengan tidak peduli, "Lalu? Kenapa kau ke sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikrokosmos [Twins Brother]✔️
FanfictionKata orang, anak kembar itu berbeda. Mereka akan cenderung merasakan apa yang kembarannya rasakan. Kata orang, anak kembar itu kompak, saling terikat dan memahami perasaan satu sama lain. Tapi semua 'Kata orang' itu tidak berlaku bagi mereka. Nyatan...